2. Kebencian

36 5 0
                                    

"Ingin rasanya membenci hidup,tapi
pada kenyataan nya hiduplah yang
membuat ku setegar ini"



Shena mengelap keringat dengan kerah baju nya. Ini adalah hari yang melelahkan. Hari ini restoran ramai pengunjung,hal itu membuat Shena harus pulang larut malam.

"Mbak gue duluan ya.." Pinta Shena

" Oke..ati ati dijalan" Jawab mba Fani memaklumi Shena yang masih bersekolah.

Diperjalanan ia memikirkan keadaan ibu nya yang pasti di rumah tengah mencemaskan nya. Shena merasa  kasihan kepada ibu nya,ia sangat ingin mengungkapkan fitnah kejam Tikus Berpita Merah itu yang telah menghancurkan keluarga nya dan membuat kehidupan nya berubah seratus delapan puluh derajat. Kini hidupnya dipenuhi rasa kebencian dan kesedihan,tak ada orang yang tahu,tak ada juga yang peduli.

"Tok..Tok..Tok,permisi" Shena mengetuk sebuah kontrakan kecil yang tidak jauh dari restoran tempat nya kerja.

"Siapa?" Suara seorang anak menyahut dari dalam

Shena tidak menjawab. Tapi beberapa detik kemudian pintu itu terbuka.

"Kakak cari siapa ya?" Tanya seorang anak kecil yang masih mengunyah makanan nya.

"Saya cari.." belum selesai bicara tiba tiba seorang lelaki paruh baya keluar

"Seperti nya kamu salah rumah,maaf keluarga saya sedang makan. Jadi jangan menganggu. Terima kasih" Ucap Lelaki paruh baya itu kemudian ditutup nya pintu rapat rapat.

"Ayah dia siapa?" Tanya anak kecil itu yang terdengar dari dalam

"Ayah juga gak kenal,mungkin dia salah ketuk pintu" Jawab nya

Shena tertegun mendengarnya. Itu adalah ayah nya. Tujuan ia datang ke rumah itu hanya untuk bertemu dengan ayahnya. Shena rindu kehangatan keluarga nya yang dulu masih ia rasakan.

                        *****

"Shen!! Gawat Randy ngamuk sama anak Anerzta di kantin belakang" Teriak Rita menghampiti Shena yang baru saja datang menuju kursi nya.

"Syutt! suara lo bisa bikin satu sekolah panik tau gak" Jawab Shena menaruh tas nya.

"Buruan Shena!! Lo ditunggu disana sekarang juga" Ucap Rita menarik narik lengan nya.

"Iya..iya ini juga otw" Dercak Shena.

"Lo mah otw doang,jalan kagak" Sindir Rita.

Perkataan Rita membuat Shena langsung bergegas menuju basecamp nya di kantin belakang sekolah menemui anak Anerzta yang pasti sedang merencanakan sesuatu disana.

"Tikus berpita merah itu,pasti dia sumber masalah nya" Batin Shena memendam semua dendam yang kini masih ia rasakan bersama anak Anerzta lain nya.

****

"Ini masih pagi Ran,lo jangan aneh aneh" Ujar Shena tidak setuju dengan pendapat nya.

"Sialan! Licik juga tua bangka itu!" Dercak Gilang

"Jadi menurut lo kita harus gimana Shen?" Ucap Randy meminta pendapat Shena.

PLANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang