C H A P T E R 23 : Fear

3K 281 4
                                    

Heloo~

Part ini agak sedikit sensitif ya🙏 jadi mohon jangan terlalu dibayangkan😅

Happy reading~

ㅇㅡㅇㅡㅇ


      "Aku mencintaimu, Clauva. Maka dari itu jangan pernah berpikir untuk pergi dariku."

Hati Clauva berdetak kencang mendengarnya, pikirannya lantas membeku. Seketika itu juga Clauva kehilangan kata-kata yang ingin diucapnya.

"Kehilanganmu adalah hal pertama yang tidak kuinginkan." Ucap Axero lagi. Matanya menatap Clauva penuh damba. Tak ada kebohongan sedikit pun di matanya, hanya ada ketulusan yang ada.

"Katakan, Clauva."

"K-katakan apa?" Jawab Clauva dengan suara bergetar.

"Katakan bahwa kau juga mencintaiku." Ucap Axero penuh harap.

"Aku.. aku tidak tau, Axero. Aku tidak tau bagaimana perasaanku padamu." Jawab Clauva lirih. Axero menatap Clauva dengan sedikit pandangan kecewa.

"Maaf.." ucap Clauva lagi.

"Tidak, kau tidak perlu meminta maaf. Seiring berjalannya waktu kau pasti akan merasakan hal yang sama denganku.

Kau milikku, milikku, dan milikku." Ucap Axero dengan posesif, bibirnya mencium kening, hidung, dan bibir Clauva secara berurut.

Axero melumat bibir Clauva dengan tergesa, lidahnya bergerak dengan lincah menelusuri seisi mulut Clauva hingga membuat gadis itu kualahan. Tak selang berapa lama kemudian Axero menyudahi ciuman mereka, matanya yang kini berwarna ungu menatap Clauva lembut dan penuh arti.

"Aku harap kau siap untuk beberapa waktu ke depan. Akan ada banyak hal yang harus kau lakukan." Ucap Axero, jarinya mengelus pipi Clauva lembut. Sedangkan gadis itu hanya mengangguk-angguk saja, napasnya masih tersengal karena ulah Axero.

"Tidurlah." Satu kata itu membuat Clauva berniat meninggalkan kamar Axero, namun sebelum hal itu terjadi, Axero melanjutkan kata-katanya yang membuat Clauva terkejut.

"Di sini, di kamarku."

"D-di sini?" Tanya Clauva dengan terbata.

"Iya, di sini. Tidurlah sebelum hal yang tidak kau inginkan terjadi." Seketika Axero menatap Clauva tajam, geraman kecil sempat terdengar di telinga Clauva. Hal itu membuatnya bingung.

"Axero, kau baik-baik saja?" Tanya Clauva khawatir karena perubahan sikap Axero, gadis itu tidak tau saja Axero sekuat tenaga menahan hasrat liar yang sedang menyelimuti dirinya.

"Clauva, cepatlah tidur!" Geram Axero.

"I-iya.." setelah Clauva menjawabnya, Axero langsung keluar dari kamar peristirahatannya meninggalkan Clauva yang sedang dilanda kebingungan.

Clauva langsung membaringkan tubuhnya di atas peraduan milik Axero. Dari sini ia dapat mencium wangi Amber khas Axero memenuhi indera penciumannya. Amber memiliki keharuman aromatik dengan aroma yang kompleks dan dapat digambarkan sebagai kombinasi antara manis, beraroma tanah, mengandung unsur hewani dan bubuk, dengan nuansa musk dan aroma laut.

Sangat menenangkan.

Namun dalam hatinya ia merasa bimbang. Semenjak Axero mengutarakan perasaannya ia memang merasa senang, namun seperti ada yang janggal di hatinya. Clauva tak tau apa itu. Mungkin karena hal ini juga Clauva tak tau bagaimana perasaannya pada Axero.

Clauva merasa dilema dan bimbang. Ia memang tak tau apa yang ia rasakan pada Axero. Namun ia menyukai pria itu, ia selalu merindukan Axero saat pria itu tak ada di sampingnya, ia menyukai saat bibir Axero menyentuh lembut bibirnya, ia menyukai Axero yang selalu bersikap perhatian padanya.

The Cruel King Is My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang