Chapter 27

23.2K 1.8K 80
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️

Warning⚠️ NC🔞

.

.

.

.
.

Setelah Jungkook dan Hyeri telah resmi menikah, mereka semua diboyong untuk tinggal di sebuah rumah mewah yang dibeli Jungkook untuk keluarganya. Rumah itu berlokasi sangat strategist dengan pusat kota, dan tentu sangat nyaman ditinggali. Untuk kesuksesan Jungkook kali ini, diperolehnya dari kerja keras hingga tak heran jika dirinya bisa membeli dengan mudah.

"Kita akan tinggal di rumah ini, Tuan?"

"Sampai kapan kau akan terus memanggilku Tuan?! Aku ini suamimu sekarang!" elak Jungkook sambil membuka pintu rumah baru mereka.

"Bu, ini rumah siapa?!" tanya JunGuk pada sang ibu.

"Ini rumah kita, apa kau suka?!" tanya Jungkook pada putranya. JunGuk pun menoleh pada sang ibu untuk memastikan ekspresi wajahnya. "JunGuk sayang, kita akan tinggal di sini! Ayahmu sudah menyiapkan tempat tinggal yang layak untuk kita," ucap Hyeri pada putranya.

"Ayo masuk! Aku akan tunjukan kamarmu, nak," ujar Jungkook. Ketiganya pun berjalan masuk. "Kamar ini adalah kamarmu, kau akan tidur sendirian di sini," ucap Jungkook memberitahu putranya. Bocah tersebut pun terlihat mengerutkan dahinya pada Jungkook karena tidak menyukai pernyataannya.

"Ibu tidur bersamaku!" kekehnya.

"Anakku sayang, kau kan sudah besar ... jadi mulai sekarang belajarlah untuk mandiri dan tidur sendirian," ungkap Hyeri yang kembali menasehati putranya.

"Lalu ibu tidur di mana? Jangan bilang kalau tidur dengan paman itu!" tanya JunGuk dengan tatapan sinis pada Jungkook. "Ibu kan sudah bilang jika dia adalah ayahmu, jadi panggil dia Ayah!" kekeh Hyeri pada putranya.

"Nee," Sedikit sulit memang untuk memberi pengertian pada JunGuk yanh sejak kecil tidak mengenali ayahnya. Namun, perlahan tapi pasti keduanya akan beradaptasi dengan keadaan ini.

.

***

Malam itu Hyeri menidurkan putranya. Seperti biasa jika JunGuk sangat manja dan ingin dipeluk ibunya ketika tidur, dan itulah yang sedang dilakukan Hyeri. Sementara Jungkook masih sedia menunggu dengan menyenderkan pundaknya di pintu sembari menatap kedua permatanya yang kini telah bersamanya.

JunGuk pun akhirnya tertidur. Hyeri perlahan beranjak dari tempat tidur JunGuk dengan mengendap-endap agar tidak memberi suara bising. "Sekarang giliran aku yang bermanja-manja ...," lirih Jungkook yang kemudian menggendong Hyeri untuk dibawa ke kamar mereka.

Ini adalah pertama kalinya semenjak lima tahun lalu Hyeri bisa merasakan sedekat ini dengan Jungkook. Wajahnya sangat bahagia, terlihat dari aura merah merona di pipinya melihat Jungkook yang tersenyum padanya. "Apakah aku sekarang lebih berat?!" tanya Hyeri yang dengan erat mengalungkan kedua tangannya di leher Jungkook. "Tidak! Sepertinya kau malah kurusan, mulai sekarang makanlah yang banyak dan berbahagialah," ucap Jungkook dengan nada lembut. Senyumnya terlihat sangat tampan, Hyeri pun memberi kecupan mesra di pipi Jungkook karenanya.

"Aaagggh kau sudah memancingku," ucap Jungkook dengan senyum tipisnya. Mengerti akan maksud Jungkook, Hyeri pun tersenyum manis menatap suaminya. Kamar yang cukup megah, dan juga mewah. Jungkook membuat ruang kamar itu sangat nyaman untuk mereka.

Setelah masuk ke kamar, Jungkook pun dengan hati-hati membaringkan Hyeri di atas ranjang. Kedua wajah mereka saling bertemu, betapa bahagianya Jungkook yang bisa menghidup wangi rambut Hyeri dan segar napas sang istri. "Hyeri, sarangheo ...," lirihnya berbisik di telinga yang membuat Hyeri merinding seluruh tubuh. Hembusan napas yang khas membuat Hyeri terlena, dan membiarkan Jungkook mulai menciumi lehernya. Aroma tubuh yang dirindukan bersatu padu dengan keintiman yang tengah dirasakan.

Lampu kamar yang remang-remang menambah suasana romantis yang sedang tercipta.

"Aku sangat merindukanmu," ucap Jungkook kembali sembari menempelkan hidung mancungnya ke hidung Hyeri. Mendengar kata manis itu, Hyeri pun tersenyum. "Aku, pun ...," balas Hyeri yang kemudian meraih tengkuk Jungkook dan mengecup bibir tipisnya. Bibir mereka kembali bertemu, serasa lembut dan manis ketika keduanya saling menyesapi secara intim. Tubuh mereka saling menyatu, sentuhan lembut semakin membuat candu. Jungkook terlihat sangat menikmati pertemuan mereka kembali, dan ini begitu membuat keduanya hanyut bersama dalam cinta.

Tangan Hyeri dibentangkan, dan digenggam erat oleh Jungkook, sementara tubuh mereka sudah berada dalam satu selimut tanpa sehelai benang. Jungkook menatap sangat tegas, disambut senyum manis dari Hyeri yang mempercayai segalanya. Mereka pun bercinta untuk melepas rindu setelah sekian lama tak bertemu. Jungkook bermain sangat halus, dan membiarkan Hyeri merasakan kenikhmatannya juga. Sesekali percumbuan itu dibarengi hingga membuat Hyeri sangat nyaman dalam hubungan suami istri mereka.

Permainan berlangsung sangat teratur. Walau napas terengah-engah dan keringat bercucuran tapi rona bahagia tidak pernah lepas dari keduanya. Jungkook sangat intim memberi kepuasan pada sang istri hingga Hyeri merasa sangat bahagia saat hubungan itu berlangsung.

"Aaaaah .... Eemmmmph," desah kecil Hyeri yang dilanjut dengan lumatan bibir Jungkook yang sangat lembut. Kenikmatan ini begitu membuat keduanya sangat larut, hingga melupakan waktu yang telah berjalan satu jam. Jungkook menengadahkan kepalanya dan memejamkan matanya merasakan setiap permainan yang memuaskan dirinya. Kenikmatan itu membuatnya sangat candu.

Tak lama, Jungkook pun klimaks memenuhi rahim Hyeri. Tubuhnya pun lemas dan ambruk di atas Hyeri dan membiarkan miliknya masih di dalam. Hyeri yang napasnya sedang terengah-engah itu membalasnya dengan pelukan dan kecupan lembut di pundak Jungkook. "Hyeri, bukan kah kau memberiku banya anak? Jadi biarkan aku menanamnya lebih banyak," ungkap Jungkook yang disambut anggukan oleh Hyeri.

Jeda lima belas menit, mereka pun kembali melangsungkan hubungan itu. Masih dengan cara yang sama, hingga membuat keduanya sangat puas atas hubungan itu.

.

***

Esok paginya. Hyeri dan Jungkook telah bangun dan sudah bersiap melanjutkan aktifitas pagi mereka. Hyeri memasangkan dasi untuk Jungkook sebelum turun untuk sarapan. "Di rumah ini ada pelayan, jadi kau tidak usah repot-repot membersihkan rumah! Aku mau memanjakan istriku dan membuatmu bahagia," ucap Jungkook sambil meraih pinggang ramping Hyeri yang tengah sibuk memasangkan dasi.

"Sebenarnya tidak perlu, aku masih bisa melakukan semua sendirian," elak Hyeri.

"Tidak boleh! Istriku adalah kesayanganku, jadi turuti saja keinginan suamimu," ucap Jungkook dengan nada manja. Hyeri pun hanya tersenyum, dan keduanya pun berciuman mesra.

"Ibu!" pekik JunGuk yang tiba-tiba masuk ke kamr mereka dan menghentikan kedua orang tuanya yang sedang bermesraan. "Kenapa Ayah suka sekali mencium Ibu? Ibu sampai lupa untuk menyuapiku sarapan," polos JunGuk yang membuat Hyeri dan Jungkook tersenyum.

"JunGuk, nanti kalau kau punya adik, Ibumu tidak lagi bisa menyuapimu makan. Sini biar Ayah yang menggantikan Ibumu," ujar Jungkook yang langsung menggendong putranya untuk menuju ruang makan. Keluarga ini sangat harmonis, selalu dihiasi senyum sepanjang hari. Tingkah polos JunGuk selalu membuat kedua orang tuanya gemas. Kehidupan mereka normal sejauh ini, dengan kebahagiaan buah dari penantian mereka selama ini.

To be continued ....

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TUAN MUDA - [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang