PERINGATAN! MEMASUKI KONTEN 18 TAHUN KEATAS!.
Tibalah hari Sabtu, pukul 21.30. Hari ini Satya terlihat tampil perfectionist dengan rambut harum yang ia beri pomade. Berpakaian sesuai dresscode, ia mengenakan kemeja hitam lengan panjang yang sedikit ketat dengan 2 anak kancing yang sengaja ia buka di bagian leher. Tampak dada bidang mulus Satya. Kali ini dia sedang menunggu Arsya keluar dari rumahnya.
Selang beberapa waktu, Arsya keluar dari rumahnya. Satya terbelalak karena hari ini Arsya begitu cantik malam ini dengan geraian rambutnya yang dipadukan dengan Gaun putih se lutut dan heels hologram yang bertaburan glitter."Gue udah boleh naik ke mobil nih?" -Arsya.
"Iyalah, buru, hati-hati gaunnya kusut nanti." -Satya.
Pertama, mereka akan menjemput Vano terlebih dahulu. Tanpa di sangka, kali ini Vano tidak terlambat. Ia sudah menunggu di teras rumahnya dengan tampilan seperti biasanya, kemeja hitam pendek yang menghiasi tubuh Chinese Lampungnya. Namun sepertinya ada yang aneh. Yap, kemeja yang ia kenakan adalah kemeja hitam transparan ala-ala negara barat! Sekujur badan putihnya jelas tampak sedikit terlihat. Ketika ia hendak memasuki mobil, tiba-tiba,
"Lu gila apa ya? Yakali kemeja lu nerawang-nerawang gitu? Mau ke Bali lu?" Tanya Satya.
"Udahlah gapapa, gua gada kemeja lain soalnya, gapapa ya? Wkwk". -Vano.
Arsya hanya tersenyum menahan tawa melihat Vano. Dan berusaha menutupi ketawa meledeknya itu.
Next, sekarang mereka akan menuju ke rumah Jeslyn. Sama sepeti Arsya dan Vano yang sudah Standby di depan rumah. Gaun yang ia pakai terlihat sama dengan gaun yang dikenakan Arsya. Mereka tampak sudah menyelaraskannya sebelumnya.Rumah Aaron yang baru tidaklah jauh dari lokasi saat ini. Satya membawa mobil klasiknya dengan perlahan sembari menikmati suasana malam kota Bandung.
Mereka sampai tepat pada pukul 22.01, tepat di sebuah rumah berwarna putih yang sangat luas. Terlihat memiliki 4 lantai yang menjulang tinggi. Tampak di halamannya yang penuh dengan rumput dan sebuah kolam renang yang sudah dihiasi dengan banyak sekali lampu tumblr. Tempat ini layak dikatakan sebagai surga dunia. Bisa-bisanya anak orang kaya itu membuat pesta semegah ini dikala kedua orangtuanya bekerja di luar negeri. Dia memang nekat.
Arsya, Satya, Jess dan Vano berjalan masuk menuju halaman rumah Aaron. Aaron dengan kemeja putihnya menyambut kedatangan mereka.
"Lah ini lagi aneh, si Vano pake baju nerawang, lu sendiri kok pake kemeja putih? Bukannya cowok pake item ya?" -Satya.
"Wkwk gapapa, tampil beda aja. Dah, ayo kalian nikmatin makanan dan minuman yang ada disini."
Suasana di sini sangatlah ramai. Namun dua kelas yang bergabung menjadi satu di halaman ini tidak sepenuhnya menghabisi lahan halaman Aaron. Ini benar-benar luas.
Belum saja Arsya dan yang lain melihat teman-teman mereka, tiba-tiba para asisten yang bekerja di rumah Aaron membagikan topeng mata untuk pesta sebagai pemeriah suasana. Mereka pun menggunakannya tanpa terkecuali.
Musik dengan irama beat mulai dinyalakan oleh Aaron. Pertanda pesta ini dimulai. Semua tampak menikmati makanannya, Vano yang sedari awal pamit ke kamar mandi karena tak tahan buang air kecil belum sempat mencicipi makanan yang ada. Dua menit kemudian,"Sat, gue ka kamar mandi sebentar ya? Gue mau benerin baju gue dulu." -Arsya.
"Mau gue anter ga Sya?" Tawar Jeslyn kepada Arsya.
"Gaperlu kok Jess, lo tunggu disini sebentar sama Satya ya." -Arsya.
"Oke!" -Jeslyn.
Arsya melangkahkan kaki kecilnya menuju toilet perempuan yang letaknya bersampingan dengan toilet pria. Cukup luas tempatnya, namun juga cukup jauh tempatnya dari keramaian di halaman rumah Aaron.
Arsya masuk ke dalam kamar mandi, dan berkaca untuk membernarkan pakaiannya. Tiba tiba saja ia mendengar cekikikan wanita yang saat itu juga mendadak lampu kamar mandi itu mati, dan terdengar ada menguncikan pintu toiletnya.
Arsya berteriak minta tolong."Tolong!! Siapapun itu tolong gue!!" -Arsya.
Untunglah Vano masih ada di lokasi toilet pria ketika mendengar suara teriakkan itu. Ia kemudian berlari membuka pintu depan toilet wanita dan masuk kedalamnya. Ia berusaha menyalakan lampu toilet dalam, dan melihat 6 pintu toilet dalam yang tertutup.
"Lo siapa? Di pintu yang mana?" -Vano.
"Vano!? Itu lo? Tolong gue, ini gue Arsya. Tiba-tiba lampunya mati dan kekunci pintu dalemnya. Gue di pintu nomer 3" -Arsya.
"Lo tahan ya di situ, biar gua dobrak!". -Vano.
Dengan sekuat tenaga, Vano, mencoba mendobraknya hingga keringat membahasi kemeja hitamnya yang menerawang itu. Sesaat setelah itu ,pintu toilet bagian dalam terbuka. Namun tiba tiba Ada yang menyemprotkan cairan pembunuh nyamuk dari ventilasi Toilet, Arsya dan Vano menjadi batuk dikala itu, ketika hendak bergegas menuju pintu bagian luar toilet, lubang pintu itu terdengar seperti ada yang sengaja menguncinya dari luar.
"Gawat! Pintu yang ini susah di dobrak, lo bertahan ya Sya!" -Vano.
"Uhuk.. uhuk. Gue ga ku.."
Tiba-tiba Arsya pingsan. Vano sontak membuka kemejanya dan berusaha menutupi hidung Arsya dengan menggunakan kemejanya dengan maksud untuk mengurangi penghirupan gas dari cairan pembunuh nyamuk itu. Namun tak lama kemudian Vano juga ikut tak sadarkan diri, ia terkapar jatuh saat sedang memeluk Arsya yang berupaya melindunginya.
Ia terkapar dengan posisi duduk bersandar di tembok toilet, sedangkan kepala Arsya jatuh tepat di dada Vano.
20 menit berlalu. Arsya dan Vano tak kunjung kembali, ia menanyakan hal itu kepada Aaron. Akhirnya, Aaron membiarkan teman-teman lain berpesta dan memutuskan untuk ikut bersama Satya dan Jess menuju toilet.
[Sesampainya di toilet]
..Hehe sabar ya, lanjut di Part berikutnya, oke?
Jangan lupa vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanderer Friendship (Just A Friend Until The End) 18+
Teen FictionWARNING, 🔞🔞 CERITA ADA FOTONYA! MAKIN SERU SAMBIL HALU! "Kenapa sih kalian ga pacaran aja?" "Yang satu ganteng, yang satu cantik, tapi kok cuma sebatas temen?" "Fix gue iri ngeliat kalian berdua!!" "Mereka udah kayak pasangan pengembara deh. Tr...