•••
"Maaf banget, tapi gue udah gak bisa sama lo. Gue udah bosen," ucap seorang gadis remaja dengan seragam putih abu-abu yang melekat ditubuhnya.Pria didepan gadis itu lantas membulatkan matanya, "kamu putusin aku karena kamu bosan?" tanyanya dengan raut wajah tak percaya.
"Ya aku kan gak sayang sama kamu. Udah deh ya, jangan lebay." gadis itu langsung pergi meninggalkan sejuta luka untuk pria itu. "CALLIE! CALLIE BLOSSOM!!! AKU GAK MAU PUTUS SAMA KAMU. KALO KAMU PUTUSIN AKU, AKU BUNUH DIRI!!!" gadis bernama Callie Blossom itu menghentikan langkahnya, memutar tubuhnya menghadap pria yang mulai hari ini menjadi mantan kekasihnya.
"Bodo amat. Lo yang mati bukan gue." Callie kembali memutar tubuhnya dan melanjutkan langkahnya yang tadi terhenti karena insiden Aron--mantannya yang tak mau diputuskan dirinya.
"Iihh. Mama, Callie mutusin aku. Hua..." tangis pria bencong itu pecah, ia langsung menghentakkan kakinya diatas rumput-rumput hijau disertai rengekannya.
Disisi lain, Callie sedang melakukan pekerjaan keduanya setelah memutuskan Aron. Sekarang gadis itu menghampiri kumpulan siswa yang sedang bercenbercengkrama didepan kelas, kehadirannya mengundang tatapan semua siswa itu.
"Alex, kita putus." ucapnya to the point. "Loh, gak bisa gitu. Kita baru pacaran tiga hari loh. Kamu gak sayang sama aku?" tanya pria bernama Alex itu, sedangkan ke empat temannya hanya mendengar tanpa niat menyambung. "Udah tau nanya. Pokoknya kita putus," Callie langsung melenggang pergi meninggalkan Alex yang cengo.
Ia akan menuju kelasnya karena bel masuk sudah berbunyi. Dan akan melanjutkan pekerjaannya saat istirahat nanti. Mungkin, masih ada sekitar tiga orang lagi yang akan ia putuskan. Dengan begini, orang-orang sudah dapat menyimpulkan jika seorang Callie adalah seorang Playgirl. Dan jabatan itu, sudah ia dapatkan semenjak memasuki kelas sebelas. Yang berarti sudah hampir dua tahun ia menjabat sebagai Playgirl karena sekarang dirinya sudah kelas dua belas.
"HEYO! Callie kembali." teriak gadis itu membuat kelas yang sunyi tambah sunyi. Sahabat-sahabat Callie tidak ada yang menyahut, mereka hanya menunggu kesialan yang menimpa gadis itu. Terlebih lagi Pak Tarno selaku guru fisika yang menatap Callie dengan tajam.
"Eh, bapak. Tambah ganteng aja, baru cukur kumis ya pak? Keliatan tuanya, eh mudanya." sontak semua murid-murid menahan tawanya, sedangkan Pak Tarno sudah memandang garang ke arah Callie yang hanya menampilkan cengirannya.
"Keluar sekarang!" perintah Pak Tarno, tapi Callie masih diam tak bergeming dari tempatnya. "Dih, nih ya pak, orangtua saya udah bayar mahal-mahal untuk sekolah disini. Terus bapak malah ngusir saya, ini namanya tidak adil. Gimana kalo saya bawa teman?" Callie mencoba menawar, teman-temannya memandangnya ngeri, Callie sudah membangunkan singa tidur. Jika digambarkan dalam film kartun, Pak Tarno sudah mengeluarkan asap dari kuping dan tanduk merah yang bertengger manis di kepalanya.
"Callie Blossom! Berdiri di lapangan sampai jam istirahat." ucap Pak Tarno dengan nafas yang menggebu-gebu, tapi tak membuat nyali seorang Callie ciut. "Aduh, si bapak. Udah tua juga, jangan sering marah-marah. Mending bapak kumpulin amalan untuk diakhirat nanti."
Pak Tarno tak mengindahkan ucapan Callie, ia mengambil penggaris panjang di mejanya kemudian bersiap untuk memukul Callie, tapi gadis itu sudah tidak nampak batang hidungnya. "Kemana dia?" tanya Pak Tarno pada murid-muridnya, sontak semuanya menunjuk ke arah bawah, disitu sudah ada Callie yang tengkurap. "Ampun pak. Nanti gak saya ulangi lagi deh." tampaknya Pak Tarno sudah menuliskan pendengarannya untuk Callie. Gadis itu yang merasa akan ada bencana besar, langsung bangkit kemudian berlari mengelilingi bangku-bangku temannya. Terjadilah aksi kejar-kejaran antara guru dan siswi, dan semua itu sudah menjadi hiburan tersendiri untuk kelas 12 IPA 3.
Walaupun Callie dicap sebagai Playgirl dan badgirl di seantero sekolah, itu tak membuat namanya jelek dimata orang-orang karena sikap Callie yang penghibur dan baik. Ia selalu membantu temannya yang dalam kesusahan, mau itu teman kelasnya ataupun kelas lain. Callie itu sudah seperti bulan yang membantu bintang bersinar lebih terang. Tak dihitung sudah berapa kali gadis itu membuat ulah. Tapi ulah yang ia lakukan bukanlah seperti merundung, berkelahi, ataupun bolos. Badgirl yang dimaksud itu seperti merusak fasilitas sekolah, membuat guru naik darah, yang lebih parahnya lagi adalah selalu mencoret-coret dinding sekolah ketika dilanda kegabutan, atau bisa dibilang sedang libur untuk mengklaim seseorang sebagai pacarnya.
Hai, para pembaca setia. Aku kembali memunculkan cerita yang gak kalah seru dari cerita gelap sebelumnya. Ini tuh cerita humor tapi mengandung sedikit genre romance. Aku tuh pengen buat cerita yang konyol, sama kayak sifat aku, haha. Semoga aja, cerita ini bisa membantu kalian menghilangkan kegabutan kalian selama menunggu hari sekolah/kuliah tiba. See you in chapter one.
KAMU SEDANG MEMBACA
International Playgirl
Humor[Don't copy paste 📌] Dalam sejarahnya, yang namanya "Playgirl" itu menyakiti, bukan disakiti. Mau nyebut dan banggain diri kalian sebagai Playgirl? Tapi malah sakit hati. Kalo itu namanya Playgame. Why? Karena lo seakan memainkan sesuatu yang menar...