Minju masih tidak bisa melupakan kejadian tadi, rasanya itu sedikit menggetarkan hatinya. Entah kenapa ia merasakan ketulusan dan kehangatan dari pelukan itu. Tapi anehnya dia tidak marah ataupun kesal pada Yunseong, mungkin lebih ke bingung seperti kenapa Yunseong bersikap seperti itu padanya.
"Jangan-jangan, ah mana mungkin." Minju mencoba menerka, tapi langsung disangkalnya karena menurutnya mustahil. Iya, menurutnya mustahil seorang Yunseong suka padanya.
Minju melihat jam. Ini sudah lewat dari jam tidurnya, tapi ia masih saja tidak mengantuk. Minju mencoba berbaring, menarik selimut, dan memejamkan mata tapi percuma. Ia tidak bisa tidur, otaknya terus berulang-ulang memutar kejadian tadi. Berbagai upaya sudah dilakukan Minju, mulai dari berolahraga, menghitung domba, membaca buku. Sampai akhirnya ia terlelap tanpa disadarinya.
***
Besoknya Minju udah janjian mau nge-date sama Miran dan Hyunji. Katanya sih sekalian perpisahan, soalnya Hyunji resmi pindah mulai besok senin.
Minju menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya dari 30 menit yang lalu. Miran dan Hyunji menunjukkan mukanya yang kesal, sedangkan Minju hanya cengengesan berharap akan dimaafkan.
"Darimana saja kau?" tanya Miran sambil menyilangkan tangan di depan dada.
"Maaf aku telat bangun," balas Minju dengan napas yang masih terengah-engah sehabis berlari.
"Ya! ada apa dengan kantung matamu itu?" celetuk Hyunji. Minju langsung memegangi kantung matanya yang sebesar biji melinjo dan sehitam arang itu, "Kelihatan jelas ya? Padahal udah kututupi foundation,"
Miran langsung menyodorkan kaca, "Tentu saja, coba kau lihat!"
"Sebenarnya kau habis ngapain sih? begadang nonton drama hah? Pantas saja bangunmu siang," lanjut omelnya.
"Nanti aku ceritakan. Sekarang kita nonton dulu saja yuk!" potong Minju seraya mengapit tangan keduanya.
Ketiganya berjalan menuju counter tiket dan disitulah mereka bertemu dengan seseorang yang tak terduga, "Loh Minkyu, mau nonton film ini juga?" sahut Minju agak mengagetkan Minkyu yang sedang fokus pada ponselnya.
"Eh Minju. Iya nih," balasnya. Miran dan Hyunji yang biasanya cuma bisa liat Minkyu dari jauh itu berdeham, memberi kode pada Minju.
"Oh iya, kenalin temenku Miran dan Hyunji," ucap Minju seraya menunjuk Miran dan Hyunji secara bergantian. Setelah ketiganya bertukar sapa, Minkyu beralih ke Minju yang sejak tadi menatap lantai dengan pandangan kosong.
Teman-temannya mengikuti pandangan Minkyu dan menemukan pemandangan yang tak lazim itu "Kenapa dia?" tanya Hyunji pada Miran.
"Ya! Minju!" sahut Miran yang akhirnya membawa Minju kembali pada kesadarannya.
"Ha? kenapa? sudah?" balas Minju agak linglung. Tanpa disadari oleh semuanya, Minkyu tersenyum.
Yang membuat Minju seperti itu adalah karena ia tiba-tiba teringat ucapan Hyewon kemarin, tentang alasan Hyewon memutuskan Minkyu. Hyewon melakukan hal itu seolah-olah Minkyu akan bahagia jika tak bersamanya, tapi melihat Minkyu pergi ke bioskop sendiri membuat Minju berpikir sebaliknya. Karena mungkin saja sumber kebagian Minkyu adalah Hyewon.
Dengan hati-hati Minju bertanya, "Kau pergi sendiri?"
"Ah tidak-," Ucapan Mikyu terpotong begitu orang yang datang bersama Minkyu menghampiri mereka.
"Temen-temennya Minkyu ya?" sela orang itu yang ternyata Ibunya Minkyu. Ketiganya mengangguk dan tersenyum mengiyakan.
Akhirnya, hari itu mereka ditraktir Ibunya Minkyu nonton dan mereka makan setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
▶ Dibajak | Yunseong
Fiksi PenggemarCerita ini bermula dari HP Minju yang dibajak adiknya. "Berkencanlah denganku!" Isi pesannya. Masalahnya, yang dichat sama adiknya itu Yunseong, temen sekelas Minju yang dingin, misterius, kontroversial gitu deh kayak lukisan Monalisa. Kira-kira gi...