Malam ini aku tidak merasa nyaman, pikiranku kemana mana. Aku masih bimbang dan bingung besok aku adalah hari sabtu dan besok nya adalah hari minggu apakah dalam 2 hari ini aku bisa mendapatkan keputusan yang tidak akan membuatku menyesal nanti. Zein atau Vino?
Aku melepas cincin pernikahanku dan melihatnya dengan baik.
Mencermatinya dengan penuh bimbang.
Memperhatikannya dengan mengingat perilaku vino selama ini.VINO POV
"Aku tidak tau apa keputusan mu, namun aku akan menerima keputusanmu nanti"(batin zein)
Vino menatap punggung shreya.
Menatap shreya yang tengah terdiam menatap cincin pernikahan mereka."Kau sudah pulang vin? "(Tanya shreya)
Dengan cepat shreya memasang kembali cincin pernikahan mereka.
"Apa kau butuh sesuatu? Aku akan membuatkannya"(ucap shreya)
Vino mendekat kan diri pada shreya.
Ia melangkah mendekati shreya dengan tatapan yang lembut.
Matanya terus menatap shreya penuh kelembutan.Kaki shreya terhenti diujung dinding.
Ia tak bisa menghindari vino sama sekali."Kau ingin apa vin? "(Shreya)
Vino hanya diam tak menjawab menatap shreya sepenuhnya.
Dan meletakkan kedua tangannya kedinding agar shreya tak menghindarinya.Dia menatapku penuh kelembutan apa yang harus aku lakukan.
Aku memejamkan kedua mataku.
Karna aku tau posisiku saat ini sangatlah dekat."Rambutmu kotor, kau habis melakukan apa? "(Ucap vino)
Vino mengacak ngacak rambut shreya membuat shreya membuka matanya dan menatap vino.
Vino tersenyum manis.
"2 kali kau berpikir bahwa diriku mesum namun dirimulah yang berpikiran seperti itu"(ledeknya)
Shreya spontan melotot.
"Tidak perlu melototi ku! "(ucap vino)
Shreya melempar tatapan matanya kelain arah.
"Tidak perlu salah tingkah"(goda vino)
Shreya mendorong lembut vino lalu tersenyum.
"Aku tidak berpikir seperti itu kok"(ucap shreya)
Vino menarik lembut pergelangan tangan shreya dan menatapnya dijarak yang dekat.
"Kedua pipimu merah"(ledeknya)
Shreya menutupi kedua pipinya dengan kedua tangannya.
"Vino hentikan! "(Shreya)
Vino tertawa kecil.
Shreya tersenyum melihat perilakunya berbeda seiring waktu berjalan"Entah kenapa diriku tidak bisa kukendalikan. Rasanya Selalu ingin bersamanya"(batin)
minggu pukul 14:00
" hari ini aku akan mengenakan pakaian pemberian suamiku ini sangat indah. Vino belum pulang, bagaimana pun aku harus izin kepadanya...karna aku dan dia sudah berjanji akan menjalaninya dari awal dan tidak ada kebohongan. Namun sepertinya dia akan pulang malam"(ucap shreya)
Shreya pun memakai jasnya.
"Baiklah setelah ini aku akan berkata padanya"(ucap shreya"Aku sengaja tidak pulang dulu shreya, aku ingin mengikutimu dan ingin tau jawabanmu langsung dari mulutmu kepada pria itu"(ucap vino)
Zein menengok bahagia, ia tersenyum dan menyambut mantan kekasihnya yaitu shreya.
Terlihat shreya berjalan.
Cantik, anggun dan indah bagai bunga anggrek.
Shreya terlihat sangat cantik mengenakan dress putih polos dan make up natural.
Semua diatur sangat indah dan mewah."Shreya kau sudah datang sayang? "(Ucap zein)
Shreya hanya diam tak menghiraukan.
"Duduklah"(mempersilahkan)
Shreya pun duduk.
"Mengapa harus semewah ini? "(Tanya shreya)
Zein tersenyum dan menatap shreya.
"Sebelum aku tau keputusanmu aku ingin kita menikmati 2 cangkir teh dihadapan kita ini shreya,,, aku sangat bahagia bisa berkencan kembali denganmu meski disore hari"(ucap zein)
Shreya hanya menuruti zein.
"Nikmat sekali bisa menikmati secangkir teh bersamamu"(ucap zein)
Shreya tidak menghiraukan ia lebih memperhatikan suasana.
"Kau sangat indah shreya, sangat luar biasa... Cantik"(ucap Zein)
Zein tersenyum menatap mantan kekasihnya.
"Terima kasih, pakaian ini pemberian suamiku"(Balas shreya)
Seketika senyun di bibir zein pudar.
Vino yang mendengarnya pun tersentuh dan kembali berpura pura menutupi dirinya dengan koran agar tidak terlihat.
"Zein kuputuskan aku akan tetap bersama suamiku, bagaimanapun seorang istri harus menjaga keeratan hubungan pernikahan dan mempertahankan pernikanan mereka"(ketus shreya)
Ekspresi zein seketika berubah menjadi muram.
Matanya terlihat menunjukkan kekecewaan yang sangat mendalam."Baiklah jika itu keputusanmu, kau cukup dewasa dan membuat keputusan yang baik untuk dirimu. Semoga pernikahanmu penuh kebahagiaan shreya. Pria itu sangat beruntung mendapatkanmu"(ucap zein)
Shreya terkejut melihat reaksi zein
"Kau tidak marah zein? "(Tanya shreya)
"Tidak aku hanya mengetes dirimu. Baiklah, jika kau membutuhkan sesuatu atau teman curhat telpon aku saja bukankah aku sahabatmu? "(Senyum zein)
Shreya tersenyum bahagia karna melihat zein bisa menerima keputusannya.
"Entah siapa pria itu, aku tidak bisa melihat wajahnya dia membelakangiku. Namun dia tidak seperti apa yang kupikirkan... Dia menyerahkan shreya untukku yang tidak ia kenal. Aku berjanji padamu shreya aku tidak akan membuatmu merasa terluka lagi"(batin zein)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHREYA & VINO [TAMAT]
Teen FictionHARUSKAH MENIKAH???? Aku telah membuat kesalahan yang sangat besar dalam pernikahanku. Namaku Shreya inilah ceritaku.