[06]

25K 3.1K 1.3K
                                    

Apa aku pernah bilang kalau Kageyama Tobio itu terobsesi?

Ah iya, aku pernah menulisnya.

Pemuda berambut blueberry itu harusnya hanya terobsesi dengan bola voli. Begitu menggilainya, sampai akhirnya [Full Name] datang.

Menyisakan celah kecil yang lama lama berkembang menjadi setengah.

"[Name], itu siapa?"

Kini keduanya tengah duduk di sofa ruang tamu. Dengan Kageyama menonton televisi dan [Name] mengutak-atik ponselnya.

"Oh.. Tsukishima. Dia menghubungi ku barusan."

Terdengar gumaman intens dari mulut Kageyama , sempat membuat [Name] shock tapi tak dihiraukan.

"Istri Tsukishima sedang hamil, dia memintaku untuk menemaninya ke bidan."

"Itu kan, tugasnya. Kenapa jadi minta tolong padamu?" Tanya Kageyama ketus. "Ini akhir pekan! Kau punyaku selama akhir pekan!"

[Name] merona. Ah, sisi fluffy dan posesif Kageyama kadang sangat menggemaskan.

Dan juga kadang menyebalkan.

"Dia dipanggil ke kantornya hari ini, Tobio-kun." Jelas [Name] lembut.

Kageyama mendengus, ia memalingkan wajahnya sambil melipat tangan di depan dada.

"Aku tidak mengizinkanmu. Kau tidak boleh keluar rumah."

[Name] menghela nafas. Sudah pasti,sih, jawabannya Kageyama pasti itu.

Dan [Name] tidak akan membantah. Dia tidak mau jadi istri durhaka.

"Yasudah , aku hubungi Tsukishima dulu. Biar Yachi-chan saja yang menemani."

Dengan itu Kageyama melukis seringai puas lalu mengangguk.

_____

"[Name]..."

"Hm?"

"Aku mencintaimu.."

"A-aku juga mencintaimu, Tobio-kun. Ada apa tiba-tiba bicara begitu?"

"Ayo mandi."

Seketika [Name] tersedak yoghurt yang sudah memenuhi mulutnya.

Membuat sesuatu dalam diri Kageyama terangsang.

"A-apa-apaan, Tobio-kun!?" [Name] menyeka bibirnya yang penuh dengan cairan putih itu.

Ambigu sekali sial.

"Aku ingin memilikimu sepenuhnya malam ini." Bisik Kageyama lembut.

"Kau sudah memilikiku sepenuhnya , Tobio-kun. Bahkan kau selalu melakukannya hampir tiap malam!"

Kageyama mendengus. "Jadi, tidak boleh?"

"Bukannya tidak boleh.." [Name] menggaruk lengan nya. "Aku sedikit lelah hari ini..."

Kageyama sedikit melotot, dengan agak menggertak ia memegang kedua pundak sang istri lalu menyentaknya.

"Sudah kubilang padamu , kan? Kau tidak boleh kelelahan! Aku tidak mau kau sakit!"

"Tobio-"

"Kalau memang kau lelah jangan paksakan untuk mengerjakan semua!" Sentak Kageyama lagi.

"Aku begitu mencintaimu, sampai aku tak ingin kau hanya memikirkan ku dan tak ingin kau terluka setitik pun."

===

"Ba-baik... Aku akan menahan diri ku lain kali."

"Hei, apa kau masih ingin yoghurt?"

"Ah? Sebenarnya aku masih ingi-"

"Aku akan memberikan 'yoghurt' milikku jika kau-"

"TIDAK! AKU SUDAH BILANG AKU LELAH!"

Wife! - Kageyama TobioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang