"Semua terasa asing,jika sudah tidak dihargai lagi disini."
Pagi yang cerah untuk semangat baru bagi Shena,pasalnya hari ini ia sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yg walaupun ia tak melakukan nya sama sekali.
"Aku jalan dulu ya mah,Assalamualaikum" ujar cewek itu menyalami Arini kemudian pergi.
Di sisi lain,ada seseorang yg dari tadi sangat fokus pada buku nya hingga melupakan sendok makan yg berisi Nasi Goreng khas Widya membuat sarapan itu tidak tepat masuk ke dalam mulutnya.
"Makan dulu Riq" tegur Widya. Sudah lelah ia memperingatkan anak laki lakinya itu untuk menghabiskan sarapan terlebih dahulu sebelum membaca buku yg ada di sebelahnya.
"Iya mah,ini tanggung satu bab lagi kok" Jawab Thoriq. Ia sangat membenci diri nya sendiri karena harus tertidur di meja belajar semalam.
Widya hanya geleng geleng kepala. Ia sudah sangat hafal dengan tabiat anak nya yg kelewat rajin. Apalagi ketika ada ujian seperti ini,jika tidak diingatkan untuk beristirahat maka anaknya itu akan fokus membaca buku tanpa makan atau mandi sekalipun.
****
"Lo udah belajar?" Itulah kata pertama Randy pada Shena pagi ini. Shena menggeleng pelan. Cowok itu sangat iba kepadanya karena ditolak untuk bergabung belajar bersama dengan teman teman nya bahkan Rita sekalipun.
"Ayo ikut gue" Ucap Randy meraih lengan Shena kemudian membawanya keluar kelas.
"Ran,apa apansih" Sentak cewek itu memberontak.
"Udah diem aja,gue mau ajak lo belajar bareng Anerzta dibelakang" Ucap Randy mempererat genggamannya.
Tiba di Basecamp nya kantin belakang sekolah tepatnya Warung Soto Bude Yuli,Gilang,Anna,dan Tedy menyambut kedatangan Shena dan Randy dengan riang.
"Lang,lo lagi nyatet apaan tuh?" Tanya Randy yg melihat Gilang sangat serius menulis pada selembaran kertas.
"KJ nih dari sekolah sebelah" Jawab Gilang melirik Randy sekilas kemudian fokus kembali pada kertasnya
"Wah gabagi bagi lo,mau dong!" Ujar Tedy antusias
"Ganggu aja lo,nih gue share di wa aja" Decak Gilang
Randy menghela napas,kemudian cowok itu duduk dan mulai membaca buku yg ia genggam di tangan kanan nya.
"Nyontek mulu lo. Gue sumpahin KJ lo palsu" Ucap Anna menyumpah.
"Sorry Na,gue hari ini mau fokus ujian dulu. Plis jangan ganggu gue" Jawab Gilang mengantup bibir Anna dengan telunjuknya.
Shena geleng geleng kepala melihat kekonyolan teman temannya. Kemudian ia menghampiri Yuli yg sedang menyendiri di pojok kantin fokus dengan buku pelajaran nya.
"Yul,gue ikut baca sama lo aja deh. Disana gak fokus"
Yuli pun menoleh kemudian menggeser buku nya untuk dibaca berdua dengan Shena.
"Yaelah pada serius banget sih,cuma UAS juga" Decak Anna melihat semua teman teman nya fokus membaca
"Gini nih omongan orang orang yg gak punya tujuan idup" Ucap Gilang
"Dasar Madesu, nih mau nyatet juga gak?" Tawar Tedy menyodorkan selembaran kertas pada Anna.
"Gue masih bisa mikir kali,gak kayak lo berdua tumpul" Ucap Anna
Memang faktanya Anna adalah cewek yg sangat santai tapi tetap pintar. Kemampuan otaknya melebihi rata rata orang normal, dengan membaca buku sekali semua nya bisa terekam begitu cepat diingatan nya. Cewek itu juga sangat dibangga banggakan guru karena kejeniusan nya,jadi tidak heran jika teman teman nya yg lain butuh membaca berulang kali agar bisa memahami pelajaran sedangkan ia sendiri bersantai ria menatap teman teman nya yg fokus.
"Nyenyenye.." Jawab Gilang malas
"Dahlah otak gue emang kentang Na,gausah disindir gitu gue juga udah tau diri" Tambah Tedy.
****
"Gue boleh ikut baca buku disini gak?" Ucap Alena yg membuat Cowok yg sedang fokus disamping nya itu menoleh kemudian mengangguk singkat.
Kemudian keduanya fokus pada buku masing masing. Karena merasa sangat hening Alena memutar otak untuk memilih topik yg pas untuk dibahas bersama Thoriq.
"Riq,thanks ya udah nemenin gue di rumah sendirian waktu mati lampu kemarin"
"Kenapa lo ke rumah? Bukan nya lo tinggal di Apartemen?" Tanya cowok itu dingin dengan mata yg masih fokus pada buku nya.
Alena sangat tidak suka pada rumahnya karena muak melihat Orang tua nya selalu tidak akur. Walaupun ia hidup berkecukupan tapi cewek itu sangat kurang kasih sayang bahkan Ibu nya sendiri menganggap Alena seperti boneka.
"Gue rindu suasana rumah" Alena menghela napas.
"Sorry gue malah nanya kayak gitu ke lo. Lanjutin baca bukunya, 5 menit lagi masuk" Jawab Thoriq dingin sambil melihat jarum jam di pergelangan tangan kiri nya.
Alena mengangguk. Fokus pada buku nya lagi.
Bel masuk berbunyi seluruh siswa masuk ke dalam ruangan ujian nya masing masing,seperti biasa kedua telapak tangan para siswa ditengadahkan untuk berdoa memohon agar dilancarkan ujian nya hari ini dgn dipimpin oleh ketua yg terpilih dari ruangan masing masing. Sesudah nya sang pengawas pun membagikan kertas ujian serta lembar jawaban dengan hati hati.
Di kelas Shena merasa asing,kini tidak ada lagi seseorang yang selalu menyemangati nya di saat seperti ini,tidak ada lagi seseorang yg rela menuliskan kunci jawaban cewek itu disaat seperti ini,tidak ada pula seseorang yg selalu memarahi nya lagi ketika ia lupa untuk belajar disaat seperti ini.
Randy menatap Shena nanar, tatapan nya sangat tidak fokus pada ujian. Cewek itu terlihat sedang melamun sekarang. Randy memutar otak untuk menyemangati Shena,dilihatnya seorang pengawas yg menerima telepon berjalan ke luar kelas,ini jelas kesempatan emas bagi Randy untuk menyemangati Shena. Cowok itu merongoh kolong meja mengambil secarik kertas lusuh disana lalu menulis sesuatu kemudian meremuknya dan melemparnya.
"Tepat sasaran" gumam Randy melihat kertas yg ia lempar mengenai kepala Shena,membuat cewek itu menoleh kemudian mengambilnya.
"Ini apa?" Tanya Shena lesu
"Buka! " bisik Randy sambil memainkan jari nya sebagai bahasa isyarat.
Shena membuka kertas itu dengan waspada,kemudian ia membaca nya dalam hati.
SEMANGAT SHENA!
GUE TAU LO BISA. JANGAN DENGERIN KATA MEREKA YANG BIKIN LO SAKIT HATI. KRN ADA GUE YG SELALU ADA BUAT LO!!!!
INGET ITU!!!!Shena tersenyum tipis,ia juga manusia normal yang sangat merasa tidak nyaman ketika murid yang lain menjauhinya.
Heihooo! Aku up lagi nih!
Jangan lupa Vote n Comment nya🤞
Salam semangat dari author yg suka rebahan🤞
KAMU SEDANG MEMBACA
PLANT
Teen FictionShena Margaretha seorang perempuan yang mempunyai masa lalu kelam masih terombang ambing akan tujuan hidup nya. Bergabung nya ia dengan Komunitas Anerzta membuat nya mempunyai teman teman yang menerima nya dengan tangan terbuka, sekaligus menjadi ke...