Big boss

364 40 4
                                    

Dunia itu gak adil!

Kayak gaji yang ditransfer sama emosi yang dikeluarkan.





Gue berangkat pagi-pagi banget. Selain karna nervous akan ketemu bos. Teman-teman gue -iya teman-teman yang isinya ada Bang Sat, Mbak Ira, dan Mas Dito mereka bilang bos gak suka ada pegawai yang datang di belakang dia.

Jadilah aku datang jam set 8 and Waw fantastis belom ada jam 8 tapi di kantor sudah terlihat ramai. Dengan orang-orang yang terus berlalu-lalang. Perasaan kemarin gue sampai jam segini juga masih sepi aja. And why does everyone look scared? What happened?

"Pagi mas, bang."

"Pagi Nin." Jawab bang Sat sambil tanpa berhenti mengetik.

"Hmm." Jawab Mas dito tanpa menghentikan tangannya yang sedang menulis laporan.

"Mbak Ira belom datang ya?" Tanya gue kepada mereka. sambil menaroh cup kopi yang tadi sempat gue beli di depan kantor

Bang Sat menolehkan kepalanya . "Itu tuh si Ira." Lalu menunjuk ke arah Mbak Ira yang baru datang dengan setumpuk kertas-kertas ditangannya.

"Anin gila lo. Kemana aja sih." Lalu berjalan ke arahku dengan terburu-buru.

" Ada apa emangnya mbak?" Menyeruput kopiku pelan.

"Bisa-bisanya lu ngopi noh bos udah ngomel-ngomel katanya jadwal dia berantakan kemarin, karna gak ada yang ngurus. Semua business meeting dia gak ada yang handle dia bilang. Semuanya jadi kena damprat. Deadline semuanya dimajuin sama doi. Aduh pusing banget gue. Oh iya hampir kelupaan lo dipanggil tuh suruh menghadap ke ruangannya."

Anjir, belom juga jam 8 padahal, apa katanya tadi? jadwal bos berantakan? tamat riwayat gue

"Oh oke mbak. Thanks!" Aku langsung lari ke ruangan bos.

Panic attack banget.

Sebelum masuk aku mengetuk pintu ruangannya.

"Masuk."

Tarik nafas. Buang. Tarik. Buang.

"Permisi pak."

Lah kok si mas Ar-Rahman. Jangan-jangan....

"Jadi kamu pengganti sekretarisnya." Ucapnya dengan sedikit terdengar kaget. Sama gue juga kaget kok!

Pura-pura gak denger. Pura -pura gak denger.

"Ada apa ya pak?" Gue harus profesional disini, dia ini kan bos gue sekarang beda sama yang kemarin-kemarin. hihi. 

"Harusnya kamu udah denger alasan saya manggil sekretaris saya saat ini."

So scaryy

"Iya pak tadi memang Mbak Ira udah kasih tau saya sih. Tapi saya hanya ingin memastikan saja."

"Lalu kenapa agenda saya berantakan. Kamu tau kita melewatkan bussines meeting gara-gara kamu yang gak becus jadi sekretaris." Ucapnya marah sambil menggrebak meja di depanku.

Gue tersentak.

"Saya minta maaf pak. kebetulan kemarin saya juga baru mulai bekerja pak. Jujur saya sedikit linglung karena tidak ada perintah dari siapa pun. Dan tidak ada yang menghubungi pak. tentang bussines meetingnya saya usahakan untuk mereschedule jadwalnya pak. Saya minta maaf sekali lagi." Aku menundukkan kepalaku.

Maaf Pak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang