BAB 9

3 0 0
                                    

Mata Wayang terlihat intens melihat di setiap sudut bandara Ngurah Rai, namun belum juga menemukan sosok Kinara.

" Wayangg!!" Kinara pun tak ragu meneriakkan nama Wayang begitu ia melihat sosok yang kini tengah menjadi sahabatnya itu.

Wayang yang akhirnya melihat sosok Kinara itupun langsung menghampirinya. Spontan senyum merekah di wajah Wayang begitu ia melihat Kinara lagi setelah beberapa bulan sejak pertemuan pertama mereka.

Kinara segera melayangkan pelukan yang cukup erat pada Wayang.

"Akhirnya kita ketemu lagi," ujar Kinara sembari melepaskan pelukannya.

"Kamu apa kabar?" ujar Wayang masih dengan senyuman terukir di wajahnya.

"Baik. Kamu gimana, baik kan?"

"Baik. Ada banyak hal yang terjadi sama saya selama beberapa bulan ini" ujar Wayang.

"Oh ya, berarti kamu harus ceritain ke aku. Karena kalau dari penampilan kamu sekarang, pasti banyak hal baik terjadi sama kamu kan?" ujar Kinara dengan tatapan yang tertuju pada setelan kemeja lengkap dengan celana hitam dan juga rambut pendek yang jauh dari kesan berantakan seperti yang Kinara lihat saat Wayang di Bandung kala itu.

"Dan sebagian besar berkat ucapan kamu ke saya waktu itu," ujar Wayang.

"Ehhemm," terlalu asik mengobrol dengan Wayang. Kinara pun sampai lupa dengan beberapa temannya yang sedari tadi hanya memandangi perbincangan Wayang dan juga Kinara.

"Oh ya kenalin, temen-temen aku, Ayu, Rena, Gisel, dan Fani"

Wayang pun menyalami satu persatu teman Kinara itu.

"Dia Wayang, sepupunya Langit dan temen deket aku sama Langit" ujar Kinara memperkenalkan Wayang pada keempat temannya.

"Yuk," ujar Wayang.

"Gak usah Yang, kita ada yang jemput kok. Panitia dari acara yang mau kita datengin"

Wayang pun menunjukkan tanda pengenal miliknya pada Kinara.

"Jadi kamu salah satu bagian dari acara itu?" ujar Kinara.

"Iya, tadi saya yang minta biar saya aja yang jemput kamu sama teman-temanmu,"

"Kok bisa?" tanya Kinara yang masih bingung.

"Nanti ini termasuk ke dalam cerita yang mau saya ceritakan ke kamu. Yuk" ujar Wayang lagi sembari membantu membawa beberapa barang bawaan milik Kinara dan keempat temannya.

Wayang pun melajukan mobilnya menuju tempat penginapan untuk Kinara.

"Kabar lukisan kamu gimana?"

"Saya masih melukis, jadi kamu tenang aja"

"Ayah kamu?"

"Sedang berusaha memperbaiki hubungan,"

Kinara tidak lagi melanjutkan pertanyaannya. Ia memilih untuk menikmati setiap jalanan yang kini tengah mereka lewati.

"Kabar hubungan kamu sama Langit gimana?"

"Baik, Langit dan aku sama-sama lagi fokus buat wisuda kami. Kamu nanti datang ya"

Wayang mengangguk mengiyakan.

Wayang akhirnya sampai di salah satu penginapan di Legian.

"Ini kamar kalian, ada dua kamar. Salah satu ada yang bertiga" ujar Wayang memberitahu.

"Makasih ya,"

"Iya,"

"Ya udah, aku masuk dulu" ujar Kinara pada Wayang.

Persimpangan KisahWhere stories live. Discover now