5 Mas Jevan

1.2K 31 0
                                    

Lalu aku mengajak cowok cakep ini ke luar kelas dan duduk di bangku depan kelasku..
"Iya kak ada apa" tanyaku
"Gini Rian kan kamu jago tuh public speaking" jelas reno
"Iya terus ?" Tanyaku
"Nah di acara LDK maba tahun ini tuh panitia punya rencana mau memberikan edukasi seputar lingkungan dan kami butuh kemampuan kamu untuk berbicara di depan orang banyak, kalo mengundang pemateri dari luar kan pasti butuh biaya banyak jadi kami pilih kamu saja, gimana ?" Tanya reno

Aku diam sejenak sambil berpikir tapi pikiran ku buyar begitu sosok mas Jevan lewat di depanku dengan tatapan datar tapi penuh emosi. Dia tak mengatakan apa-apa hanya berlalu dan masuk ke kelas dengan berjalan pelan.

"Jadi gimana Rian ?" Tanya Reno
"Em, acaranya kapan, dimana dan berapa lama kak " tanyaku
"Acaranya di Kawasan Perkemahan Bukit Sawit, minggu depan selama 5 hari" jelas Reno
"emm, oke kak nanti aku kabari kaka kalo aku bisa atau tidak" jawabku
"Oke kalo gitu aku tunggu jawaban kamu secepatnya yah Rian" jawab Reno sambil berdiri dan pergi meninggalkan aku.
"Oh ia Rian, aku lupa " ujar Reno
"Lupa apa kak ?" Tanyaku

"Kamu jangan dekat-dekat dengan orang yang baru masuk yah, dia gak baik buat kamu" jelas Reno yang membuat aku bingung maksudnya siapa ? Mas Jevan ? Karena cuma dia orang yang baru saja masuk ke kelasku, tapi masa iya. Kan mas Jevan orang baru di kota ini ? " Pikirku bingung

"Maksudnya siapa kak ?" Teriakku tapi kak reno sudah hilang entah kemana. Karena aku bingung atas pernyataan kak reno barusan jadi aku tidak menanggapinya dengan serius lalu aku kembali masuk ke dalam kelasku.

Saat masuk aku kaget karena Mas Jevan duduk di kursi yang pas berdampingan dengan kursiku. Jadi sekarang aku duduk di antara Ririn dan Jevan.
"Kamu habis ngomong apa ama dia ?" Tanya Mas jevan
"Gak ngomong apa-apa" jawabku
"Kamu dekat ama dia ?" Tanya mas jevan
"Siapa ? Kak Reno ?" Tanyaku
"Em, iya si Reno itu " Jawabnya
"Gak terlalu sih cuma karena ada urusan kampus jadi kami sering ngobrol" jawabku

Sejujurnya saat ini aku merasa heran kenapa mas Jevan tiba-tiba duduk di dekatku dan mengajak aku berbicara, padahal awal awal dia masuk ke kampus dia bersikap seolah tak kenal padaku. Tapi hal itu sebenarnya bagus buatku karena aku tak perlu risau memikirkan cara agar dia menutup mulut soal pekerjaan ku diluar sana.

Meski aku senang tapi aku terus berpikir dengan keras sebenarnya dibalik sikap diamnya selama ini ada rahasia apa yang dia sembunyikan. Atau ada rencana apa yang dia siapkan untukku. Aku takut kalo memikirkan kemungkinan buruk dia mengatakan rahasiaku pada orang lain dan hanya menunggu saat yang tepat untuk mengumumkannya.

"Halo Ian kamu kenapa, kok melamun ?" Tanta Ririn
"Ah ? Gak Rin cuma ngantuk aja" jawabku
"Assalamualaikum " sapa dosen yang masuk ke kelas. Lalu dengan sigap sang ketua kelas menyiapkan peralatan yang di butuhkan dosen untuk mulai mengajar kami.

Satu setengah jam telah lewat dan mata kuliah kedua akan segera di mulai setelah dosen pertama keluar dosen kedua langsung masuk dan kuliah pun dimulai lagi. Satu jam berikutnya berlalu, kali ini dosen lebih cepat keluar karena harus mengajar di kampus lain yang jaraknya lumayan jauh dari kampus ku. Setelah dosen keluar semua anak-anak juga ikutan keluar karena sekarang jam istirahat.

"Ayok Ra' ke kantin " ajak Mas Jevan
"Ra ? Ra siapa ?" Tanya Ririn heran
"Ini Anra " kata mas Jevan sambil menunjuk wajahku
"Woy, nama dia Rian Diantara! Enak aja gonta ganti nama orang sembarang" jawab Ririn
"Hehe iya sorry lupa, Rian maap yah" jawab Jevan tapi aku gugup kenapa dia bisa seceroboh itu. Anra itukan panggilan aku di Bar, hanya orang Bar yang tahu namaku itu.

Apa perasaan aku selama ini benar kalo dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk membongkar rahasia ku.

"Udah Rian gak usah denger cowok ini yuk kita ke kantin" jelas Ririn yang menggandeng tanganku berjalan duluan meninggalkan Jevan di belakang.
"Rian kamu kenal ama dia ?" Tanya ririn berbisik
"Iyalah kan dia teman kelas kita " jawabku
"Ihhhh, maksudku bukan itu " jelaa ririn
"Ya terus ?" Tanyaku

Kupu-Kupu SoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang