rey!

15 5 4
                                    

Sultan menjadikan aku seperti anak rajin. Biasanya aku tidak pernah mengunjungi perpustakaan sekali pun tapi sultan berhasil membuatku datang ke perpustakaan.

"naf anter aku ke perpustakaan yu!" ajakkan ku pada nafa

"lah...tumben kamu ngajak ke perpustakaan?,"

"sejak kapan kamu suka baca buku?" tanya napa begitu antusias dengan raut wajah aneh.

Tatapanku terarah pada napa. Dengan kesal aku ceritakan semua tentang sultan

"ini semua gara gara sultan!!" jawabku dengan nada ketus.

"sultan?"

"kakak kamu?" napa berbicara seolah tidak tahu siapa sultan.

"ya..iya lah siapa lagi kalau bukan kakak aku!!" kataku memutarkan kedua bola mata dan berbicara dengan nada kesal.

Napa memukul tanganku pelan "tunggu tunggu..kakak kamu nyuruh apa emangnya?" tanya napa penasaran dan mengerutkan keningnya.

"masa aku di suruh pinjem buku fiksi buat tugasnya,"

"kan gak srek!males aku pinjemnya!"kataku memincingkan bibir seolah dibuat sangat kesal oleh tingkah sultan.

"yaelah baik dikit sama sodara sendiri gak papa kali!" kata nafa menyepelekan.

Perkataan nafa membuat bibirku melongo tak menyangka nafa akan membela kak sultan "sodara lo bilang?," 

"lebih tepanya sih dia itu musuh aku!!" tegasku.

Napa mengarahkan pandanganya ke arah ku "iiihhh...jangan gitu dong sama kakak sendiri!!"

"terus kenapa kamu mau nurutin perintahnya?" tanya nafa.

"dia maksa. Yaudah aku turutin deh kemauanya!" kataku mengelak.

"yaudah sih. Tinggal pinjem ke perpustakaan!" kata nafa

"tapi kamu mau nganterkan?,soalnya aku gak tau tempat buku fiksi di belah mana!"

"kamu taukan aku gak pernah ke perpustakaan!!" jelasku.

Napa memincingkan bibirnya "ga bisa, aku mau ke kantin!!" tolak napa

"yah...sebentar doang!!" kataku terkekeh

"sory aku udah gak kuat" renghek napa

"gak kuat kenapa?" tanyaku bingung

Napa menghela mapas berat "LAPER!!"

Aku mendecak kesal "ck!nanti abis dari perpustakaan kita ke kantin bareng!" pintaku.

Spontan nafa menjawab "gak bisa gue ada janji sama seseorang"

"mentang mentang udah punya pacar temen di lupain!!" bisikku.

Tak ada jawaban dari nafa dia langsung pergi meninggalkanku sendirian di kelas.
Aku harus pergi ke perpustaakaan sendiri. Langkahku terus berjalan ke arah perpustakaan.

Aku menginjakan kaki di perpustakaan untuk yang pertama kalinya. Aku mengedarkan mata ke sekitar perpustakaan. Maklum anak baru jadi kurang paham.

Aku berjalan ke arah buku 600 gr
"duh ini buku apaan sih" gumamku tak mengerti ini jenis buku apa.

Mataku menoleh ke arah wanita yang sedang baca buku.

"permisi"

"aku mau tanya. Kalau buku fiksi sebelah mana ya?" tanyaku dengan nada sopan. Wanita itu menolehkan pandanganya ke arah ku,

"hmm...itu tuh sebelah sana!!" jawabnya seperti orang bingung tanganya menunjuk ke arah pojok depan tempat ku berdiri.

Aku langaung berjalan ke arah tempat itu. Bukunya tipis tipis. Aku memegang buku judulnya itu "cara bertani dengan baik"

Tiga PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang