Chapter 10

72 14 0
                                    

   Mereka sudah masuk dan berjalan di lorong dengan diam-diam. Mereka menggunakan mode menghilang yang ada di jubah penghilang mereka.

   Setiap kerajaan itu mempunyai jubah yang bisa membuat pemakainya menghilang, jika jubah itu di pakai.

   Keadaan di lorong sangatlah gelap dengan penerangan lampu yang tidak seberapa.

   Leon kembali berhenti, berjalan. "Oh! Apakah kamu mendapatkan penglihatan lagi ?"

  "Sstt.. "

Tak lama kemudian, Leon kembali berjalan sambil memperhatikan papan nomer yang terdapat di setiap pintu kamar.

   "Kamu mencari kamar nomer berapa ?" tanya Evan.

   " Kamar dengan papan nomer 999" jawab Leon tenang. "Apa ! Itukan nomer sial! "

  "Diam lah ! Jangan berisik ! Atau kita akan ketahuan !"bisik Leon mengingat kan.

❄️

    Kar memutar-mutar bola kristal di tangan nya. "Hm.. Pangeran Leon dan Pangeran Evan ya.."

   Kar lalu menatap Meirina yang masih tidur. "Cih! Dasar pengganggu!" dengus nya kesal.

   Ia lalu mencium kening Meirina lembut. "Honey.. aku pergi sebentar. Ada dua serangga pengganggu yang harus di singkirkan. Kamu tetap tenang di sini, aku tidak akan lama."

   Kar lalu berubah menjadi asap hitam dan menghilang.

  Kar tidak punya kekuatan, tapi dia menggunakan sihir hitam.

❄️

    Tepat saat Leon mulai membuka pintu kamar. Kar muncul di belakang Leon dan Evan.

   "Pangeran Leon dan Pangeran Evan, selamat datang.. ha..ha..ha..ha.."

  Leon dan Evan langsung berbalik ke belakang. " Kar..Kar Devils." ucap Evan sedikit terkejut dan gemetar yang bercampur aduk menjadi satu.

   "Ho..ho.. Salam Pangeran Evan. Ternyata anda lebih dulu mengetahui siapa saya."

   "Ya! Aku adalah Kar Devils. Penjahat dan monster dari kegelapan."

   Leon bersiap mengeluarkan pedangnya. Ia selalu membawa pedang kemana pun untuk berjaga-jaga, seperti saat situasi sekarang.

   " Masukkan saja kembali pedang mu Pangeran Leon. Pedang mu tidak akan bisa untuk mengalahkan sihir hitam level tinggi milik ku."

   CRING! JLEB!!!

Leon tidak mempedulikan ucapan Kar dan langsung menusuk perutnya, begitu ia mengeluarkan pedangnya.

  "AAARGH..." teriak Kar. Leon lalu menarik pedang nya kembali. "CIH!"

   "Pedang beginian, tidak akan bisa membunuh ku."ucap Kar dan tersenyum licik.

   Luka di perutnya akibat tusukan pedang dari Leon, perlahan menutup dan kembali seperti semula.

   Akibat teriakan Kar tadi, menyebabkan seluruh pengawal nya datang. "HA! HA! HA!"

   "Kalau kalian ingin mengambil Meirina kembali, kalian harus melangkahi mayat ku terlebih dahulu!"

   " Evan kamu ambil dan bawa Meirina pergi. Sedangkan aku yang akan mengurusi mereka !"

" Ho..ho.. tak akan ku biarkan dengan mudah kalian mengambil dan membawa Meirina pergi."

   "MARRY...... !!!!!" raung Kar. Suaranya begitu keras dan menggelegar.

❄️

    Thanks. Yang sudah membaca ceritaku sampai sini. Ku harap kalian tidak bosan, untuk membaca cerita selanjutnya..😊👍🏻

  

Star LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang