7

213 105 80
                                    

Yeay, makasih yah udah baca ceritaku, ga nyangka aja ceritaku dibaca sampe 1k, walaupun yg vote masih ga sama :) ga apa deh makasih yah yg udah baca ceritaku dan udah vote juga, love you.

||HAPPY READING||

"Kita kemana lagi Dan?" Tanya Rain.

"Lihat aja nanti oke." Jawab Zaydan.

"Zaydan mah gitu mulu jawabannya!" Kesal Rain.

"Yaudah, gue kasih tau." Pasrah Zaydan.

"Yaudah, kemana?"

"Kita ke mall mau?" Tanya Zaydan.

"Wah, boleh tuh." Kata Rain dengan semangat.

Mereka pun melajukan ke tujuannya yaitu mall, dengan senangnya Rain sambil menikmati hiruk pikuk Kota, dan menghirup udara yang lumayan dingin.

"Oke Rain, udah nyampe." Kata Zaydan.

"Cepet amat!"

"Ayo, mau turun engga? Ga jadi nih?"

"Ya jadi lah, udah nyampe sini juga masa mau puter balik!" Sebel Rain.

"Yaudah, ayo masuk."

Zaydan pun membawa Rain ke dalam, dan menarik tangan Rain, supaya tidak jauh darinya.

"Oke, kita jalan jalan kemana dulu?" Tanya Zaydan.

"Kita lihat lihat baju aja yuk!" Ajak Rain.

"Boleh."

"Lihat doang engga beli, hehe." Kata Rain yang terkekeh kecil.

"Yaudah!"

Mereka pun berjalan jalan kesana kemari, tak ada arah tujuan yang benar.

"Dan, Rain capek, Rain mau es krim yang dibawa anak kecil itu!" Pinta Rain.

"Beliin yah!" Lanjutnya dengan memasang wajah melasnya.

"Iyaudah tunggu sini, gue beliin." Pasrah Zaydan.

"Gue salah ngajak orang." Gerutu Zaydan dalam hati.

Rain pun menunggu Zaydan yang sedang beli es krim, tak dipungkiri ternyata Zaydan menuruti apa yang diminta Rain.

"Nih, buat lo!" Pekik Zaydan sambil memberikan es krim digenggamannya kepada Rain.

"Astaghfirullah, Zaydan kaget tau!" Istighfar Rain yang terkejut.

Karena, dari tadi Rain itu ngeliatin anak kecil yang di troli sama ibunya, Rain rasanya ingin mencubit pipi gembul anak itu.

"Liatin apaan sih lo, sampe segitu kagetnya." Bingung Zaydan.

"Itu, liat itu!" Kata Rain sambil menunjuk anak kecil tadi.

"Mana sih?" Kepo Zaydan.

"Ituloh, yang di troli!" Kata Rain sambil menunjuk anak kecil di troli.

Tak terasa wajah mereka berdekatan, kurang lima senti lagi mungkin pipi mereka akan saling menempel.

"Oalah, anak kecil itu." Kata Zaydan yang sudah tahu.

Rain menolehkan kepalanya ke arah Zaydan, dan Zaydan juga menolehkan kepalanya ke arah Rain, mereka terkejut dengan hidung mereka yang bertabrakan dan saling menempel, kepala Rain langsung kembali seperti semula, sambil memutuskan kontak mata dengan Zaydan.

RAIN END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang