Bagian 12

1K 49 3
                                    

Tania dan polisi itu pun di bawa keruang operasi, dr. Rafa pun terus saja melihat kondisi Tania. Terpancar kekhawatiran terhadap kekasihnya itu. Sedangkan ia harus mengoperasi orang lain.

Operasi pun di mulai, Joana dan Fahmi bersama dokter bedah yang lain mengoperasi Tania. Dan dr. Rafa mengoperasi sang polisi. Sedangkan dr. Bara yang masih syok menunggu di ruang tunggu operasi terpancar penuh kekhawatiran di wajahnya.

dr. Rafa sesekali hilang konsentrasi karena memikirkan Tania di ruang operasi sebelah, dokter yang lain pun memerhatikan dr. Rafa yang tidak fokus. Di tempat lain, dr. Bara terus saja berdiri di pintu depan ruang operasi. Setiap kali ada pasien operasi keluar ia selalu menyangka itu Tania tapi ternyata bukan.

dr. Rafa menghela nafas, ia berusaha berkonsentrasi dengan operasinya namun selalu buyar karena memikirkan Tania. Tak lama kemudian Fahmi datang untuk memberitahukan bahwa operasi Tania sudah selesai dan berjalan lancar. Barulah dr. Rafa merasa tenang dan bisa berkonsentrasi dengan operasinya.

Tania pun sudah berada di kamar pasien. Fahmi, Wira dan Joana menunggu Tania sadar. Tak lama Tania pun terbangun.

"Kamu sudah sadar ??", Tanya Wira.

"Hmmm", ucap Tania.

"Apa kamu masih ingat kejadiannya?? Hhmmm pasti takut banget waktu itu ya…", ucap Joana.

"Iya.. pak polisi itu gimana ??? Dan ibuku ??", Tanya Tania lirih.

"dia masih di operasi sama dr. Rafa dan Ibu kamu jangan sampai tau kan??", Ucap Fahmi.

"Iya..", ucap Tania.

"Tenang… kita gak kasih tau ibu kamu ..", ucap Fahmi

"Makasihh…", ucap Tania.

"Yaudah.. kamu tidur lagi ajaa Tan..", ucap Fahmi.

Tania yang masih terpengaruhi obat bius pun tertidur kembali. Tak lama dr. Bara datang ke kamar Tania.

"Owh .. dok..", ucap Fahmi.

"Gimana kondisi Tania??", Tanya dr. Bara khawatir.

"Dia sudah sadar… cuman tertidur lagi dok…", ucap Fahmi.

"Hmmm bagus…", ucap dr. Bara.

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan Tania berdua dengan dr. Bara. dr. Bara duduk di sisi Tania sambil menatap Tania yang terbaring lemah saat ini. Ia sangat khawatir dan menyesal. Mengapa ia menyelamatkan orang jahat sehingga membuat wanita yang ia cintai menjadi seperti ini.

Di ruangan operasi, dr. Rafa masih mengoperasi pak polisi itu. Para asisten di ruang operasi sudah terlihat kelelahan karena sudah lama mereka berada disana. Tapi dr. Rafa tetap semangat dan ingin segera menyelesaikan operasinya.

Di ruangan Tania, dr. Bara masih setia duduk menunggu Tania bangun. Tak lama hp dr. Bara berdering membuat Tania terbangun.

"Dokter…", ucap Tania.

"Kami sudah bangun…sebelah mana yang ditusuk??", Tanya dr. Bara.

"Aku baik-baik aja dok… masih bisa ditahan…", ucap Tania.

"Gimana kamu bisa baik-baik aja..", ucap dr. Bara

"Kondisi pak polisi gimana??", Tanya Tania.

"Operasinya sudah selesai dan lancar..", ucap dr. Bara.

Melihat dr. Bara terus melamun, Tania pun terus saja berkata bahwa dirinya sungguh baik-baik saja. Akan tetapi dr. Bara menyangkal kata-kata Tania.

"Apa maksud kamu baik-baik aja???!! Kenapa kamu gak kutuk saya Tania.. sejujurnya kamu pasti membenci saya sekarang kan..?? Siapa yang peduli sama anak itu…??siapa yang rela mati demi seorang pembunuh?? dr. Rafa memohon pada saya .. dan saya bahkan gak berkedip dan menutup pintu lift saat itu…salah siapa kamu menjadi seperti ini sekarang???

Dokter Tania (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang