Chapter 5

322 29 47
                                    

Halo Para Readersku❤️

Happy Reading!

Alyssa tengah bersiap siap untuk pergi bersama orangtuanya ke restoran Viberlint.

Ia memakai dress selutut berwarna pink bunga bunga dan ber-make up natural, kalau soal make up Alyssa adalah tipe yang nggak mau ribet.

"Alyssa, kamu udah siap belum,"teriak Olivia dari bawah

"Udah kok ma,"sahut Alyssa lalu turun ke bawah dan menghampiri orangtuanya

"Cantiknya anak papa."Pujian Thomas membuat pipi Alyssa merona

"Bukan anak papa doang kali, anak mama juga dong,"ucap Olivia cemberut

"Thanks mah, pah, yuk kita berangkat,"ajak Alyssa seraya memperlihatkan senyum manisnya

Supir membuka pintu untuk majikannya itu, lalu melajukan mobil menuju restoran

Mobil Alyssa berhenti tepat di depan restoran Viberlint, supir turun dan kembali membuka pintu,

Alyssa turun dan melihat perhatian semua orang tertuju padanya.

Semua pengunjung yang memperhatikan penampilan Alyssa begitu mengangumi penampilan Alyssa yang sangat wahh menurut mereka.

Kaki jenjangnya yang putih dan bersih, wajahnya yang sangat cantik meski polesan make up-nya natural.

Alyssa yang melihat para pengunjung menatapnya tanpa berkedip heran dan sangat risih ditatap seperti itu.

Ia bertanya tanya mengapa para pengunjung menatapnya seperti itu, apakah ada yang salah dengan penampilannya.

"Alyssa, kita duduk disana aja ya,"pinta papa dan mamanya

Alyssa hanya mengangguk sebagai jawaban, tetapi ia merasa ada yang aneh, mengapa sudah ada orang yang duduk di sana.

Dan dia sepertinya pernah melihat atau bahkan sering melihat Hoodie yang dipakai orang itu.

"Ayo Alyssa, kenapa ngelamun?"tanya Olivia

"Eh iya ma."Alyssa tersentak kaget

Olivia dan Thomas berjalan lebih dulu diikuti Alyssa, sesampainya di meja itu.

Alyssa dan Marvin sama sama memperlihatkan ekspresi kaget, begitupula Cassandra.

"Silahkan duduk Alyssa sayang,"ucap Evan lembut

Alyssa duduk begitupula orangtuanya, Alyssa dan Marvin hanya diam karena suasana terasa canggung

Biasanya mereka tak seperti ini, biasanya jika kedua sahabat itu tak sengaja bertemu di tempat umum mereka seperti anak usia 5 tahun.

Berpelukan seraya teriak kangen, mereka bahkan tak peduli dengan orang orang yang melihat mereka.

Bahkan tak jarang mereka menjadi pusat perhatian, bukan hanya karena orangtua mereka jadi pusat perhatian media, tetapi juga karena sikap kekanakan mereka.

Tapi sekarang mereka hanya diam seperti patung yang di pajang, suasana juga menjadi hening dan canggung di antara mereka.

"Jadi aku dan Marvin dijodohin ma?"tanya Alyssa seraya mengepalkan tangannya karena menahan emosi

Olivia dan perpapahan itu mengangguk.

"Nggak! Aku nggak mau! Aku cuma mencintai Justin seorang dan nggak ada yang bisa gantiin posisi dia di hati aku!"Alyssa meninggikan nada suaranya karena emosi

"Tapi Alyssa, hanya Marvin yang bisa jagain kamu sayang."Olivia berusaha membujuk putrinya

"Aku tau ma!Marvin udah menjagaku dari kecil! Tapi hanya Justin yang aku cintai ma!Dan aku nggak akan pisah sama dia!"tegas Alyssa

"Mama dan papa tetap akan melanjutkan perjodohan ini!"Olivia membentak putrinya karena kesabarannya sudah habis

"Aku juga nggak mau pa! Aku hanya mencintai Zara dan aku nggak akan meninggalkan Zara!"Akhirnya Marvin angkat bicara karena terlalu lama menahan emosi

"Kami akan tetap melanjutkan perjodohan ini!"ucap orangtua mereka secara serentak

Marvin hanya bisa pasrah karena Zara pasti nggak akan mau memperjuangkan hubungan mereka.

Sementara Alyssa mempunyai ide, ia akan menggunakan senjatanya yang paling ampuh yaitu menangis.

Setiap kali Alyssa memohon seraya menangis, orangtuanya pasti akan menuruti keinginan dirinya.

"Pah, mah Alyssa mohon batalin perjodohan ini....Alyssa cinta banget sama Justin....Alyssa nggak mau pisah sama dia....pliss batalin perjodohan ini,"ucap Alyssa lirih dengan air mata mengalir di pipinya

"Kalian masih bisa berteman dengan mereka....walaupun hubungan kalian dengan pasangan kalian sudah berakhir,"ucap Olivia lembut

Alyssa menyerah, ia tak tau lagi harus berbuat apa begitupula dengan Marvin, tiba tiba terlintas sebuah ide di otak Alyssa

"Vin Kamu ikut aku ke taman belakang restoran ya,"pinta Alyssa lembut

Meskipun Alyssa tidak menyetujui perjodohan ini, ia sama sekali tidak merubah sikapnya terhadap Marvin.

Ia tetap bersikap lembut dan menyayangi Marvin, karena bagaimanapun Marvin tetaplah sahabatnya sedari kecil.

Tetapi hanya sebatas sahabat bukan pemilik hati Alyssa yang sebenarnya.

Pemilik hati Alyssa yang sebenarnya adalah Justin untuk sementara saja, karena perasaan bisa berubah kapan saja bukan?

Marvin hanya mengangguk dan mengikuti Alyssa.

"Kita harus menerima perjodohan ini Vin,"pinta Alyssa lalu menghela napas panjang

"Apa! Permintaan kamu itu gila Alyssa! Kita kan sama sama nggak mencintai satu sama lain."Marvin heran sekaligus kaget dengan permintaan gila sahabatnya itu.

Ia tidak habis pikir, kenapa sahabatnya itu meminta hal yang menurutnya gila.

"Kita memang menikah, tapi kita nggak akan ngejalanin rumah tangga seperti pasutri pada umumnya, walaupun kita menikah tapi hubungan kita dengan pasangan masing-masing nggak akan berakhir, tapi kamu harus inget kita hanya akan bersikap seperti pasutri romantis di depan Orangtua kita,"jelas Alyssa seraya tersenyum

"Ya, aku setuju Alyssa, idemu sangat terbaik, kamu memang sahabat terbaik ku dari dulu,"ucap Marvin senang lalu memeluk Alyssa dan Alyssa membalas pelukan itu.

Tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang mendengar percakapan mereka, 2 orang itu sangat terkejut dengan apa yang mereka dengar.

********************

Thank You udah membaca cerita ini ❤️❤️

Kira kira siapa ya yang denger mereka ngobrol?

Justin

Zara

Orangtua mereka

Cassy

Jangan lupa vote dan komen

Salam sayang ❤️❤️

Adeknya Oh Sehun ❤️❤️

MARSYA [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang