Shreya menutup pintu kamarnya.
"Makan malam yang sangat indah,dengan kehadiran calon anak kita nanti aku sangat bahagia, aku akan menjadi seorang ibu"(ucap shreya bahagia)
Vino tak menghiraukan ia hanya diam berjalan menuju teras kamar dan menatap bulan yang bersinar.
Shreya yang tidak direspon oleh vinopun menghampiri vino dan menatap penuh pertanyaan
Dengan sikap dan tingkah vino yang berubah.
"Vin? Kamu kenapa? "(Tanya shreya)Vino hanya menggeleng.
"Apa kamu gak suka dengan kehamilanku? "(Tanya shreya)
Vino meletakkan jari telunjuknya didepan bibir shreya. Membuat shreya berhenti bicara.
Vino menggeleng.
"Enggak shreya! Aku sangat bahagia ini adalah kabar yang sangat kutunggu darimu(senyum) aku lelah aku ingin tidur duluan ya besok ada meeting pagi"(ucap vino)
Vino mencium kening istrinya.
Vinopun berjalan menuju ranjang dan tidur menyelimuti dirinya.
Shreya hanya diam menatap vino yang berubah.
"Ada apa denganmu vino"(batin shreya)
Sudah 3 bulan kandunganku menetap diperutku.
Aku selalu menjaganya dan berhati hati dalam melakukan apapun.
"Bi, jaga rumah ya saya mau kesupermarket membeli kebutuhan dapur"(ucap shreya)
Pembantu mengangguk.
Supermarket.
"Selesai, didepan cafee dimana aku dan vino suka menyantai disana dengan segelas cofee...aku ingin mampir kesana, cuacanya sangat panas. Meminum dalgona ice mungkin akan menyejukkan tenggorokanku"(ucap shreya)
Shreya yang selesai berbelanja pun berjalan menuju Cafee tersebut.
Ia duduk dan memanggil pelayan memesan sebuah minuman.
Sambil menunggu pesanan ia menatap suasana dan pandangan yang sangat indah dengan hiasan yang menakjubkan
Matanya terhenti pada satu meja yang terdapat 2 orang.
Terdapat seorang pria dan wanita yang membuat senyum shreya terhenti dan terkejut menatapnya.
Wanita itu memegang tangan pria yang membuat mata shreya tak berhenti menatapnya.
"Vino? Dengan siapa dia? "(Tanya shreya)
Shreya pun menyembunyikan wajahnya dengan berbalik badan tak ingin vino melihatnya.
"Shreya, mungkin saja itu clean vino jangan berpikir negatif dulu"(ucap shreya menggeleng)
Ia kembali melirik dimana wanita itu memegang dan menggenggam lembut tangan suaminya.
"Jika clean tidak mungkin segenit itu"(kesalnya)
Shreya menyembunyikan wajahnya dengan menutupi nya dengan majalah.
Melirik dimana vino dan wanita itu ingin mengakhiri pertemuannya."Baiklah jess, terima kasih... Aku akan menghubungimu lagi"(ucap vino)
Jessy tersenyum.
"Iya vin, ingat perkataanku... Jangan buat aku kecewa"(ucap jessica)
Shreya terkejut dan menangis seketika.
Matanya tak bisa menahan air mata."Jessy? Mantan kekasih vino dulu? Ia kembali lagi dan lagi? "(Batin shreya)
Sangat sakit dan kecewa itulah yang dirasakan shreya saat itu.
Dia berdiri dan beranjak untuk pergi.
Berjalan secepat mungkin."Nona, ini pesananmu! "(Pelayan)
Pelayan itu hanya diam dan melihat dimeja shreya sudah meletakkan uang pembayaran.
Vino dan jessy hanya menatap lengah wanita yang berjalan sangat cepat karna tidak melihat wajahnya.
"Jalan pak! "(Seru shreya)
Shreya menahan tangis dan menutup mulutnya.
Ia mengatur nafasnya dan berusaha tenang dengan apa yang ia lihat tadi."Apakah kau mengingkari janjimu vino? Kau kembali bersamanya? Dan tidak mengingatku? Bahkan aku sedang mengandung anakmu, pantas saja kau seperti tidak menyukai kehamilanku"(batinnya)
Vino POV
Aku menutup pintu kamar dan menatap istriku tengah duduk menatap tv tanpa bersuara.
Biasanya dia langsung menengok namun dia hanya diam kali ini.Hari ini aku sangat lelah dan langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkan badanku.
Selesai itu aku langsung membaringkan tubuhku diatas kasur.
Dan menutup mataku karna lelah."Vin? Kamu gak makan malam dulu? "(Tanya shreya)
Aku menggeleng.
"Aku lagi malas makan, aku lelah! Aku ingin tidur saja shreya"(ucap vino)
Vino langsung menyelimuti dirinya.
Shreya POV
Hari ini aku duduk melamun didepan tv yang kunyalakan. Aku berusaha tenang dengan kejadian yang barusan saja aku lihat. Memang sangat menyakitkan namun aku tidak boleh berprasangka buruk pada suamiku. Bisa saja dia menemui jessy hanya berbicara mengenai hal lain.
Suara pintu terbuka.
Aku tidak menengoknya karna tidak sanggup menatap matanya.
Aku tidak berani bertanya untuk hari ini.Dia hanya diam saja dan memasuki kamar mandi.
Aku masih diam tak menanyakannya.
Setelah beberapa waktu ia mandi dia sama sekali belum berbicara sedikitpun.
Dia langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur.
Aku memberanikan diri untuk bertanya.
"Kamu gak makan dulu? "(Ucapku)
Aku tidak sama sekali menatapnya. Aku hanya bersikap biasa saja.
"Aku lagi malas makan, aku lelah! Aku ingin tidur saja shreya"(ucap vino)
Vino langsung menyelimuti dirinya.
Aku merasa dia berubah drastis saat kehamilanku. Bahkan dia tidak bertanya tentang kehamilanku entah mengenai kesehatanku dan bayiku.
Selama 3 bulan ini seakan akan aku merasa dia kembali seperti vino yang dingin seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHREYA & VINO [TAMAT]
Teen FictionHARUSKAH MENIKAH???? Aku telah membuat kesalahan yang sangat besar dalam pernikahanku. Namaku Shreya inilah ceritaku.