Chapter 4

313 28 38
                                    

Hallo Readers Tercinta ❤️

Happy Reading!

Sebuah mobil Alphard putih berhenti di depan rumah megah bak istana dongeng

Supir itu turun lalu membukakan pintu untuk Alyssa dan keluarganya.

Supir itu turun lalu membukakan pintu untuk Alyssa dan keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silahkan non,"ucap supir itu dengan sopan pada Alyssa.

"Makasih pak,"balas Alyssa seraya tersenyum manis, dibalas anggukan oleh supirnya itu.

Alyssa turun disusul Marvin dan keluarga Alyssa, Alyssa menekan bel rumahnya, kemudian pintu terbuka dan keluar seorang pembantu yang sudah menemani Alyssa sedari kecil dan seorang gadis cantik mengenakan kaos putih dan jeans biru.

"Non Alyssa, bibi kangen banget sama non,"ujar wanita itu dengan gembira setelah melihat Alyssa berdiri di hadapannya.

"Alyssa juga kangen sama bibi,"ucap Alyssa sembari memeluk wanita yang kira kira berusia 50 tahunan.

"Sama bibi doang nih, sama Cassy nggak kangen gitu kak,"gerutu Cassandra dengan wajah cemberut.

"Kangenlah,"ucap Alyssa seraya tersenyum dan memeluk Cassandra

"Ehem, udah dong kangen kangenannya di dalam aja, pegel nih berdiri terus,"rengek Marvin karena hanya berdiri sejak tadi

"Segitu doang udah pegel, cemenn,"ledek Cassandra sembari menurunkan jempolnya ke bawah.

"Awas kamu ya, sini kakak gelitikin biar tau rasa kamu,"ucap Marvin dengan wajah kesal

Cassandra berlari karena takut di gelitiki, Marvin pun mengejarnya, dan terjadilah kejar mengejar antara adik kakak di rumah Alyssa.

Alyssa dan yang lain jadi tertawa karena melihat tingkah lucu adik kakak itu.

"Sudah sudah, ayo kita makan dulu,"ucap Olivia

Mereka pun menuju meja makan, di meja makan sudah tersaji beragam makanan yang dibuat oleh chef pribadi di rumah Alyssa.

Kemudian chef itu membawa satu piring spaghetti, spaghetti adalah makanan kesukaan Alyssa dari kecil, setelah semua makanan terhidang, mereka memulai makan bersama.

Setelah semua orang selesai makan, Evan memberi kode kepada putranya untuk ikut dengannya, dan Marvin hanya menurut saja.

Alyssa melihat ayah dan anak itu pergi, memutuskan untuk mengikuti mereka secara sembunyi sembunyi karena penasaran.

Marvin dan Evan duduk di ayunan depan kolam renang, Alyssa bersembunyi di lorong tembok samping kolam renang untuk mendengarkan obrolan mereka.

"Nanti malam kamu ikut papa ke restoran Viberlint untuk bertemu gadis pilihan papa dan keluarganya,"ujar Evan dengan suara berwibawa

"Aku kan udah bilang aku nggak mau pa!Dan aku juga udah bilang kalau aku udah memiliki kekasih! Dan papa juga udah bertemu Zara bukan!"ucap Marvin dengan emosi

"Kamu harus menuruti setiap perintah papa Marvin!Jika tidak kamu tau resikonya!"bentak Evan

Marvin mengambil nafas kasar, lalu bangkit berdiri meninggalkan papanya dengan emosi.

"Dasar anak keras kepala!"omel Evan dalam hati

Alyssa yang melihat sahabatnya pergi dengan emosi mengikutinya karena takut terjadi apa-apa dengan sahabatnya itu.

Alyssa melihat Marvin duduk di kursi taman sembari menitikkan air mata lalu menghampirinya.

"Hey, masa sahabat aku yang jagoan ini nangis sih,"ucap Alyssa lembut

Marvin menoleh, ia melihat sahabatnya itu berdiri di sampingnya, Marvin menyeka air matanya lalu mempersilahkan Alyssa duduk.

"Kenapa kamu gak tinggalin rumah terus tinggal di villa kamu aja sih?"tanya Alyssa

"Maksud kamu?"tanya Marvin bingung

"Aku udah tau masalah kamu, aku udah denger semuanya, nih ya kalau aku jadi kamu, aku pasti udah tinggalin rumah,"ujar Alyssa

"Tapi Sa, aku nggak bisa lakuin itu, aku udah janji sama mama buat jagain papa sama Cassandra setelah mama tiada,"ujar Marvin dengan raut wajah sedih

"Terus hubungan kamu sama Zara gimana?Saran aku nih ya, kamu harus perjuangin hubungan kamu ke om Evan, biar dia luluh, dan batalin perjodohan itu,"ujar Alyssa

"Aku juga maunya gitu, tapi nggak dengan Zara,"ucap Marvin

"Why?"tanya Alyssa bingung.

Alyssa sangat heran mengapa Zara tidak ingin memperjuangkan hubungan mereka.

Mungkinkah Zara tidak mencintai sahabatnya itu dan hanya ingin bermain main terhadap perasaan Marvin.

Semua pikiran negatif berkeliaran dalam pikiran Alyssa, tapi Alyssa segera menghilangkan pikiran buruk itu.

"Zara bilang orangtuaku pasti lebih memihak kepada gadis itu,"ujar Marvin

Saat mereka tengah mengobrol tiba tiba Olivia memanggil Alyssa.

"Alyssa kesini nak, papa sama mama mau ngobrol sama kamu,"teriak Olivia dari dalam

"Iyaa ma,"sahut Alyssa

"Aku ke dalem dulu ya Vin dipanggil mama soalnya, kamu mau masuk gak?"tawar Alyssa

"Nggak deh,"ucap Marvin

"Yaudah aku masuk dulu yaa,"kata Alyssa

Alyssa masuk ke dalam rumah, ternyata orangtuanya sudah menunggu di ruang tamu.

"Ayo duduk nak,"ajak Olivia

Alyssa pun duduk di samping Olivia lalu bertanya, "Ada apa pah mah?"

"Kamu besok ikut papa mama ke restoran Viberlint ya,"ujar Olivia

"Bukannya itu restoran tempat Marvin dan gadis yang dijodohkan dengannya bertemu, ah pasti cuma sama tempat, mungkin papa sama mama mau ngajak aku makan doang,"gumam Alyssa dalam hati

"Umm, oke,"ucap Alyssa

***********

Thank You udah membaca cerita ini ❤️❤️

Apa ya reaksi Alyssa kalau dia dijodohin sama sahabatnya sendiri?

Jangan lupa vote dan komen

Salam sayang ❤️❤️

Adeknya Oh Sehun ❤️❤️

MARSYA [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang