Sudah 3 Hari Vino tidak pulang.
Entah kemana dia.
Sementara dirumah hanya terdapat shreya seorang diri.
Karna pembantu meminta izin cutie karna ada urusan keluarga.Ckleckkk
Detakan suara sepatu melangkah terhenti didepan kamar vino dan shreya.
Vino pulang dengan wajah yang sangat dingin.
Membuka pintu kamar.
Vino hanya diam menatap shreya yang masih tertidur dengan selimut yang tebal.
Waktu menunjukkan pukul 10 pagi.
"Dia belum bangun, wanita macam apa dia"(batin vino)
Vino membuka dasinya dan mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi.
Beberapa waktu kemudian terlihat vino mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil ditangannya.
Menatap shreya yang masih tertidur."Bahkan suara shower tidak membangunkannya? "(Batin vino)
Vino tak peduli ia pun berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian.
Lalu ia memasuki ruang ganti pakaian.
10 menit kemudian.
Terlihat vino sudah rapih mungkin ia ingin kekantor.
"Tidak terlihat reaksi apapun? Apa dia mati setelah kutinggal 3 hari? "(Batin vino)
Vino masih berdiri menatap shreya yang tidak menunjukkan reaksi apapun.
Vino pun menghidupkan tv dengan volume tinggi.
"Ada apa dengan telinganya?"(ucap vino)
Akhirnya vino berdehem kencang untuk melihat apakah ada respon dari shreya.
Tidak ada jawaban.
Vino pun menghampiri shreya dan menatap nya.
"Keringat? "(Ucap vino)
Vino memegang dahi shreya dan dengan spontan dia terkejut merubah ekspresi wajahnya secara singkat.
"panas sekali"(ucap vino)
Dengan spontan dia panik. Menepuk pelan kedua pipi shreya. Namun tidak ada respon sama sekali.
"Kau? Bangunlah,, apakah kau sakit? "(Ucap vino)
Tidak ada jawaban sama sekali dari shreya. Membuat vino tidak punya pilihan lain untuk membawanya kerumah sakit.
Dengan cepat vino merangkup shreya dan menggendongnya.
Bukan ala Bridal style namun vino spontan menggendong shreya dipunggungnya.Beberapa waktu kemudian.
"Bagaimana keadaan istri saya dok? "(Tanya vino)
"Mungkin dia sedang banyak pikiran mengakibatkan stress yang berlebihan mempengaruhi stabilitas kesehatan pada tubuhnya sehingga dia demam tinggi dan mengalami gejala types mungkin saja dia telat makan dan tidak memperhatikan kesehatannya. Kurang tidur dan lain lain,jadi dia butuh istirahat, tidak diperbolahkan banyak pikiran dan stress, jaga pola makan dan minumnya lalu jangan biarkan dia menghadapi tekanan yang akan membuatnya stress berlebihan bisa saja membuatnya depresi"(ucap dokter)
Vino terkejut mendengar perkataan dokter mengenai kesehatan shreya.
"Apakah dia memikirkanku selama 3 hari ini? "(Batin vino)
"tuan anda bisa menjenguknya"(ucap suster)
Vino mengangguk dan langsung memasuki ruang pasien shreya.
Vino duduk menghampiri shreya dan menatap shreya yang masih belum sadar.
Terlihat jari nya bergerak membuat vino terkejut dan kembali menatap shreya.
"Kau sudah sadar? "(Ucap vino)
Shreya membuka kedua kelopak matanya dan menatap seisi ruangan dan vino.
"Aku dimana? "(Tanya shreya)
Vino berusaha untuk membuat shreya tidak banyak bergerak.
"Kau sedang diRS"(ucap vino)
Shreya mengedip ngedipkan matanya berusaha melihat dengan jelas.
"Vino? Kau membawaku kesini? "(Tanya shreya)
Vino mengangguk.
"Bagaimana bisa? Bukankah kau sedang marah padaku? "(Tanya shreya)
Vino menatap dan menggenggam tangan shreya.
"Jangan pikirkan masalah kemarin, lupakan dan pikirkan kesehatanmu"(ucap vino)
Shreya hanya diam menatap vino yang menggenggam tangannya dengan lembut. Sementara refleks vino melepaskannya kembali.
"Aku belum mengabari orang tuaku dan ibumu tentang ini semua. Apa kau ingin mereka mengetahui ini dan menjengukmu? "(Tanya vino)
Shreya menatap vino dan menggeleng geleng dengan aegyo yang lucu.
"Jangan vin, aku gak mau mereka semua khawatir"(ucap shreya)
"Baiklah kalau itu maumu"(ucap vino)
Vino pun berdiri dan berjalan keluar.
"Kau ingin kemana? "(Tanya Shreya)
Vino berbalik dan menatap shreya.
"Aku ingin membelikanmu makanan"(ucap vino)
"Kau tau makanan yang ingin kumakan sekarang? "(Tanya shreya)Vino menatap shreya penuh.
"Kau ingin makan apa? "(Tanya vino)
"Bisa belikan aku makanan yang pedas? Seperti mie s,,, "(terpangkas)
"Tidak! "(Cetus vino singkat)
Shreya menatap vino.
"Kumohon"(ucap vino)
"Dokter tidak menyarankan kau untuk makan yang pedas dulu. Kau tau 3 hari ini apakah benar kau tidak makan? "(Tanya vino)
Shreya hanya diam menunduk.
"Jadi menurutlah, aku akan membelikanmu roti sandwich dan susu "(ucap vino)
Shreya berusaha menolak namun vino sudah pergi dengan cepat.
Kesel nih vino gada romantisnya sama sekali kaya masih canggung gitu apa masih marah wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
SHREYA & VINO [TAMAT]
Teen FictionHARUSKAH MENIKAH???? Aku telah membuat kesalahan yang sangat besar dalam pernikahanku. Namaku Shreya inilah ceritaku.