1 Cahaya senja

3.9K 62 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 4.00 sore terik senja menyambar jendela kamarku yang transparan, cahayanya menabrak tepat ke pelupuk mataku, badan yang telah remuk perlahan ku regangkan kembali dan mata yang masih tertutup perlahan ku buka sembari mengucek kelopak mata yang seakan sudah tak mau terbuka lagi.

Aku Rian Diantara itu nama ku di KTP dan diwaktu pagi hari serta saat aku sedang menuntut ilmu di kampus tempatku kuliah. Umurku 22 tahun dengan fisik yang manis, tinggi sekitar 170 badan ideal dengan lesung pipi yang menawan. Namun saat sore sampai dini hari aku berubah 180 derajat menjadi orang lain dengan nama Anra dan profesi yang tergolong hina di mata masyarakat.

Jam sudah 4.30 sore aku harus segera mandi dan bersiap berangkat kerja, setelah berpakaian rapi dengan setelan kemeja kotak kotak kesukaan ku yang di balut dengan sweater hoodie hitam aku berangkat ke tempat ku kerja. Sesampainya di sana aku langsung menuju ruangan Pak Handoko manager di Bar tempatku bekerja. Iya aku berkerja sebagai pelayan++ malam di Zig-zag Disco di kotaku.

"maap pak apa bapak memanggil saya " tanyaku pada pak Handoko yang sedang duduk dengan tangan terlipat di dada
"ini tugas kamu malam ini, ambil dan jangan bikin pelanggan kecewa lagi" jelas pak handoko sambil melemparkan sebuah foto dengan informasi kontaknya di balik foto.

Perlahan aku mengambil foto itu kemudian ku tatap baik baik dia adalah pria muda yang berusia kurang lebih tidak beda jauh denganku mungkin dia hanya 1 atau 2 tahun lebih tua dari aku. Penampilan dia sangat maskulin jauh dari kesan feminim seperti pelanggan ku sebelum sebelumnya. Tapi kenapa dia membutuhkan jasa orang sepertiku.

"PERGI SANA !! apalagi yang kamu tunggu" teriak pak handoko yang menyuruhku segera keluar dari ruangannya, sebenarnya jika bukan untuk membiayai kuliahku maka aku tak akan memilih jalan ini.

"TUNGGU !!" teriak lagi pak handoko lalu aku berbalik

"iya pak kenapa"..jawabku sopan

"itu kesempatan terakhir kamu kalau sampai malam ini pelayanan kamu bikin dia kecewa lagi maka liat saja aku akan mengusirmu dari sini" jelas pak handoko

"baik pak" jawabku masih sopan

Lalu aku kembali ke tugas biasa ku yaitu membawakan minuman ke meja para tamu yang datang, lantunan musik disco yang memekakkan telinga harus terbiasa ku dengarkan demi sebuah gelar sarjana yang sangat ku impikan.

"gerrr gerrr gerr" hpku yang ada dikantong celana sebelah kanan bergetar, lalu ku buka dan itu pesan singkat dari pak handoko yang mengatakan bahwa tamuku malam ini sudah datang ke bar.

"Tamu kamu ada dimeja no 8, ingat nama dia Jevan Angkara dia adalah anak dari pengusaha kaya raya di indonesia, kamu harus bisa memuaskan dia malam ini" isi pesan singkat

"iya pak baik".. balasku

Lalu tanpa pikir panjang dengan botol minuman alkoh0l ditangan kanan dan sebuah gelas kaca kecil di tangan kiriku ku datangi meja no 8 tempat tamuku berada.

"permisi pak maap saya Anra, pelayan bapak malam ini".. kataku sopan memperkenalkan diri kepada tamuku, namun saat dia mengangkat kepala dan melihat wajahku matanya tak lepas dari mataku selama 10 detik kami bertatapan lalu dia terseyum manis menampakkan giginya yang berbaris rapi, ya Tuhan sungguh pria ini sangat tampan tapi kenapa dia malah mencari dan membeli jasa orang sepertik" gumamku dalam hati karena tak percaya

"Silahkan duduk Anra " kata pria itu sesaat setelah dia tersenyum padaku
"Iya pak terimakasih" jawabku
"Ah gak usah terlalu formal dan sopan gitu ngomong nya, santai aja dan jangan panggil aku bapak karena aku masih muda baru 24 tahun, panggil saja aku Jevan" jelas pria itu
"Iya pak, eh sorry iya mas jevan" jelasku
"Heheh, gak papa tolong dong tuangin aku minuman" pinta jevan
"Baik mas jev" jawabku
"Kamu umur berapa dan kerja di sini sudah berapa lama" tanya jevan
"Aku baru 22 tahun mas dan sudah 2 tahun aku kerja di sini" jawabku

Kupu-Kupu SoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang