" Kadang,ucapan orang tua lah
yang selalu mematahkan
semangat anaknya"
Setelah berpikir jangka panjang, Widya sudah membulatkan keputusan nya untuk menerima lamaran Santoso. Putra nya Thoriq sudah benar benar mengizinkan nya menikah lagi dan siap menerima Ayah baru. Acara makan malam pun di laksanakan di rumah Widya untuk mempertemukan Thoriq dan Randy agar lebih akrab menjadi adik dan kakak yg awalnya hanya sekedar kenal di sekolah."Thoriq,kenalkan ini anak saya satu satu nya Randy" Santoso memperkenalkan.
"Thoriq" Cowok itu tersenyum memperkenalkan diri.
"Udah kenal" Jawab Randy datar.
Thoriq adalah cowok yg sopan,ia sangat menghargai Santoso untuk berkenalan dengan Randy walaupun ia sudah kenal. Tapi tidak dengan Randy,ia justru berubah menjadi tidak senang karena ternyata anak Bu Widya yang akan menjadi mamah baru nya adalah Thoriq,musuh bebuyutan Anerzta.
"Randy! Yang sopan dong" Decak Santoso
"Gapapa mas,mungkin dia masih belum bisa menerima" Ucap Widya.
"Gapapa kok om,kita kan satu sekolah jadi emang udah saling kenal" Tambah Thoriq
"Dasar suka cari muka!" Gumam Randy.
"Yasudah kita lanjut lagi makan malam nya" Ucap Widya menyudahi pertikaian kecil Thoriq dan Randy.
"Ini semua kamu yang buat Wid" Tanya Santoso
"Iya Mas" Widya mengangguk.
"Makanan nya enak banget,pasti Thoriq beruntung setiap hari bisa makan enak kayak gini" Sanjung nya
"Bener banget om" Ucap Thoriq setuju
"Gak juga.." Widya terkekeh
"Nanti kalo Om sama Mamah nikah,Randy sama Om juga bisa ngerasain enak nya masakan mamah" Ujar Thoriq
Santoso tertawa
"Nahh setuju,Randy menurut kamu gimana enak gak?" Tanya Santoso."Masakan nya enak Tan" Jawab Randy tersenyum tipis menatap sebentar ke Widya. Sekedar menghargai. Kemudian kembali lagi menyantap makanan nya.
"Terima kasih Randy.." Widya tersenyum lebar.
"Oh iya katanya Thoriq tuh suka ikut olimpiade ya? Mata pelajaran nya apa?" Tanya Santoso.
"Matematika,om" Jawab Thoriq yang masih sibuk menuang minuman ke gelas.
"Keren dong" Sanjung nya
Thoriq hanya tersenyum,lalu menunduk.
"Kalo piala yang paling besar disana itu karena kamu menang apa?" Tunjuk Santoso ke lemari piala Thoriq yang terlihat di ruang makan.
"Itu waktu ikut Lomba Robotic di Singapura om" Ujar Thoriq
"Robotic? Di Singapura? Wow keren banget. Kamu harus ajarin Randy juga biar kayak kamu" Ucap Santoso menepuk pundak Randy
"Kalo Randy mau,boleh kok" Jawab Thoriq menatap Randy dengan tatapan memohon agar menghargai pertemuan ini.
"Gak tertarik" Singkat nya
"Randy!" Bisik Santoso
"Saya dengar Randy selalu juara 1 turnament karate. Itu keren banget,nanti ajarin gue ya Ran" Thoriq mengalihkan pembicaraan
"Beneran? Wah keren banget" Widya menanggapi dengan sumringah.
"Itu mah gak seberapa kok, masih keren kejuaraan olimpiade kamu" Ujar Santoso
KAMU SEDANG MEMBACA
PLANT
Teen FictionShena Margaretha seorang perempuan yang mempunyai masa lalu kelam masih terombang ambing akan tujuan hidup nya. Bergabung nya ia dengan Komunitas Anerzta membuat nya mempunyai teman teman yang menerima nya dengan tangan terbuka, sekaligus menjadi ke...