chapter 3

99 14 0
                                    

Kamu tidak akan pernah tahu indahnya jatuh cinta jika kamu belum memulai untuk jatuh cinta. Tapi kamu harus siap dengan hati yang kuat, agar saat kamu tersakiti kamu tidak lemah.❤😘

~selamat membaca ~
































Seluruh penghelitan nya kabur, dia buka perlahan lahan. Ada temen - temen nya di samping nya, dia heran kenapa dia di sini, berusaha untuk bangkit tapi tubuh nya lemah.
"Aduhhhh" Rintih nya. Mereka kaget, Mata mereka langsung menuju ke tempat tidur di sana dan memastikan keadaan nya baik - baik aa

" Ini ran, lu minum dulu " Tawar viona yang membawa kan segelas air putih.rani masih pusing sekali kepalanya, dia hanya membalas anggukan kecil dari temen nya.

"Rani nya udah sadar, kalahin kembali ke kelas,biar gua yang bertanggung jawab ".

perintah gibran kepada teman -teman nya rani, mereka memutuskan untuk kembali ke kelas tak enak hati untuk melawan perintah sang ketua osis ini.
Setelah mereka pergi,tinggal gibran dengan rani di uks. Rani sendiri masih linglung karena pusing yang melanda nya.

Di lain tempat, dava duduk di kelas nya sambil memperhatikan guru tersebut yang sedang mengajar nya.
Raga nya di sini tapi pikiran dava tertuju kepada Rani, dava sangat cemas dan khawatir dengan keadaan Rani, daripada ia bisa gila karan kepikiran cewek itu, dava memutuskan untuk ke uks dengan beralasan pergi ke toilet. Sesampainya dava di uks, dava melihat sepatu gibran di luar. " Huft masih di sini tuh cowok ternyata " Grutu nya dalam hati. Dava masuk dan tak memperdulikan gibran yang menatap nya sangat heran, dia langsung ke arah Rani dan menanyakan keadaan gadis itu.

" Ran, lu gak kenapa - napa? "Tanya dava yang sangat khawatir, Rani hanya mengangguk keciil.

"Ngapain lo kesini? , bukannya kelas lo ada guru? LU BOLOS?" Tanya Gibran. Gibran tak habis pikir dengan dava bisa- bisanya dia kesini saat jam pelajaran.

Dava yang di tanya hanya diam dan sangat anteng,dan menjawab
"gimana gua gak bolos, lah ketua osis yang terhormat aja bolos " Jawab nya enteng.

Tatapan Gibran sangat tajam, setelah mendengar Jawaban dari dava.
"Gua gak bolos, tapi gua disini bertanggung jawab " Jawab gibran

"Alasan lo! " Cibir dava

Gibran tak Terima dengan ucapan dava dia hendak memukul dava tapi segera di cegah oleh Rani.rani sendiri bingung dengan dua pemuda di samping kanan kiri nya,bukan nya membuat Rani pulih tapi tambah membikin kepala nya pusing mendengar ocehan mereka.

"Kenapa gua di sini? " Siapa yang bawa gua ke sini? " Tanya Rani yang akhirnya membuka suaranya.

"Tadi lo pingsan ran, gara-gara terkena bolas basket gua, dan gua juga yang bawa lo kesini" Jelas gibran.

Rani terdiam dan mengingat bahwa terakhir dirinya ada lapangan basket, karena Rani mereka dirinya sudah baik, Rani memutuskan untuk pergi ke kelas nya.
" Makasih ya gibran gua mau balik ke kelas dulu "

Dava dengan sigap dia berdiri dari kursinya untuk mengantarkan Rani.
"Gua ater ya ran " Pinta dava

Gibran tak Terima "gua aja, ran " Celetuk gibran.
Huft Rani sangat pusing dengan dua oerang pemuda ini.
" Gak usah gua bisa sendiri " Jawab nya dingin.

AdaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang