Lizzie jatuh cinta secara membabi buta pada pria terlarang di London. Segala cara dilakukan Lizzie agar bisa memiliki sang pria hingga dia lupa bahwa seluruh keluarganya cemas akan dirinya.
Basil Davies pada mulanya ingin mempermainkan Lizzie karena...
Empire Casino adalah salah satu kasino yang terdapat di London yang beralamat di Leicester Square, merupakan kasino paling ramai di Inggris hingga mendapatkan julukan sebagai urat nadi para penjudi di Inggris yang dikenal sebagai kekaisaran kasino. Gedungnya yang mewah ditata sama persis seperti kasino-kasino yang terdapat di Las Vegas, dengan tampilan ekslusif dan permainan papan atas serta hiburan yang berlangsung selama 24 jam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Permainan meja kasino dengan aksi yang luar biasa dan taruhan yang sanggup menguras isi dompet dan kartu kredit siapa saja, tawaran para wanitanya yang menjadi pendamping tiap pemain serta minuman-minuman keras yang terus bergulir menjadi pilihan terbaik lainnya. tiap dinding kasino selalu tergantung layar-layar televisi yang menampilkan semua tindakan olahraga sepanjang waktu, ruang poker yang mewah dengan para pemain papan atas, ditambar bar brilian serta makanan yang tak pernah bosan dicicipi. Hiburan apapun ada di Empire Casino bagi siapa saja yang ingin bertaruh, menikmati minuman keras, musik sepanjang waktu dan para wanita cantik yang seksi.
Di sanalah tujuan Basil Davies setelah berlatih kuda di Hyde Park. Dia butuh tempat menyalurkan rasa kesalnya akibat dua orang dalam waktu bersamaan. Jacob Randall dan Georgina Scorboro. Kenapa dia selalu saja mati kutu di hadapan kedua orang itu? Seakan-akan lidahnya harus mencari cara untuk mendapatkan kata-kata untuk membalas kalimat demi kalimat yang dilontarkan dua orang menyebalkan itu terutama kalimat Georgina.
Dia melempar kunci mobilnya pada petugas parkir yang bersetelan necis dan mendapatkan nomor parkirnya. Sambil menghisap rokoknya, Basil memberikan beberapa lembar Poundsterling pada pria itu dan mengedipkan matanya. Dia berjalan melewati pembatas merah dan menunjukkan kartu keanggotaannya pada petugas penerima tamu dan mendapatkan anggukan dari pria bertubuh raksasa itu.
"Good evening, Mr. Davies."
Basil tersenyum miring dan melempar sisa rokoknya ke dalam tong sampah dan melangkah masuk ke dalam kasino yang segera menyambutnya dengan suara musik yang menghentak serta hiruk pikuk para pemain di tiap bagian yang ada di dalam ruangan luas itu. Dia membuka kancing kemeja teratasnya, mengeluarkan ujung kemejanya dan menggulung kedua lengan kemejanya hingga ke siku dan memberikan sebuah kecupan singkat pada seorang gadis yang mendekatinya. Reaksi apa yang akan diberikan Gina jika wanita itu melihat kelakuannya? Demikian pikir Basil penasaran. Ia membenci perjanjian gila antara Davies dan Scarboro di masa lalu hingga hidup Basil harus terlibat dengan wanita dingin seperti Georgina. Gina berengsek! Sejak usia 12 tahun saat mereka bertemu di kastil Scarboro di Skotlandia, sedikitpun Georgina si rambut hitam itu tak menyapanya dengan ramah melainkan membuang muka. Menyebalkan!
"Hai, kau datang?" gadis berambut keriting itu melingkarkan lengannya ke leher Basil dan tersenyum genit.
Basil tertawa dan menunduk, mengecup sekilas bibir merah menantang itu dan mendorong pelan bahu si gadis. "Aku akan bermain kasino bersama teman-temanku." Basil melanjutkan langkahnya. Dia butuh minuman keras saat ini.