15. laper

13 2 0
                                    

Jeha menggerakkan jempolnya perlahan, memastikan semua kata dari cerita wattpad yang ia baca tidak terlewat. Daritadi sebel banget soalnya Dena dan Rinsha kompak gak masuk kuliah dengan dalil patah hati.

Dena patah hati karna Hito punya pacar tapi gak cerita, padahal cerita gak cerita Dena tetap patah hati.

Rinsha patah hati karna baru tau sebenernya Ale gak jomblo, tapi tingkahnya kayak jomblo kurang perhatian.

Andin gak ada kabar, tapi sudah lewat mata kuliah pertama dia ikutan gak masuk.

Kan Jeha jadi gak punya temen selain Leo, yang sekarang duduk disampingnya main pubg.

Leo misuh-misuh lalu tertawa kencang dan mengumpat. Jeha memandang itu sambil mengernyit tidak suka.

Jeha semakin melotot seolah mengatakan 'diem lu dajjal!!'

Leo malah ketawa sambil meraup wajah Jeha. Untung tangannya wangi, soalnya tadi abis minta body lotionnya Jeha.

Jeha menepis tangan Leo, ingin melanjutkan membaca. Hal yang tidak Jeha sukai adalah diganggu ketika asik baca wattpAd.

"Je kalo gua sayang lu beneran gimana?"

"musnah sana" ucap Jeha tanpa memandang Leo.

Leo itu pakarnya buaya. Jeha hanya gak mau nasibnya berakhir seperti Rinsha dan Dena.

"Padahal gua serius"

"Hm" ucap Jeha masih sok tak perduli.

Yang sebenarnya terjadi, Jeha sangat ingin berteriak dan selebrasi saat itu juga.

"Ck sial. Padahal gua nahan mau mati pas ngomong."

Jeha mencibir, namun lucunya, Leo malah ketawa lalu mengantongi ponselnya.

"Makan yuk ah, laper"

"Ada kelas kan"

"Je. Gua laper butuhnya makan. Ditambah gua abis kehilangan tenaga banyak karna deg-degan. Belum lagi abis ini Statistika, kan. Absen sekali gak masalah ah"

"Elu sekali!! Gua dua kali!!"

"Masih ada sekali lagi, yuk lah!!"

"Kalo gue E lu tanggung jawab!!"

"Iya"

Iya apa maksudnya? Jeha mendesis sambil merutuk saat dirinya berdiri dan mengekori kemana Leo melangkah.

Leo menarik sudut bibirnya. Gak papa di tolak, asal masih temenan dan barengan.

Adore UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang