Chapter 7

567 77 25
                                    

.
.

~Brother Complex~

.
.

Tetes-tetes air sisa hujan menggantikan embun di rumput, matahari menyembul di sisa awan mendung wilayah Amegakure.

Dua orang berjalan berdampingan di jalanan yang di apit gedung-gedung tinggi lapuk yang sudah tidak berpenghuni. mengeratkan mantel mereka masing-masing saat angin semakin bertiup,

"Kenapa ketua harus tinggal di wilayah ini, kita jadi tidak bisa memanggil taksi saat mobil mogok" Keluh Tobi sambil melihat-lihat bangunan sekitar dengan malas, ini kali ketiganya melewati jalanan itu, dan seperti biasa ia hanya menemukan kekosongan dari bangunan-bangunan yang terlihat angker

"Ini semua gara-gara kau" Gerutu Deidara yang menghentak-hentakan kakinya penuh kekesalan

"Kenapa senior menyalahkan ku, aku kan baru bergabung dua minggu ini dan jelas mobil itu adalah pilihanmu" Tobi membela diri tidak terima disalahkan begitu saja. Sejak sesi pemilihan kendaraan beberapa waktu lalu tentu Tobi tidak setuju dengan mobil tua pilihan deidara yang katanya sudah tidak di pakai selama tiga tahun meski memiliki body yang bagus pada akhirnya kini mobil yang mereka gunakan itu hanya membuat mereka lelah berjalan kaki

"Tentu saja semua salahmu, aku tidak pernah sampai harus berjalan kaki seperti ini selama berpatner dengan master Sasori, bahkan jika mobilnya mogok master Sasori selalu bisa memperbaikinya dengan cepat, sementera kau adalah orang berisik yang tidak berguna" Jelas Deidara panjang lebar. Moodnya sudah tidak baik sejak tiga hari ini partner favoritnya menjalankan tugas tanpa mengajaknya dan kini malah disuruh bekerja dengan anak baru yang super menyebalkan menurutnya

Tobi menghelan napas jengah

"Yaampun, aku kasihan sekali dengan Sasori Senpai yang selama ini menjadi patnermu, pantas saja Sasori senpai sangat bahagia saat mendapat tugas bersama Itachi ke konoha" Sindir Tobi sambil melipat kedua tangannya di belakang kepala dan berjalan lebih dulu

"Ya! Jangan so tahu dasar anak baru menyebalkan" Teriak Deidara sambil menunjuk-nunjuk Tobi yang sudah jauh di depannya dengan penuh emosi

.
.

~Brother Complex~

.
.


"Kau benar-benar akan ke sekolah teme?, memangnya lukamu sudah benar-benar sembuh?, bagaimana jika nanti kau kesakitan terus di bawa ke UKS terus di periksa dan mereka tahu kau punya luka tusuk, luka seperti itu bukan hal biasa untuk seorang siswa, mau menyangkal terkena pisau saat memotong sayuran saja tidak masuk akal, mereka akan menanyakan penyebab luka mu terus mereka akan menyelidikinya, dan akhirnya kau kan ketahuan" Tuntut Naruto panjang lebar sembari memperhatikan Sasuke yang sedang berusaha membuat penampilannya jadi orang culun dengan kecamatan berlensa tebal. Naruto tidak mengerti kenapa Sasuke berusaha menjadi orang jelek setiap pergi sekolah semenjak pindah ke KHS

"Kau tahu aku tidak pernah kesakitan" Kata Sasuke menjawab semua pertanyaan Naruto. Ia mengambil tasnya dan beranjak dari kamarnya di ikuti Naruto yang membuntutinya di belakang

"Tapi kan bisa jadi saja kau tersiku seseorang terus di--"

BLAM

Sasuke menghilang di balik pintu yang tertutup menyisakan Naruto dengan ekspresi dongkol

"Ah, bagaimana mungkin aku selalu peduli dengan anak bodoh itu" Kesal Naruto mengacak rambut pirang namun juga ikut keluar dari apartemen itu

Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang