Iel sedang tidur terlelap, banyak dari teman-teman nya yg mengisi waktu luang freeclass dengan mabar game moba. Termasuk alea
Pintu terbuka, seisi kelas melihat kearah pintu. Disana ada guru perempuan bernama Rina.
"Anak-anak jangan berisik ya" ucap bu Rina dari pintu
"Aurelie mana aurelie?" Tanya bu Rina
Alea bergegas membangunkan iel, perempuan itu sangat sulit di bangunkan
"Tidur bu" ucap alea menyengir
"Ya udah tolong segera di bangunin ya, kamu sama aurelie di panggil pa ardi" ucap bu rani yg segera pergi menuju ke kelas sebelah untuk mengajar
"Iya bu"
Sungguh, iel susah sekali di bangun kan.
"Iel, banguuuuuunnnn" ucap alea seraya mengayun lengan iel
"Eeeemmmh" erang iel mengulet
"Apaan si brisik" ucap iel sengit
"HEH BRISIK BRISIK. bangun! Kita di panggil pa ardi" ucap alea dengan notasi tinggi
"BENER BENER TUH GURU, RIBET BANGET SI" Ucap iel kesal.
Alea dan iel bergegas menuju ruang guru, mata iel masih terasa berat. Sesekali ia menggulingkan tubuhnya di dinding.
Disana ada sosok lelaki yg mentap iel lekat, lekat sekali. Tatapan yg dulu sangat berarti, namun kini sudah asing untuk iel.
Iel berjalan melewati laki laki itu, melirik saja iel enggan.
Alea menyerngit keheranan. Mana mungkin? Biasa nya jika ada sosok elzayn di depan matanya, iel akan histeris kepada alea. Namun sekarang tidak? Bagaimana bisa?
Iel dan alea membuka pintu, lalu mencari keberadaan pa ardi
"BAPAK APA APAAN SIH" ucap iel sengit sekali
"Apa? Kamu yg apaan" ucap pa ardi tak kalah sengit
"Dasar gajelas, cepetan kenapa manggil-manggil? Ga ngerti orang lagi tidur apa" ucap iel yg memang sudah kesal dengan pa ardi
Pa ardi umurnya masih muda, sekitar 22 tahun. Sikap nya friendly, maka tak heran jika ia lebih sering di anggap sebagai teman dibanding menjadi guru
Pa ardi selalu saja di bentak iel, ia juga tak mengerti. Namun menurut iel, pa ardi ini orang yg sangat menyebalkan dan ribet pastinya.
"Sabar jangan marah marah melulu" ujar pa ardi menyengir
"BAPAK BISA GA TO THE POINT AJA" kini bukan iel yg berbicara, namun alea. Sungguh, alea ingin sekali mencabik-cabik wajah guru yg ada di depan nya ini.
"Loh kok kalian jadi marah" ujar pa ardi heran
"Bapak tuh bener ya apa yg di bilang sama iel, BAPAK NGESELIN" ujar alea, ia kesal sekali. Untung ia masih menahan amarah, jika tidak Rasanya ia ingin melempar pa ardi dengan gelas.
"PAK BURUAN" keluh iel, ia mengantuk dan hanya ingin tidur. Bukannya malah meladeni guru gila yg satu ini
"IYA NIH SAYA MANGGIL KALIAN BERDUA KESINI SOALNYA... saya minta tolong dong ambilin buku paket seni budaya di perpus. Ambil sesuai jumlah murid di kelas kalian" ujar pa ardi santai
"DASAR MALES, nyuruh aja bisanya" sengit iel
Iel dan alea bergegas mengambil buku di perpustakaan
Pa ardi yg melihatnya hanya tertawa terbahak-bahak
"Sumpah ya, rasanya pengen gue timpuk gelas tuh dia" ujar alea kesal
"Sekalian aja pake balok" ujar iel memutar kedua bola matanya malas.
Sesampainya mereka di perpus, mereka langsung mencari buku yg di maksud oleh pa ardi
Iel menemukannya, namun jumlah nya hanya ada 27, sisanya berada di sudut perpustakaan. Alea bergegas mengambil buku yg berada di sudut sana
Iel membawa 27 tumpukan buku paket tebal, sehingga wajahnya pun terhalang.
Iel kehilangan keseimbangan, ia jatuh beserta buku yg ia bawa.
"Sini gue bantu" ucap seseorang seraya mengulurkan tangan nya
Iel mendongak dan melihat siapa orang itu
Elzayn
Lagi-lagi elzayn. Mengapa disaat iel perlahan sudah melupakan elzayn, laki-laki itu malah datang seenaknya tanpa rasa bersalah
"Gak perlu, gue bisa sendiri" ujar iel yg tak menerima uluran tangan elzayn
Iel merapihkan buku yg berserak di lantai
Setelah di hitung, jumlah yg ia pegang hanya 17. Dimana 10 buku lagi?
"Cepet diri, gue bantu bawain" ujar elzayn seraya menatap iel
Iel menaruh buku yg ia pegang di atas meja, lalu mengambil sisa buku dari tangan elzayn dan menumpukkan di buku yg ia bawa.
"Gak perlu." Ujar iel sinis, ia bergegas membawa tumpukkan buku itu menuju ruang guru. Oleng, sampai akhirnya ia jatuh di depan pintu ruang guru
Terlihat ada orang dari dalam yg membuka pintu dan membantu iel
Iel melihat orang itu. Asing sekali bagi nya
"Sini gue bantuin" ujar laki laki itu yg segera membawa tumpukkan buku itu
"Mau di taruh dimana?" Tanya nya"Emm di meja pa ardi" ujar iel seraya mengarahkan laki laki itu
Tumpukkan buku itu sudah tertata rapi di meja pa ardi
"Widih, baru di suruh ambil buku aja udah dapet doi baru nih" ujar pa ardi tertawa
"Gajelas" sengit iel
"Dahlah males disini hawanya panas banyak setan"Iel keluar dari ruang guru dan mengucap kan terima kasih pada laki-laki yg sudah membantunya
"Emm, makasih ya" ujar iel manis
"Iya sama-sama" ujar lelaki itu tersenyum
Alea membawa 11 tumpukkan buku dan segera menaruhnya di meja pa ardi
Alea segera mengajak iel untuk kembali ke kelas dan di jawab anggukan oleh iel
Mereka duduk di bangkunya
Hening.Iel melamun, sedangkan alea kelelahan
"Eh, cowo tadi siapa?" Ujar alea membuka suara
"Gak tau, anak baru kali" ujar iel cuek
Iel langsung meletakkan kepala nya diatas meja dan segera melanjutkan acara tidur pulas nya.
Jangan lupa tinggalin jejak ya, VOTE.
Terima kasih🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
R E N G G A N G
Fiksi Remaja-Starting on 6 april, 20- Apa sih renggang menurut kamu? Apa sih renggang versi kamu? Dua insan yang saling berjarak? Atau sebenarnya memang menjaga jarak? Tidak ada yang salah dari renggang, berpisah, atau apapun. Manusia memiliki hak nya masing-m...