Happy reading😙
ㅇㅡㅇㅡㅇ
Di ruangan yang temaram ini, terdapat sebuah lingkaran besar yang berada di tengah-tengah ruangan. Ruangan ini didominasi dengan warna merah tua dan cokelat, meninggalkan kesan suram.
Di tengah lingkaran itu bergambar sebuah bintang, lalu huruf-huruf kuno yang sulit di mengerti. Di setiap sudut bintang terdapat lilin yang menyala.
Clauva meneguk salivanya dengan susah payah. Mau diapakan dia?
"Tenanglah, Putri. Jika kau mengikuti intruksiku, kau akan kembali dengan selamat." Raja Ilois mencoba menenangkan.
Di ruangan sedang ini juga terdapat Putri Sienna yang membawa sebuah nampan dengan serbuk-serbuk yang Clauva tidak tau. Dan jangan lupakan Axero yang sedari tadi diam di tempatnya, menatap tajam lingkaran bintang itu.
"Sebelum itu, minumlah ini dulu, Putri." Putri Sienna memberikan secawan minuman berwarna kuning keemasan. Clauva meneguknya dengan pelan. Dalam hati ia menyemangati dirinya sendiri, agar dapat menguak jati dirinya yang sebenarnya.
Ritual parelthón, yang berarti masa lalu. Ritual ini melibatkan seseorang yang diyakini memiliki masa lalu dari jiwa yang sebelumnya. Bisa dikatakan melihat masa dimana reinkarnasi sebelumnya berada.
Ritual ini akan membawa roh penjiwa (empnefstís) ke dalam masa lalu sebelum kehidupannya sekarang. Namun jika hati dan pikiran sang empnefstís tidak menerima masa lalunya, maka ia tidak akan bisa kembali lagi ke masanya yang sekarang.
Ia akan terus terjebak ke dalam masa lalu hingga membuatnya tak sanggup lagi untuk hidup, bisa saja berakhir dengan kematian. Dan Clauva--empnefstís--tidak mau hal itu terjadi padanya. Jadi dalam kondisi apapun, ia harus sanggup menerima masa lalunya.
"Kau siap, Putri?" Tanya Raja Ilois, Clauva mengangguk.
"Dengarkan aku," Axero memegang kedua tangan Clauva, menatap manik cokelat gadis itu.
"Jika sesuatu terjadi, sesuatu yang tidak dapat kau terima, sebut nama panjangku. Aku yang akan menjemputmu." Axero berujar serius.
Clauva menggeleng pelan, "tidak, aku yakin aku pasti bisa menerimanya. Jangan khawatir." Clauva mengusap lengan kekar Axero, mencoba menghilangkan rasa khawatir pria itu terhadapnya.
"Aku menunggu." Axero mengecup lembut kening Clauva. Setelah itu Clauva berjalan pelan menuju lingkaran bintang itu, membaringkan tubuhnya tepat di tengah-tengah.
Raja Ilois duduk berada di kanan Clauva, Putri Sienna berada di kiri Clauva, sedangkan Axero berada di sisi kepala Clauva. Ritual dimulai dengan Putri Sienna yang membacakan mantra sembari menaburkan serbuk-serbuk di sekeliling Clauva yang sedang menutup kedua matanya.
-Clauva's side-
Cahaya di sekelilingku sangat menyilaukan sekali. Butuh beberapa saat untukku menyesuaikan mata dengan cahaya terang ini.
Kuedarkan pandanganku ke sekitar. Apa ini?
Aku.. di atas awan?
Tidak salah lagi, kakiku bahkan sedang menginjak gumpalan-gumpalan awan putih. Jauh di depanku terlihat sebuah bangunan layaknya istana, dengan pintu gerbang berwarna emas.
Aku melangkah dengan sedikit tergesa menuju istana itu. Terlihat tak asing di mataku.
"Woah.." decakku kagum. Rupanya di sekeliling istana ini terdapat beberapa peri--tidak, maksudku malaikat. Mereka berlalu lalang dengan membawa benda-benda aneh di tangan mereka. Aku yakin mereka tidak bisa melihatku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel King Is My Mate
FantasyPublish : 1 April 2020 Finish : -? Hii mohon perhatiannya, ini penting! Chapter 5, 6, 3, 7, 8, dan 4 teracak, jadi agar tidak bingung membacanya, mohon perhatikan list chapternya ya! Terimakasih! *** Clauva hanyalah gadis desa biasa. Kepribadiannya...