Kenma malas ke sekolah bukan apa - apa hari ini ada ulangan sejarah yang membosankan, Kenma bahkan tak paham sejarah Jepang dengan baik itu seperti apa. Kuroo yang kebetulan berjalan di sebelah Kenma hanya melihat aja dari tadi temannya hanya menghembuskan nafas pelan tapi terasa kasar berulang kali entah kenapa.
"Gamemu membosankan ya tumben sekali" Kenma menggeleng menjawab pertanyaan Kuroo.
"Annyeong Kozume-san, eng?" Terlihat sekali dia kebingungan. "Ini adalah Kuroo temanku" Lalu (y/n) hanya mengangguk. "Anyeonghaseyo Kuroo-san"
Kuroo menaikkan alisnya sebelah, dia sedikit asing dengan gadis yang menyapanya ini, dia baru pertama kali bertemu. Apalagi tadi gadis itu menyapa dengan bahasa apa?
"Kenma, tadi itu teman sekelasmu?" Kenma mengangguk sambil bermain game, tuhkan baru di bilang kenapa dia tidak main game, sudah main game lagi.
"Aku baru pertama kali melihatnya, murid baru?" Kenma mengangguk. "Dia pindahan dari korea, itu tadi bahasa korea, artinya seperti konichiwa" Kuroo mengangguk lagi
Dilihat lihat lagi gadis tadi cocok untuk menjadi partner manager club volly. sepertinya dia juga belum mengikuti club apapun.
"Oh ya Kuroo, aku mengajukan (y/n) sebagai manager kita tapi Sakura sedang proses membujuknya" Kuroo terkejut dengan apa yang di katakan temannya ini.
"Lalu?"
"On process" Kuroo sedikit agak seram saat Kenma mengatakan itu dengan sedikit smirk.
"Ya sudah kita bertemu lagi nanti" Kuroo dan Kenma lalu berpisah karena kelas mereka beda arah.
"Konuzme-san, fighting untuk ulangan nanti" Kenma hanya mengangguk aja, masih tidak mengerti kenapa dia punya teman sekelas macam (y/n) agak aneh karena dia terlihat baik dan ramah pada semua orang. Apa dia memang seperti itu?
Semua orang sekarang sedang sibuk dengan buku masing masing sibuk belajar untuk ulangan nanti.
Masih ada 15 menit lagi untuk belajar, Kenma segera mengeluarkan buku dan belajar. Tenggelam dalam dunianya sendiri, padahal ada yang diam diam memperhatikannya.
Tidak terasa ulangan sejarah sudah berakhir, Kenma malas sekali ke kantin kalau tidak mendapat pesan dari Sakura jika dia mendapat perkembangan yang cukup bagus.
Kenma segera keluar kelas dan menemui Sakura di kantin tapi langkahnya terhenti merasakan ada yang menarik kemeja seragamnya dari belakang.
"Konzume-san mau kemana? Aku boleh ikut?" (y/n) ya gadis itu yang sedang menarik kemejanya dari belakang, kenapa terlihat imut ya? Apa yang Kenma yang pikirkan?
"Ke kantin" (y/n) itu mengangguk dan segera mengekori Kenma dari belakang ikut ke kantin.
Beberapa murid melihat ke arah mereka sedikit aneh, ya karena tidak biasanya, apalagi Kenma biasanya dengan Kuroo, sekarang ada yang lain.
"Senpai, ayo kita makan bersama" Lev segera menarik Kenma ke tempat biasa anak nekoma makan. Buru-buru (y/n) mengekori.
"Eh ini siapa senpai?" Lev memang baru tau ternyata Kenma bersama seseorang.
"Dia temanku, (y/n) ikutlah duduk, aku akan bertemu dengan temanku sebentar" (y/n) hanya mengangguk aja. Penurut sekali.
Sekarang tinggal Kenma mencari keberadaan Sakura dimana.
Ternyata manusia yang di cari berada di pojok kantin bersama sang manager nekoma. Mereka tumben sekali tidak membawa bekal.
"Jadi bagaiman?" Sakura yang sedang melahap ebi langsung tersedak.
"Kami-sama, sabar Kenma-kun to the point sekali, Akaashi-kun aja masih bisa basa-basi. Duduk dulu" Pantas aja Sakura di bilang sangat cocok dengan Bokuto ternyata bentuk mereka sama.
Setelah menunggu sekitar 5 menit, Sakura selesai menyelesaikan acara makannya. "Jadi begini ya Kenma-kun. Kemarin aku sudah bertukar e-mail dengannya sekarang giliranmu mengiriminya pesan sana"
Kenma mengerutkan jidatnya tanda tidak mengerti. "Intinya coba dekati sendiri dulu, di jamin pasti bisa"
Kenma hanya masih bingung apa yang di maksud dengan Sakura saat ini.
25.03.20
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Strategy
Fiksi PenggemarMain game aja ada strateginya masa dalam mendapatkan cinta enggak