Chapter 4: Feelings In The Book (2)

457 31 22
                                    

Note:
Halo minna...
Sebelumnya Lia mau kasih tahu kalau chapter ini ada 2. Yang 1 ada di HisaeYuki dan yang ke-2 ini sama aku.

Arigatou minna...

Selamat membaca;)

.   .   .

Kediaman Hyuga, 17 Februari

Dear diary...

Hari yang menyebalkan, bukan?

Aku tahu.

Sepertinya kesialan menimpaku terus bila bertemu dengan gadis berambut cepol. Dia yang selalu menganggapku kesialannya tapi, justru aku yang merasa sial bila bertemu dengannya.

Seakan tiada habisnya, kesialanku bertambah setelah berdebat dengan cepol. Aku dihadang oleh gadis genit yang tiada beda menyebalkannya dengan cepol. Gadis berambut pirang itu terus menggangguku. Menyebalkan.

Dia kelihatannya adalah anak dari keluarga yang berada. Tetapi, sifatnya tidak memiliki akhlak. Tidakkah dia mengasihani orangtua-nya yang menyekolahkan-nya? Tetapi, ia justru datang ke sekolah untuk bersenang-senang dan mendekati banyak pria seperti itu.

Sudahlah, aku tak mau membicarakan dua gadis yang mengusik hidupku ini. Percuma saja, aku tidak akan peduli pada mereka.

Saat mobilku sudah sampai di depan mansion, aku melihat ada mobil seseorang yang benar-benar tidak aku inginkan kehadirannya.

Siapa lagi kalau bukan Ayahku?

Pria itu masih berani muncul?

Aku melajukan mobilku, berbalik dari rumah dan pergi tanpa tujuan. Ayolah Neji, kenapa kau jadi emosional?

Samar-samar dapat kudengar, "Neji!"

Teriakan dari pria itu.

Aku menuju ke suatu tempat. Tempat dimana aku selalu menenangkan diri dan hanya orang yang paling dekat denganku yang bisa tahu kemana aku akan pergi di saat aku kacau.

Perpustakaan kota.

Tempat itu yang paling menenangkan bagiku. Menyejukkan hati dan pikiranku.

Sepertinya aku mendapat sebuah buku yang kelihatannya menarik.

Love Me, Please!

Begitulah judul yang tertera pada sampul buku. Setelah aku membacanya, cukup menarik. Ini mengisahkan tentang seorang pria dengan keluarga yang tidak bahagia. Ayah dan Ibunya selalu saja bertengkar. Ayahnya selalu menyakiti Ibunya persis seperti kisah keluargaku. Kebetulan yang luar biasa.

Sementara, seorang gadis yang tidak memiliki orangtua sama sekali. Orangtuanya meninggalkannya di panti asuhan.

Kisah ini begitu menyakiti hatiku. Mengingat, perlakuan ayah dari pria ini sama seperti apa yang dilakukan oleh Ayahku.

Aku bahkan tak yakin bisa menyebut pria itu ayahku. Kapan Tuhan bisa membiarkan aku dan Kaa-san bahagia? Tanpa gangguan pria yang tak pernah menyayangi anak dan istrinya selayaknya kepala keluarga yang bertanggung jawab.

Neji's Diary [Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang