Kencan?

326 37 0
                                    

Tak ada pekerjaan yang berat di dunia ini.

Pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan jika tidak dikerjakan.






Setelah bersikap gak tahu malu di depan Si bos, kami langsung menaiki mobil untuk ke gedung tempat dilaksanakan pestanya.

Mungkin kalo ada orang yang gak kenal kita mereka bisa mengira kami adalah sepasang kekasih yang menghadiri sebuah pesta. Dengan setelan jas bosku yang berwarna hitam dan juga dress yang aku pakai mengikuti kecocokkan warnanya benar-benar seperti baju couple-itu kata Lara si. Kita biasa aja kok malah kayak sepasang musuh yang sedang reunian

Daritadi aku hanya memandang kearah jendela mobil, karna aku rasa gak ada yang perlu kami bicarakan dan aku juga gak tau harus ngomong apa. Akhirnya kami hanya berdiam hingga aku mendengar Radit bertanya kepadaku.

"Kalo dilihat dari penampilan kamu sekarang, pastinya ini bukan pertama kalinya kamu menghadiri pesta kan?."

"Benar pak, saya pernah datang ke ulang tahun perusahaan tempat saya dulu bekerja. Tapi ya kalo dulu kan saya datangnya sama temen-temen saya pak." Jawabku sambil menolehkan kepalaku ke arahnya.

"Emangnya kenapa kalo kamu datangnya sama saya?."

"Gak apa-apa sih pak tapi beda aja rasanya. Saya kan datangnya sama atasan saya, jadi saya harus lebih berhati-hati agar saya tidak melakukan kesalahan dan berdampak ke bapak nantinya."

Iya seperti sekarang ini, aku sangat berhati-hati memilih kata-kataku jangan sampai aku salah bicara.

Lalu aku melihatnya menganggukan kepala, dan kembali memainkan smartphonenya. Dan aku pun mengarahkan kepala untuk memandang jalanan dari jendela lagi.

Kurang dari 30 menit kami sudah tiba di gedungnya dan kulihat sudah banyak orang yang baru datang seperti kami.

Kurang dari 30 menit kami sudah tiba di gedungnya dan kulihat sudah banyak orang yang baru datang seperti kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nanti tetap di samping saya aja ya gak usah kemana-mana. Ribet kalo kamu hilang, saya terlalu malas untuk nyari-nyari kamu, ngerti!" Ucapnya lalu keluar dari mobil tanpa membiarkan aku mengeluarkan sepatah kata pun.

Aku lalu keluar dengan tergesa-gesa karna takut kehilangan bos sompretku itu dari pandanganku. Aku langsung menyamakan langkahku dengan kakinya yang berjalan sangat cepat. Nasib lo emang Nin, punya atasan modelan jerapah kek Radit.

Aku mengikuti Radit yang sedang mencari sang direktur baru itu, lalu menyapanya dan aku menundukkan kepalaku sedikit sebagai bentuk 'penghormatan'.

"Selamat atas jabatan baru anda di WH Company, sir." Ucapku sambil memberikan senyum terbaik yang aku miliki.

"Terimakasih banyak Ms. Jadi ini sekretaris baru Radit?." Tanyanya kepadaku.

"Benar sir, saya Anindya sekretaris baru Pak Radit." Ucapku lalu menundukkan sedikit kepalaku.

Maaf Pak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang