Chapter 3

806 105 1
                                    

~Brother Complex~

Sebelum pelajaran berakhir dan waktu istirahat Sakura menemukan ide buruk untuk kedua kakak-kakaknya, di berpura-pura sakit pada sensei dan meminta ijin ke UKS yang kenyataannya melarikan di ke perpustakaan. Jadi saat Kankuro dan Gaara menjemputnya untuk ke kantin Sakura sudah menghilang di kelas membuat keduanya mengadakan sekilas wawancara dengan Ino yang segera di jawab dengan hanya kata

“UKS”

“dia sakit?” gumam Kankuro pada dirinya sendiri “mungkinkah ia terlalu memikirkan kejadian kemarin hingga pusing” terkanya sementara Gaara mengabaikannya dan segera bergegas menuju UKS.
.
.
Sementara itu Sakura duduk di pojokan rak buku menatap ponselnya serius dengan erephone yang menyumbat telinganya, melihat MV BTS. Bel istirahat sudah berbunyi dan ia menebak sekarang kakak-kakaknya sedang mencarinya sementara ponselnya ia mode pesawatkan. Ada rasa puas tersendiri membayangkan kakak-kakaknya datang ke UKS dan mendapatkan ia tidak ada disana. Sekali-kali ia memang harus menjahili mereka untuk memperingati bahwa di butuh kebebasan.

Buk

Sebuah buku terjatuh tepat di hadapan kaki Sakura, ia mendongak untuk melihat sumber buku sebelumnya. Matanya bertatapan langsung dengan onxy tajam di balik kecamata dalam sekejap lalu mengalihkan perhatiannya ke arah lain tanpa alasan. Ia tahu siapa orang itu namun mereka tidak saling mengenal

Sasuke memungut bukunya tidak memperdulikan gadis merah muda yang terkenal se antero sekolah di hadapanya dan kembali beranjak pergi.

Sakura melongo ditempat, saat Sasuke pergi begitu saja. meski otak warasnya mengatakan bahwa ia tidak peduli dan tidak perlu berurusan dengan Sasuke tapi mulutnya menentang dengan lancang memanggil orang itu

“Ya! Uchiha Sasuke!” panggil Sakura sedikit keras menyebabkan beberapa orang di bangku baca menatapnya memperingati yang diabaikannya begitu saja.

Sasuke menghentikan langkahnya dan kembali, memperhatikan saat gadis merah muda itu bangkit berdiri dan menepuk-nepuk roknya lalu menghampirinya.

Setelah tepat satu langkah di hadapan Sasuke, Sakura memamerkan senyumannya “bisakah kita bicara” katanya penuh harap yang diabaikan sasuke dengan ekspesi dingin

“tidak” tolak sasuke dan kembali melangkah mengabaikan orang yang tidak berkepentingan menurutnya.

Sakura mengerucutkan bibirnya sebal. Seumur hidupnya hanya gaara dan ayahnya saja orang dingin yang ia kenal dan bahkan mereka tetap bersikap baik padanya. Tapi ia bukan jenis yang akan menyerah begitu saja. sebelum ketinggalan lebih jauh sakura kembali mengikuti sasuke

“ayolah, aku hanya akan mengajukan beberapa pertanyaan saja, tidak lebih lima menit” bujuk sakura mengiringi langkah sasuke yang menuju pintu keluar perpustakaan.

“aku melihat kau dan Namikaze Naruto di cafe kemari, aku hanya ingin bertanya tentang Namikaze Naruto saja” sakura membuntuti sasuke yang melangkah semakin cepat “aku janji setelah ini tidak akan mengganggumu” mohonnya lagi

Sasuke yang risih dengan tingkah sakura akhirnya menghentikan langkahnya dua langkah dari pintu keluar, ia menyerah untuk mengabaikan perempuan ini “tanyakan” katanya singkat

Sakura barusaja membuka mulutnya “Ap-“

“SAKURA” teriakan kankuro dengan keras mengintrupsinya. Di kolidor kankuro dan gaara berjalan tergesah menghampirinya

“sedang apa kau disini?” tanya gaara tepat setelah keduanya bergabung dengan sakura dan sasuke yang hendak bicara. Kankuro menarik sakura ke sisinya

“apa yang kau lakukan bodoh!” omel kankuro menjitak kepala sakura pelan “kau membuat makan siangku tertunda, seharusnya kau tahu sendiri mengantri di kantin itu cukup sulit, kenapa pergi tanpa tujuan yang jelas membuat kami mengelilingi sekolah mencarimu” cerocos kankuro yang ditanggapi sakura dengan gerutuan sementara itu gaara menatap sasuke denga penuh selidik

Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang