dzil, Ono opo meneh tho' koyok'e kon iku rada' salah tingkah??" Curigaan gadis berbadan tambun itu.
*(dzil, ada apa lagi sih kayak nya kamu itu sedikit Salah tingkah??)*
Tebakan yang gadis tambun itu lontar kan sangat tepat membuat dzila mencari alasan agar kegiatan *Mari memandang mas alif* tidak sampai ketahuan.
"Ehh gpp kok!!!"tingkah gadis itu semakin
aneh dengan menggaruk-garuk tengkuk nya
yang tidak terasa gatal "yasudah, aku ta' ke kamar duluan yaa!!"lalu pergi tanpa meninggalkan penjelasan yang pasti pada sahabat nya begitu saja._________________________________________________
Tidak ada Salah tanpa perbuatan
Tidak ada masalah tanpa kunci jawaban
Karna, semuanya sudah terjadi dengan takdir yang telah ditentukan Allah:')
•
•
•
•
Sesampai di kamar gadis itu, hanya diam melamun kembali hingga ada seorang gadis yang menghampiri nya seraya berkata.
"assalamu'alaikum, dzil kenapa ngelamun ajh??" Ucap gadis itu dengan tenang seolah menawar kan kesejukan di setiap seru ucapan nya sambil sedikit mengelus pucuk kepala dzila.
||Halah paling juga cuma akting ~author
Gadis yang di elus pun terbangun dari tembok besar lamunanya"Ehh gpp kok, ra!!"jawab Gadis itu singkat.
"Lha, Salam ku belum kau jawab dzil!!" Ucap ra sahabat ku.
Belum aku menjawab Ra, kini sudah datang sahabat ku yang berbadan tambun yang tadi aku tinggalkan di aula begitu saja.
"Kmu ini kenapa dzil??, kmu klo punya masalah itu cerita ndak baik dipendem sendiri nanti badan mu bisa tambah kurus kerempeng!!" Cerocos sahabat ku yang baru datang.
Setelah perkataanya yg menyinggung badan ku kerempeng sontak saja membuat Ra dan sumiatun tertawa keras sampai sakit perut mereka menertawakan ku.
Aku hanya diam dan tak bergeming, tentu saja aku sudah terbiasa dijadikan bahan guyonan *lawakan* seperti itu bahkan, yang lebih parah nya lagi sumiatun pernah meminta jatah makananku untuk di tambah porsinya agar tubuhku tidak terus kerempeng padahal makanan nya akan dimakan sumiatun sendiri, lihat saja badan nya yang trus melebar tapi, aku yang ia bawa jadi alasan.
Aku mengenal Ra dan sumiatun sudah dari awal aku masuk pertama kali kesini tepat nya ketika kami bertiga sama-sama masih duduk di bangku mts/smp.
Aneh nya aku tidak pernah marah pada mereka mungkin karna, kami bertiga sudah lama berteman dan saling mengenal satu sama lain.
Banyak hal yang ku bagi bersama mereka mulai dari tempat tidur, makanan, minuman, cerita suka maupun duka kita bagi bertiga. Tapi, mungkin untuk saat ini aku belum bisa cerita pada mereka karna, menurut ku kali ini masalah ku sangat pribadi dan menyangkut argumen bibi yang membuat ku bingung sendiri.
Maafin dzila, mungkin lain kali saja aku bergabung, sungguh jika aku bisa jujur hari ini masalah sedang senang bernaung padaku gumam dzila.
Astagfirullah kenapa aku mulai begini, tidak seharus aku merasa seperti itu astagfirullah maafin dzila ya Allah umpat gadis itu dalam hatinya setelah itu Kaki kirinya kini mulai melangkah ke kamar mandi mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat sunnah dhuha gumamnya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/217572778-288-k772635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
Teen FictionHidup bagai puzzle yang masih direncanakan Sang penentu takdir yang membuat dzila bagai di ombang ambing Kan, oleh perasaanya sendiri. Lulus sma dzila melanjutkan kuliah melalui beasiswa yang ia dapat dari kecerdasan serta kerja kerasnya belajar sel...