9 Ah ah ah 18+

1.9K 29 2
                                    

Sekarang kami telah ada di dalam kamar mas Jevan. Kamarnya cukup luas dengan nuansa warna abu-abu dan putih terlihat elegan. Sprei kasurnya bermotif kotak-kotak yang senada dengan cat kamarnya. Ada satu jendela yang letaknya di samping lemari pakaian yang cukup besar. Dan di sebelah jendela itu ada cermin besar yang berdiri kokoh. Aku yakin kalo mas Jevan berganti pakaian habis mandi dia akan berdiri di depan cermin itu dan sinar mentari yang masuk dari jendela akan menyinari tiap lekuk tubuh indahnya yang lumayan terpahat itu.

Sekarang mas Jevan sedang berbaring di kasurnya, katanya dia agak mengantuk sedangkan aku merasa agak canggung berada di dalam kamarnya cuma berdua. Aku memang sudah sering melayani tamuku tapi kenapa bersama mas Jevan saat ini membuat ku canggung? Itu karena statusku dan dia dulu dan sekarang itu berbeda. Apalagi dulu aku melayaninya di hotel jadi tak perlu merasa gelisah kalo-kalo ada orang yang tiba-tiba masuk ke kamar hotel.

Sedangkan sekarang kami telah berpacaran. Dan ini pertama kalinya aku pacaran dengan pria. Benar-benar menggunakan hati dan perasaan yang ku miliki untuk menyayangi mas Jevan. Lamunanku makin jauh dengan segala persoalan yang terus berputar-putar di dalam kepalaku. Namun, tiba-tiba mas Jevan membuatku kaget.
"Cup!, Kenapa yang?" Tanya mas Jevan yang mengecup pipiku sekilas.
"Gak papa Bi" balasku

"Kamu lagi mikirin apa yang?" Tanya dia
"Gak ada Bi" balasku
"Kamu gak asik ah. Gak mau jujur ama pacar sendiri " balasnya bete
"Tapi benaran gak mikirin apa-apa kok Bi" balasku meyakinkannya
"Ya sudah ayok bobo, aku ngantuk banget" utasnya
"Iya, kamu duluan aja" jawabku yang masih duduk dengan sejuta pikiran kalut.

"Bruk!!"
"Ayok ah bobo!" Ucapnya yang menarik bahaku ke belakang hingga aku tertidur di sampingnya.
"Dari tadi aku liat kamu cuman bengong aja kek kambing conge, udah gak usah mikir macem-macem kita tidur sekarang" utasnya
"Ishhh! Aku kan gak ngantuk Bi" protesku
"Bodo amat, pokoknya harus tidur, aku ngantuk" balasnya memaksa
"Kok malah maksa yah ?" Tanyaku
"Habisnya kamu disuruh bobo aja susah banget, kan tinggal baring disamping aku apa susahnya coba?!" Balasnya
"Masalahnya aku gak ngantuk Bi" jawabku
"Udah kamu nutup mata aja dulu pasti bakal ngantuk kok" jelasnya

"Hem. Terserahlah, debat sama kamu percuma juga gak akan menang aku meski aku yang benar" balasku dingin
"Nah gitu dong sebagai istri yg baik harus nurut ama suamimu yang tampan ini" ungkapnya
"Ckckck, tampan-tampan tapi homo, hahaha" balasku terbahak
"Nakal yah kamu yang, mau aku perkosa yah kamu?" Tanya dia garang sedikit memicingkan mata padaku
"Hehe canda Bi" balasku

Akupun akhirnya memejamkan mata dan mulai melepaskan pikiran kalutku agar bisa lebih tenang dan segera tertidur. Hingga beberapa saat kemudian pikiranku mulai rilex, akupun mulai merasa ngantuk.
"Hoaam" hela nafas saat aku menguap.
"Sini yang" ucap mas Jevan pelan yang menarik badanku agar lebih dekat.
"Hem" balasku yang mulai bergeser dan kepala kami saling bersentuhan dengan aku yang tidur telentang sedangakn mas Jevan tidur tengkurap sambil memeluk badanku dengan tangan kirinya.

Rasa hangat dari nafas mas Jevan yang mengenai pipiku sedikit memberikan sensasi geli namun nyaman. Benar-benar terasa terlindungi dalam pelukannya. Aku tidur sambil terus memegang lengannya yang memeluk badanku. Tangan mas Jevan terasa kokoh dan berotot pasti karena dia sering olahraga di GYM. Beda denganku yang cuma timbunan lemak lembek yang membuatnya terlihat cubby. Memikirkan sedikit tentang lengannya membuat imajinasi ku justru terjerumus jauh.

Jika lengannya saja berotot pasti bagian lain dari tubuhnya juga terbentuk dengan indah. Ah aku tegang memikirkannya. Kami memang sudah 2 kali berhubungan intim. Tapi semua itu terjadi saat gelap dan sangat cepat jadi tak ada waktu buat kami melakukan pemanasan, imbasnya aku tak tahu bentuk asli dari tubuh mas Jevan saat dia bugil.

Makin jauh pikiran ku ke sana makin tegang pula junior ku di bawah sana, tiba-tiba tangan mas Jevan bergerak dan menyentuh juniorku.
"Kamu pengen yah yang?" Bisiknya lirih
"Pengen apa Bi? Udah tidur" balasku malu
"Bilang aja kalo lagi pengen aku mau kok" balasnya
"Apaan sih Bi, itu cuma tegang sesaat doang" balasku lalu cepat-cepat menyingkirkan tangan mas Jevan yang masih ada di atas junior ku.
"Ayok kita main gimana ?" Tanya dia
"Ih mesum kamu Bi" Balasku

Kupu-Kupu SoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang