vino membuka pintu kamar.
Terlihat Shreya yang tengah duduk sembari menonton tv.
Sikapnya acuh yang biasanya bertanya setiap vino pulang namun kali ini dia hanya fokus dengan televisi yang didepannya dan cemilan ditangannya.Vino tak banyak bertanya ia hanya diam dan memasuki kamar mandi.
Shreya pun melirik nya.
Ada rasa kecewa dan kesal yang ia rasakan namun shreya hanya diam tak memastikan vino mengetahui bahwa dia telah melihat semua kenyataan itu.Beberapa waktu kemudian.
"Aku sudah menyiapkan makan malam aku tunggu dibawah"(ucap singkat Shreya)
Vino yang seperti biasa mengeringkan rambut dengan handuk seusai mandi hanya mengangguk mengiyakan.
Suasana hanya sunyi ditengah waktu makan malam ini.
Shreya dan vino tidak mengeluarkan kata sedikitpun."Shreya, kemarin malam kau ingin mengatakan sesuatu katakan apa yang ingin kau katakan?"(tanya vino)
Shreya menatap makanan yang ingin ia masukkan kedalam mulutnya
Tangannya terhenti dan meletakkan makanan tersebut kepiring kembali
"Tidak, itu tidak penting"(ucap shreya singkat)
Vino menatap heran penuh pertanyaan
"Mungkin saja penting, Coba katakan saja! "(Ucap vino)
"Aku sudah kenyang, aku duluan ya... Bi selesai tuan vino makan malam bibi rapihkan semuanya karna saya lelah hari ini"(ucap shreya)
Shreya meninggalkan meja makan.
Sementara vino hanya diam menatap dan memperhatikan perilaku shreya yang penuh tanda tanya."Ada apa dengannya?"(batin vino)
Keesokan harinya.
"Dimana shreya bi? "(Tanya vino)
"Selesai menyiapkan sarapan dia bilang ingin pergi keluar sebentar tuan"(ucap pembantu)
"Kemana? "(Tanya vino)
"nona shreya bilang sih mau ke supermarket"(ucap pembantu)
Vino hanya diam tak menyentuh satu makananpun.
"Apa mungkin dia menemui kekasihnya lagi? "(Batin vino)
Vino pun pergi.
"Dia tidak mencintaiku bahkan tidak mengharapkanku, dia bermain dibelakangku"(ucap shreya)
Shreya menangis senduh
"Sudah kuduga, hatimu hanya diciptakan untukku... Sudahlah jangan tangisi pria brengsek itu. Kau pun bisa bermain dibelakangnya"(ucap zein)
Shreya menatap zein dan memegang tangannya begitupula zein.
Tanpa shreya sadari Vino Hadir di tempat tersebut.
Vino menatap kesal kebersamaan shreya dengan zein.Dengan cepat dia pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Maafkan aku zein"(shreya)
Shreya memegang tangan zein dan melepaskan tangan zein darinya.
"Bagaimana pun aku istrinya, aku hanya ingin curhat kepadamu. Aku tidak ingin menambah keburukan pada hubunganku"(ucap shreya)
Zein menatap shreya.
"Baiklah untuk hari ini aku beri waktu padamu dalam seminggu ini kau harus bisa memilih. Aku akan menerima jika aku berhubungan dengan wanita yang sudah bersuami namun aku butuh jawabanmu. Kita bisa berhubungan dibelakangnya"(ucap zein)
Shreya menatap jenuh zein.
"Tidak zein, mulai hari ini kau adalah sahabatku bukan kekasihku lagi"(ucap shreya)
"Kau belum paham shreya"(senyum zein)
Shreya menatap zein penuh tanda tanya.
"Aku menunggumu minggu depan disini. Kau bisa pergi bersamaku demi cinta kita. Kau juga bisa membawa ibumu."
Shreya hanya diam.
Zein pun memeluk shreya memastikan bahwa shreya tenang."Aku mencintaimu shreya"(ucap zein lembut)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHREYA & VINO [TAMAT]
Novela JuvenilHARUSKAH MENIKAH???? Aku telah membuat kesalahan yang sangat besar dalam pernikahanku. Namaku Shreya inilah ceritaku.