Maribell melihat bagaimana Nona Scarboro meninggalkan studio dengan bergegas sambil memakai jaket dan tak lama terdengar suara kru yang mengatakan pemotretan selesai dengan hasil yang memuaskan. Manajer Maribell menyerahkan handuk bersih kepada Maribell untuk mengusap titik keringat di dahi ketika Miss Allerton mendekati Maribell.
"Miss Simons." Sekretaris yang terlihat glamor itu melepas kacamata tipisnya dan mengulurkan tangan ke arah Maribell. "Anda luar biasa."
"Terima kasih." Maribell menjawab dengan sopan. Ia melirik Allan yang tampak berbicara dengan penata cahaya dan kembali pada Miss Allerton. "Anda harus mengucapkan hal yang sama pada fotografer saya."
Miss Allerton tertawa pelan. "Ah, kemampuan Mr. Potter tak diragukan lagi. Dia fotografer terbaik di majalah ini."
Maribell baru tahu bahwa Allan bagian dari Ladies Magazine. Selama ini dia hanya tahu bahwa Allan adalah fotografer yang selalu mendampinginya saja yang telah disiapkan oleh agensi. "Tentu saja. Dia yang terbaik." Maribell ingin undur diri ketika lengannya ditahan dengan halus oleh Miss Allerton.
"Nona Scarboro tertarik dengan anda dan menawarkan kerja sama menjadi model kosmetik miliknya." Dengan berkata demikian, Miss Allerton memberikan kartu nama yang indah dengan design yang elegan. Hitam dan emas menjadi satu kesatuan. "Anda bisa menghubungi Nona Scarboro dengan jawaban anda. Ah, saya yakin anda takkan menolak kesempatan emas ini." Wajah cantik Miss Allerton menukik wajah melongo Maribell.
"Apa?" dengan gemetar Maribell membaca nama Georgina Scarboro yang tercetak cantik di kartu nama. Model kosmetik milik Lady Scarboro? Mimpikah aku? Ia memegang lengan Miss Allerton. "Terimakasih, saya akan segera memberikan jawaban secepatnya."
Dengan hati berdebar, Maribell keluar dari ruang ganti dan menemukan Allan yang juga bersiap dengan kameranya. Siap untuk pulang. Tanpa pikir panjang, Maribell menangkap lengan pria itu.
"Tebak apa yang kudapatkan hari ini?" Maribell menyamai langkah Allan, bersama menyusuri lorong hendak menuju lift.
Allan tersenyum. "Jacob Randall menelponmu?" tebak Allan.
Maribell tertawa. "Aku yang akan menelponnya. Tapi aku ingin kau menjadi orang pertama yang mengetahui hal luar biasa apa yang kudapatkan hari ini."
Allan merasa tersanjung ketika mendengar kalimat Maribell. Sejak ia mencium Maribell di Paris beberapa pekan lalu, gadis itu sedikit menjaga jarak dengannya. Ia mencintai Maribell namun mengerti betapa ia bertepuk sebelah tangan. Gadis itu mendamba berandal London. Ia berhenti dan menatap Maribell. "Apakah itu?"
"Lady Scarboro ingin menjadikanku model untuk brand cosmeticnya!" Maribell nyaris berteriak. "Scarboro Cosmetic is awesome! Hanya model-model terkenal yang selama ini menjadi model kosmetiknya! Kau tahu, aku menggunakan Scarboro Lipmatte yang seri Midnight! Lihat!"
Karena gembira, Maribell memeluk Allan dan terdiam ketika menyadari bahwa Allan hanya menatapnya dengan sinar mata tersenyum. Pelan, Maribell melepaskan pelukannya dan merapikan rambutnya. Pipinya merona. "Aku kekanakan." Ia melanjutkan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET TWO MEN
RomanceLizzie jatuh cinta secara membabi buta pada pria terlarang di London. Segala cara dilakukan Lizzie agar bisa memiliki sang pria hingga dia lupa bahwa seluruh keluarganya cemas akan dirinya. Basil Davies pada mulanya ingin mempermainkan Lizzie karena...