4 Haruskah se-hina ini ?

1.3K 36 0
                                    

Setelah melakukan cek in di hotel dengan tipe kamar junior suite room, seperti keinginan mas Jevan, kami pun duduk di kasur dan aku memesankan layanan kamar berupa minuman alkohol, karena aku sudah sering menginap di hotel ini jadi begitu aku menyebutkan namaku maka semua petugas hotel sudah tau jenis minuman apa yang harus mereka sajikan untukku.

Tak butuh waktu lama seperti biasa pelayan hotel sudah membunyikan bel kamarku, lalu aku membuka pintu dan mempersilahkan pelayan hotel untuk masuk menyajikan minuman keras yang dia bawa. Setelah pelayan hotel keluar kamar aku segara menghampiri mas jevan yang duduk di kasur menatap ke jendela kaca yang ada di depannya.

"Dia nampak sangat kesepian, padahal aku pikir kalo orang kaya itu tak pernah memiliki Masalah dengan uang maka harusnya hidup mereka bahagia tanpa beban, berbeda dengan orang seperti ku yang harus berjuang dengan sekuat tenaga mengumpulkan recehan demi recehan agar tetap bisa menyambung hidup yang makin hari makin butuh biaya mahal. Hingga aku rela mengambil pekerjaan yang hina seperti ini" gumamku

"Ini mas minumannya " kataku sambil memberikan gelas kaca kecil dan sebotol miras.
"Makasih Ra' " ucapnya sambil menerima gelas dan botol miras yang kuberikan barusan
"Biar aku tuangkan saja mas" kataku
"Iya makasih" jawabnya
Lalu aku membuka botol itu dan mulai menuangkan isinya ke dalam gelas kaca kecil yang di pegang mas Jevan.

"Mas Jevan ada masalah apa ?" Tanyaku
"Gak papa Ra' " jawabnya tersenyum padaku
Wajahnya benar-benar tampan dan senyum nya terlihat sejuk dan mendamaikan hatiku. Stop!! Kenapa aku berpikir seperti ini lagi, ingat! Dia tamu kamu lagian dia juga straight, ingat kamu cuma lagi tugas sampai jam 4 subuh, setelah itu kamu harus segera menghilang bagai Cinderella yang kehabisan waktu" batinku

"Mas Jevan kan membeli jasa aku buat jadi teman curhat jadi gak perlu malu kok mas, curhat aja kalo emang mau curhat biar Mas juga tenang" ucapku
"Kamu gak ikut minum Ra' " kata dia
"Hehe, Sorry mas aku memang kerja di Bar gay tapi aku gak ngikutin budaya minum orang-orang yang ada di sana" jawabku
"Ya udah Sekarang mas boleh cerita apa aja, aku bakal setia kok di sini dengerin curhatan mas Jevan" jelasku

"Jadi gini Ra' cuma masalah pacar aku yang ninggalin aku dan pergi sama cowok lain padahal aku juga kaya dan cakep kan Ra' tapi tetap aja dia selingkuh di belakang aku Ra' " jawabnya senduh
"Mungkin yang dia butuhkan bukan semua itu mas, yang dia butuhkan mungkin saja kehadiran dan perhatian mas yang kurang bisa dia rasakan selama pacaran sama mas Jevan" jelasku

"E-em, bisa jadi sih Ra' karena selama aku pacaran ama dia aku selaku sibuk dengan kegiatan bisnis dan kuliah ku, tapi jujur aku beneran sayang banget sama dia Ra' " jelas Jevan
"Ya udah sabar ya mas, mungkin saja belum jodoh insya Allah suatu hari nanti akan ada sosok yang bisa menggantikan dia di hati kamu mas" jawabku
"Makasih yah Ra' " balasnya
"Sama-sama mas" Balasku

Tak terasa sudah jam 11 malam dan dua botol alkohol telah habis oleh mas Jevan, dan dia sudah terlihat tak sadarkan diri sepenuhnya, dia hanya menyenderkan kepalanya pada bahuku yang menemani dia duduk di pinggir ranjang menatap kerlap-kerlip lampu kota di luar sana.
"Mas lebih baik mas tidur aja, udah habis dua botol juga gak baik kalo terlalu banyak minum" jelasku
Namun dia tak menjawab mungkin sudah tak dapat lagi mendengar aku yang berbicara karena dia sudah sangat mabuk.

"Heg..heg...hegg" suara mas jevan terisak
"Mas,... Mas jevan nangis" kataku yang reflek menegakkan kepala dia yang bersender di bahuku lalu ku liat mata dia yang sayup telah merah dan mengeluarkan air mata.
"Sesakit itukah mas" kataku yang tak tega melihat wajahnya yang penuh raut kesedihan.
"Padahal kamu orangnya tampan dan kaya tapi kenapa punya kisah cinta yang na'as seperti ini" gumamku
"Kalo boleh aku ingin menjadi pengganti dan pengobat sakit yang kamu rasakan" bisikku di telinganya tapi jelas dia tak mendengar itu apalagi dengan kondisi dia mabok saat ini.

Kupu-Kupu SoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang