1. Keponya Nina

30.8K 1.2K 6
                                    

Senin Pagi yang cerah, matahari bersinar dengan bahagianya ikut mewarnai aktifitas seluruh umat di muka bumi.
Begitu Juga dengan Nina yang akan memulai aktivitas paginya dengan berangkat bekerja ke kantor tempat dia memulai karirnya.

Nina Manuel Dobrev, gadis ceria berusia 24 tahun dengan tinggi 163 cm. Sudah bekerja selama hampir 9 bulan di perusahaan parfum ternama di kota jakarta. Nina menjabat sebagai asisten junior Direktur, kenapa dikatakan asisten junior, karena Direktur tempat Nina bekerja meniliki 2 asisten yang membantu menghandel pekerjaan yang terkait di luar negeri maupun didalam negeri. Dan Nina mendapatkan tanggung jawab untuk yang di dalam negeri. Hal ini wajar saja mengingat nina belom memiliki pengalaman yang cukup.

Perawakan Nina yang cantik dan sikap yang lemah lembut membuat Nina banyak disukai oleh teman sekantornya. Tidak jarang dari mereka melontarkan kata-kata pujian ataupun sekedar berbasa basi.

Pagi ini Nina pergi ke kantor di antar oleh supir pribadi milik keluarganya, entah apa alasannya Nina lebih menyukai diantar dan dijemput pada saat bepergian dari pada harus mengendarai sendiri.

Sesampainya di kantor, Nina langsung bergegas menuju Lift dan naik kelantai 14 dimana ruangan dia bekerja berada. Disana Nina sudah disambut oleh si Asisten senior, Amora namanya. Gadis berusia 28 tahun.

"Pagi mbak... " Ucap Nina ceria menghampiri meja kerjanya

"Pagi juga Nin.. Kamu sudah sarapan?" tanya Amora menghadap Nina

" Sudah dong mbak... Mbak belum sarapan ya?" tanya Nina balik.

"belum nih.. Niatnya tadi nunggin kamu, eh kamunya uda sarapan" sahut Amora menghela nafas.

"hehehe... Maaf mbak.. Kalau gitu mbak sarapan aja dulu, toh Pak bos belum datang kan? " Nina melirik ke arah Dinding kaca transparan pembatas antara ruang kerja Direktur dengan meja mereka berada.

"belum ... Ya sudah.. Mbak ke bawah dulu ya, kalau ada apa-apa langsung telpon mbak ya Nin" Amora meraih handphone dan dompet Milik nya.

"Siap mbak... " Nina tersenyum ceriah menampakkan gigi-gigi putih rapih miliknya.

Amora hanya menggeleng senyum dan pergi meninggalkan Nina sendirian. Saat punggung Amora sudah tidak terlihat lagi, Nina segera bergegas mengeluarkan handphone dan dompet kecil miliknya yang berisi carger dan powerbank. Menghidupkan komputer miliknya, menata mejanya dan mengeluarkan Map berisi dokumen yang dianggap penting untuk dikerjakan dari laci meja kerjanya.

Nina melirik jam tangan miliknya dan melihat kalau saat ini sudah pukul 08.10 Wib, Nina melirik kembali ruangan sang direktur memastikan kalau Direkturnya belum kunjung datang.

"Aneh.. Biasanya Pak Klaus enggak pernah telah datang deh" Nina berpikir, kelihatan dari Kulit jidatnya yang terlipat.

"Telpon aja deh... " Nina meraih handphonenya dan segera mendial nomor Pak bos.

Ini panggilan ke 4 Nina menghubungi Nicklaus tapi tak kunjung di angkat

"Kemana sih ini... " Nina berucap Pelan

"Kamu kenapa Nin.. " tanya Amora yang sudah datang setelah selesai menyelesaikan sarapannya.

"Pak Klaus mbak.. Ini uda jam 8:20 tapi beliau blom datang juga" jawab Nina sambil melirik jam tangannya

"Mbak kok cepet baliknya... "

"Ia.. Mbak hanya sarapan roti aja tadi di bawah, cobak mbak telpon ke rumahnya Pak Bos ya, manakala masih di rumah" Amora langsung sigap menarik handel telepon yang ada dimeja kerjanya dan menghubungi nomor rumah Direkturnya.

Boss & Twin's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang