4

287 127 116
                                    

||HAPPY READING||

"Rain berangkat mah assalammualaikum... " Setelah mencium punggung tangan mamanya Rain pun berangkat bersama Dita.

"Wa'alaikumsallam... " Jawab mama.

Pagi ini entah kenapa perasaan Rain sangat bahagia hingga senyum senyum sendiri, dan itu membuat Dita mengerutkan keningnya.

"Kenapa nih anak? Kesambet jin mana coba?" Gerutu Rain dalam hati.

"Kenapa lo?" Tanya Dita.

"Ga tau, lagi bahagia aja."

"Gila!"

"Udah, Dita liat depan aja yah, biar kita selamat sentosa."

"Serah lo nyet."

"Rain!" Panggil Dita.

"Apaan?" Tanya Rain.

"Kantin yuk!" Pekik Dita.

"Males!"

"Yaudah, gue sendiri kesana!"

"Yaudah, sendiri sana!"

"Eh, kok lu ngegas sih!" Kata Dita yang nyolot.

"Dita juga ngegas, ngga Rain aja!" Balas Rain yang tak terima.

"Yaudah, gue ke kantin bye!"

"Bodo amat!"

"Ga ngurus Rain, ga ngurus!"

"Yaudah sonoh!"

Dita pun pergi meninggalkan Rain.

Ditanggal sakit coy, sakit nih ati - author

"Rain!" Panggil salah satu teman kelas Rain.

"Kenapa?"

"Dita manggil lo di kantin."

"Yaampun, ga tau Rain lagi mager apa yah!" Gerutu Rain yang tak terima.

"Makasih yah." Kata Rain kepada temannya itu.

Rain pun berlari ke arah kantin sekolah.

"Kenapa sih Dit?" Tanya Rain.

"Ada berita morning hot!"

"Apaan deh?"

"Sini, beneran gue!" Pekik Dita.

"Mana?"

"Ini dihape gue, mangkannya sinian bego!"

Rain pun melihat kearah hapenya Dita, setelahnya Rain langsung terlihat mimik wajah yang terkejutnya.

"Kaget kan lo."

"Iya Dit." Jawab Rain dengan polosnya.

"Nah, mangkannya."

"Emang itu siapa?" Tanya Rain dengan lugunya.

"Yaampun Rain, gue kira lo tau nyet!" Pekik Dita.

"Hehe, Rain ga tau itu siapa Dit." Kata Rain.

"Hadeh, repot dah sama nih orang."

"Emang itu siapa?" Tanya Rain.

"Dia itu Manu Rios!"

RAIN END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang