C H A P T E R 5 : The Chimera and Sirens

8.1K 578 12
                                    

Hayy I'm back!

OkeOke, kalo ada typo bilang ya!

Happy reading and,

#StayAtHome😊

ㅇㅡㅇㅡㅇ

        Saat ini Clauva tengah menatap pantulan dirinya dalam cermin, ia terlihat seperti seorang putri bangsawan saat ini. Gaun berwarna toska bercampur putih terlihat sangat indah saat melekat di tubuhnya.

"Anda sangat cantik, Putri." Puji Aeli saat selesai merias wajah Clauva dengan riasan yang natural.

"Terima kasih, namun bisakah kau memanggilku dengan namaku saja? Aku ingin lebih akrab dengan kalian. Lagi pula aku bukanlah siapa-siapa di sini. Aku bahkan tidak tau mengapa aku di sini."

"Maaf, Putri. Kami tidak bisa melakukannya. Putri adalah orang penting di sini, hanya saja Putri belum mengetahuinya." Jawab Hera.

"Apa maksudmu? Oh iya, bisakah kalian menceritakan sosok Yang Mulia kerajaan ini? Ceritakan juga tentang dunia ini, aku sangat penasaran." Pinta Clauva kepada mereka bertiga yang membantunya bersiap.

"Kami tidak bisa menceritakan semuanya, Putri. Itu bukanlah hak kami. Kami hanya bisa memberitahu sebagian kecil saja." Jawab Eria.

Clauva mendesah kecewa mendengarnya, namun ia tetap ingin mendengar sebagian kecil itu.

"Kalau begitu ceritakan."

"Anda sekarang berada di dunia bernama Aíonia, tepatnya di Kerajaan Earyeltizes yang dipimpin oleh Lord dari dunia ini. Di Aíonia terdapat beberapa kaum, contohnya seperti kami ini. Namun di luar sana masih banyak kaum lainnya, dan terbagi menjadi beberapa kerajaan di setiap kaum. Manusia menyebut kami sebagai makhluk immortal." Hera menjeda kalimatnya sejenak, lalu mengambil napas dan melanjutkan lagi.

"Pemimpin dari dunia ini, pemimpin dari seluruh kaum di sini, dan Raja dari segala Raja adalah Yang Mulia Lord yang mendiami Kerajaan Earyeltizes."

Clauva seketika terdiam, ia benar-benar terkejut akan fakta yang baru ia dapat. Sungguh ia tak menyangka akan berada di dunia ini. Karena selama ini yang ia ketahui hanya ada dunia manusia, dan makhluk immortal hanyalah sebuah dongeng belaka.

"L-lalu, kenapa aku bisa berada di Kerajaan milik Yang Mulia Lord?"

"Kami tidak bisa menjawabnya, Putri."

"Huft, baiklah aku mengerti. Da untuk yang ke berapa kalinya, tolong jangan panggil aku 'Putri', karena aku bukanlah seorang Putri." Clauva menggembungkan pipinya kesal, ia sangat risih dipanggil dengan status tinggi seperti itu. Ia bahkan hanyalah manusia biasa yang tidak sengaja tersesat di dunia aneh ini.

"Maaf Putri, kami benar-benar tidak bisa."

"Bagaimana jika hanya ada kita berempat, kalian boleh memanggilku dengan namaku? Namun jika ada orang lain, kalian boleh memanggilku dengan sebutan itu." Ucap Clauva dengan mata yang berbinar.

"T-tapi..."

"Ayolah, aku mohon..." Clauva memberikan senyum terbaiknya.

Sedangkan Hera, Aeli, dan Eria saling berpandangan. Mereka bingung ingin menjawab bagaimna, karena mereka sama saja melanggar perintah jika menuruti keinginan Clauva.

"B-baiklah. Kami akan memanggil Anda dengan nama Putri." Jawab Hera pada akhirnya.

"Begitulah yang kumau!" Clauva langsung merangkul mereka bertiga. Sedangkan mereka terkejut akan kelakuan Clauva, hanya menerima saja dengan tubuh kaku. Mereka tak pernah melayani orang seperti Clauva sebelumnya, karena kebanyakan dari kaum bangsawan sangat angkuh.

The Cruel King Is My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang