3 Gak dikenali

1.2K 45 0
                                    

Sekarang udah jam 8 malam tapi belum ada kabar dari Pak Handoko tentang kedatangan Mas Jevan, sebenarnya aku sangat gugup saat ini karena orang yang menjadi tamuku adalah mas Jevan yang juga seorang mahasiswa di Kampusku. Aku sangat ingin lari saat ini karena aku gak mau urusan dengan mas Jevan bertambah panjang, tapi pikiran itu selalu tergagalkan karena ini adalah tugas dan resiko dari pekerjaan yang ku jalani. Yang kusesalkan kenapa dia harus kuliah di kampus yang sama denganku. Jadinya aku merasa terbebani dengan pekerjaanku ini. ger ger ger,,, kurasakan hpku bergetar dan ku rogoh sakuku untuk mengeluarkan hape ku lalu kulihat di layar hapeku ada pesan yang masuk tapi dari nomor yang tidak ku kenal.

"maap Ra' malam ini kita ketemu diluar Bar aja yah! " isi pesan singkat

"maap ini siapa yah" jawabku

"ini aku Ra'..jevan " balasnya

"oh, iya maap mas jev, saya gak tau tapi kenapa kita gak ketemu di Bar aja" jelasku

"gak enak di Bar Ra' soalnya berisik banget ama suara musik " jelas Jevan

"terus kita mau ketemuan di mana mas" tanyaku

"eh,, kita ketemu di café saja kamu keluar aja nanti aku jemput" jawabnya

"iya mas jevan" jawabku

Aduh gimana ini yah, gimana kalo mas Jevan ngenalin aku dan dia nyadar kalo aku adalah Rian Dirgantara mahasiswa teladan yang kemarin memberi sambutan dalam acara penyambutan maba (gumamku).

"Semoga saja mas jevan gak mengenali aku yang kemarin, lagian juga jarak dari podium dan tempat dia duduk kemarin sangat jauh, tolong aku ya Tuhan" batinku

Lalu aku pun pamit ke Pak Handoko untuk melaksanakan tugasku.

"Permisi Pak mas Jevan meminta saya untuk langsung bertemu dengan dia diluar Bar" jelasku saat berdiri di depan managerku yang galak ini

"ya sudah sana turuti apa mau dia, pokoknya jangan sampai dia kecewa dengan pelayananmu" jelas Pak Handoko dengan nada datar

"baik pak" Jawabku

Aku segera ke ruang ganti untuk mengganti seragam kerjaku dengan pakaian yang tadi ku pake setelah itu aku langsung keluar dari Bar melalui pintu belakang Bar.

"maap mas saya sudah keluar dari Bar" pesanku pada mas jevan

"oh iya aku akan segera ke sana " jawab Mas Jevan

Tak butuh waktu lama sekitar 5 menit aku berdiri di tepi jalan dan sebuah mobil mewah berhenti di depanku.

"ayo naik Anra" ucap mas jevan dari dalam mobilnya

"oh iya mas" jawabku. Alhamdulillah sepertinya dia belum mengenali aku karena dia masih memanggil aku Anra padahalkan kemarin di acara kampus itu nama asliku di sebutkan dengan lantang tapi baguslah jadi aku tak perlu malu dan merasa terbebani lagi (gumamku).

Lalu akupun masuk ke mobil mas Jevan dan dia mulai melajukan mobilnya menuju café yang dia mau. Sekitar 15 menit kemudian aku udah sampai di sebuah café yang cukup ramai oleh anak anak muda yang asik kongkow bersama temannya.

"ayo Ra' kita ngobrol di café ini aja yah" jelas Jevan

"Iya mas" jawabku pasrah

Lalu kamipun masuk ke dalam café dan duduk di meja yang terletak di sudut ruangan dibalik tanaman palm hias yang cukup besar dan tinggi, yang cukup untuk menutupi badan kami berdua dari mata oranglain yang memasuki café, aku duduk menghadap keluar sedangkan mas jevan menghadap kedalam. Iya kita duduk saling berhadapan.

"Maap yah Ra' semalem aku ngerepotin kamu yah" tanya dia membuka obrolan
"Hehe iya mas gak papa udah jadi tugas aku kok itu" jelasku
"Tapi aku gak ngelakuin hal gilakan semalam" kata dia
"Tunggu dulu!! Jadi dia gak nyadar semalam abis ngapain aja ama aku" pikirku kebingungan
"Halo Anra " tanya dia yang melihat aku melamun
"He !? Iya mas kenapa" tanyaku
"Aku nanya aku gak berbuat yang aneh aneh kan sama kamu semalam, karena semalam itu aku ngerasa pusing banget dan gak inget sedikit pun kejadian apa yang terjadi, tau-tau pas bangun pagi aku udah telanjang di dalam selimut dan kamu juga udah gak ada" jelasnya

Kupu-Kupu SoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang