Bagian 2

246 33 0
                                        

Sampai detik ini (y/n) belum tau siapa yang mengiriminya origami, Kenma juga belum tau siapa. Hari ini seperti biasa mereka berdua juga mendapat origami yang lain. Sebenarnya ini masih ada campur tangan sang manager dengan sang ke kasih tapi mereka tidak menyadarinya.

"Wah dapat lagi?" Kuroo sebenarnya penasaran kenapa temannya ini dari kemarin mendapat origami.

"Ada kalimat puitisnya lagi?" Kenma hanya mengangguk ucapan dari Kuroo.

"Ya sudah fokus latihan aja besok pertadingan segera mulai"

Kenma hanya mengangguk apa yang di ucapkan Yaku, ini sudah sangat mepet dengan pertandingan tapi mereka belum juga mendapat manager, apalagi dari kemarin manager mereka kelelahan, bahkan taruhan kemarin aja sudah di lupakan.

Ini sudah waktunya masuk kelas tapi Kenma sangat malas, bahkan Kuroo harus menyeretnya. Fukunaga justru sedang menyeret sang manager agar masuk kelas karena dia terlihat sangat sudah sangat nyaman dengan posisi duduknya saat ini.

"Sepertinya dia bimbang harus memilih Akaashi atau kita" Kai yang biasanya jarang berkomentar mengeluarkan suaranya.

"Tapi dia bukan tipe yang seperti itu" Yaku menanggapi ucapan Kai.

Bosan bosan bosan. Di pikiran Kenma hanya bosan karena ini sudah memasuki jam makan siang tapi masih aja dia bosan. Rasanya dia ingin cepat besok entah kenapa dia sudah tidak sabar untuk pertandingan besok.

Berbeda dengan (y/n) yang merasa gelisah karena besok harinya untuk menyatakan perasaanya, dia bimbang apakah harus mengatakannya besok atau nanti saat pulang sekolah, tapi rasanya jika pulang sekolah nanti kurang pas.

(y/n) setelah ini harus menghubungi manager-san untuk mendapat pencerahan.

Masih ada 3 jam lagi menuju pulang sekolah dan latihan lagi. Seminggu ini mereka sudah latihan mati matian, bahkan sampai tidak ingat kata lelah sepertinya.

Setelah mendengar bel pulang berdering, Kenma segera berberes dan menuju ke gedung gym. Sebelum itu Kenma sudah di hadang seseorang yang sangat dia kenal. "Kenapa?"

"Kozume-san aku ikut ke gym ya?" Awalnya Kenma ingin menolak karena latihan kali ini kan akan berakhir sangat malam tapi melihat matanya yang menyiratkan keinginan untuk ikut akhirnya Kenma mengiyakan.

"Besok sudah pertandingan ya? Fighting" Kenma hanya mengangguk sebagai jawaban.

Awalnya (y/n) sedikit kecewa dengan respond kenma yang seperti hingga ada senyum tipis mengiri balasan Kenma tadi membuat (y/n) menjadi tidak mendung lagi moodnya.

Sampai di gym (y/n) segera menghampiri sang manager, beda lagi Kenma justru sebelum masuk gym ke tempat ganti terlebih dahulu.

(y/n) segera menceritakan keresahannya itu pada sang manager tapi hanya di balas tawa sang manager, dia bilang akan memberi saran setelah set pertama selesai, walaupun harus menunggu itu bukan masalah asal tidak mengacaukan persiapan pertandingan.

Kenma sudah terlihat memasuki gym dan segera bergabung dengan yang lain untuk pemanasan.

"Tunggu ya tunggu"


12.04.20

Love is StrategyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang