-Bab 7-

28 4 0
                                    

-------------

*Bonus pict Bernod Unyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Bonus pict Bernod Unyu.

Hari ke-17

Kabar Malik Fernandez, menggandeng seorang gadis tapi bukan, Aisyah atau akrab disapa Aca yang banyak orang tahu adalah pacarnya, menggemparkan seantero SMA Einstein. Pertanyaan-pertanyaan pun terus terdengar di telinga Aca, dan teman-temannya.

Ca, lo udah putus sama Malik?

Aca, kok Malik gandeng cewek laen?

Aca, lo gak marah liat cowok lo sama cewek lain, apa kalian udah end?

Launa, Kanya, Bella, Raya, dan Soca juga tak luput dari pertanyaan-pertanyaan goblok orang-orang yang sangat kepo. Seperti saat ini, bel istirahat pertama telah berbunyi sedari tadi, tetapi masih banyak siswa siswi apalagi siswi lain yang sangat ingin tahu, mereka terus menerus menanyakan pertanyaan yang sama.

Zeca yang dikabarkan sedang dekat dengan Gheo pun bertanya pada Launa. Launa yang sudah merasa sangat kesal, spontan menggebrak meja kantin dan membuat semua orang terdiam.

“KAMI GAK BUKA KONSPERENSI PERS!,” Tegas Launa.

Soca menahan tangan Launa, dan menggeleng pelan. Tapi, Launa tau apa yang dilakukannya saat ini, adalah hal yang harus dilakukan. Manusia-manusia ini harus dilawan, jika tidak, mereka akan semakin membuat masalah menjadi runyam.

“Jadi, kalo kalian masih banyak tanya, tanyain aja sama cowok yang gak tau diri itu, bukan sama Aca,” lanjutnya tak terbantahkan.

Semua orang langsung merasa kecewa karena tidak mendapatkan kabar apapun yang membuat mereka penasaran setengah mampus.

Aca hanya memasang wajah datar, sejak kejadian tadi pagi, dia lebih sering melamun. Dia bingung, sebenarnya permainan apalagi yang dimainkan oleh Malik.

Tiba-tiba Nikken dan teman-temannya, mengerubungi meja Aca dan teman-temannya. Kanya sudah siap menyemprot nenek lampir jilid 1—Nikken itu, tetapi segera ditahan oleh Bella.

Nikken memperhatikan wajah Aca, tetapi Aca berusaha bersikap biasa saja. Dia tersenyum mengejek, “Ck, ck, ck kasian banget ya, pacar yang as soon as possible akan menjadi mantan Malik satu ini. Akhirnya, Malik bisa buka mata, kalo lo emang gak pantes sama dia.”

Kanya merasa sangat emosi, apa-apaan si nenek lampir, tiba-tiba datang terus buat suasana semakin panas. Kanya melepaskan cekalan Bella dengan paksa. Dengan emosi yang telah mencapai klimaks, dia melangkah kedepan Nikken dan menunjuk tepat di depan wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Malik Dan Aisyah [REVISI!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang