Hanako x OC ( wishper of love)

kehidupan baru

            Yugi Amane (p.o.v)

            Di mimpi itu... Aku bertemu dengan gadis itu lagi. Senyumnya menenangkan hatiku. Surai merah terangnya berkibar tertiup angin. Pemandangan yang indah...

              " Yugi-kun.... Aku pasti akan menemuimu lagi.. Aku janji!" Ujaf gadis itu sambil tersenyum lebar.

               "Si... Siapa namamu?!" Tanyaku agak ragu. Wajahku memerah. Namun ia tak menjawab dan pergi menjauh begitu saja...

            " Amane-kun.... Amane-kun...?" Seseorang memanggil namaku serta mengguncang tubuhku membuat semua mimpi mimpiku buyar. Namun, guncangan itu terasa sangat lembut.

              " Bangunlah.... Amane-kun...!" Sambungnya sambil mengelus kepalaku. Kini aku membuka mataku.

               " Syukurlah kau bangun..." Ucapnya sambil tersenyum...

                  Seorang wanita yang sangat cantik, bersurai putih dan berbulu mata tebal. Ditambah 5 pasang sayap bulu merpati menghiasinya. Seperti malaikat.

             "Amane-kun... Kau sudah mati sekarang..." Ujar malaikat itu sambil mengelus pipiku.

            Aku sangat terkejut mendengar perkataannya. Keringat dingin mulai mengalir.

            " Apa...? " Tanyaku masih tak percaya.

            " Kau baru saja mati..... Karena tak mampu menahan depresimu Amane-kun..." Jelasnya membuatku semakin tak percaya.

             " Tenang saja.... Gurumu Tsuchigomori sensei sudah mengurus semuanya...." Sambungnya mencoba menenangkanku.

             " Nah.. Sekarang pakailah seragammu..! Aku akan menugaskanmu untuk menjadi salah satu dari tujuh misteri di sekolahmu yang lama.." Ujar malaikat itu lagi, namun aku tak faham dengan maksudnya.

              " Hah...??" Tanyaku lagi. Malaikat itu pun tersenyum.

             " Kau akan menjadi Hanako-san misteri nomor tujuh. Dan tentu saja kau bisa menemui saudaramu lagi." Jawab malaikat itu. Mengingatkanku dengan tragedi yang baru saja ku alami hingga ku tak ingin menemui Tsukatsa lagi.

      " Tapi....!" Belum selesai ku menyelesaikan kata kataku namun ku sucah berada di tempat yang tampak seperti kamar mandi di sekolahku.

           " Sekarang... Apa yang harus kulakukan...?" Batinku sambil melihat sekeliling.

          "A-MA-NEEEE....." Panggil seseorang. Suara yang sangat akrab di telingaku dan sudah tak salah lagi bahwa itu suara Tsukatsa.

To be continued.....