"Kyaaa!" gadis berambut lurus sedada coklat itu berteriak ketika segelas orange juice tumpah diatas kertas yang sudah setengahnya tergambar.
"Mianhae... aku tidak sengaja," gadis yang duduk disebelahnya itu segera mengambil tisu dari tasnya dan berusaha mengeringkan kertas yang basah itu.
Kim So Eun, gadis yang pintar menggambar itu mendengus sebal. Ia menepis tangan sahabatnya dan meremas kertas basah itu dengan kesal. "Karena kau, aku harus mengulangnya lagi 'kan."
Sahabat So Eun yang berambut panjang ikal itu nyengir. "Tidak apa-apa 'kan. Kau bisa menggambar lebih bagus lagi."
"Kim Yeri... Lucas minta gambarnya selesai hari ini tahu," kesal So Eun, menyebut nama laki-laki yang memesan gambar padanya. Ia merasa bersyukur memiliki bakat menggambar, karena Lucas –laki-laki yang disukainya sering mendekatinya walaupun hanya untuk memintanya menggambar. Lucas penggemar karakter Lutfi di animasi One Piece. Gambar yang dibuat olehnya pasti akan ditempel dikamar. Bukannya tidak mau keluar modal print atau cari poster Lutfi di toko-toko, tapi kalau memesan gambarnya, ia bisa menggambarkan apa saja yang diinginkan Lucas.
"Kau 'kan cepat menggambar," ujar Yeri tidak mau disalahkan. Tapi So Eun masih saja kesal. Akhirnya ia merangkul lengan sahabatnya, menyandar dan merayunya untuk tidak marah lagi. "Nanti aku traktir roti goreng deh... oke?"
"Ne... tapi jangan teledor lagi ya," perintah So Eun dan Yeri pun manggut-manggut mengerti.
Lorong depan kelas tiba-tiba ramai. Ya, Lucas Wong datang. Laki-laki tampan yang diidolakan oleh banyak gadis dari kelas 10 sampai kelas 12, bahkan juga disukai oleh Kim So Eun yang sekelas dengannya.
Mendengar suara ramai dari para gadis untuk menyapa Lucas yang datang, jantung So Eun berderu. Ia gugup sampai-sampai menyeka rambutnya yang berantakan ke belakang telinga. Apalagi ketika ia tahu Lucas menghampirinya.
Yeri yang tak ingin mengganggu pun berbisik pada sahabatnya. "Aku ke toilet dulu."
Yeri bangkit dan bergegas pergi sembari melewati Lucas. Lantas Lucas mencium aroma farfum buah strawberry yang digunakan olehnya. Seketika Lucas terpaku. Merasa dihipnotis oleh aroma farfumnya. Tapi bergegas Lucas menghampiri So Eun.
"So Eun-ah, bagaimana hasil gambarnya?"
Jantung So Eun berdegub sangat kencang. Ia tersenyum gugup. "Gambarnya nanti pulang sekolah ya."
Lucas yang meminta gambar So Eun sejak semalam melalui chatting pun manggut-manggut paham. Pasti menggambar itu sulit dan memakan waktu lama. "Oke. Aku tunggu ya."
"Ne...," ujar So Eun bersemangat. Seketika paginya yang suram karena keteledoran Yeri tadi berubah menjadi cerah seperti langit yang baru saja hujan dan menampilkan pelangi. Orang-orang memperhatikannya dengan iri.
Lucas pun pergi ke bangkunya. Seketika para gadis menyerbunya entah memberinya minuman atau roti untuk sarapannya.
-oOo-
TENG TENG TENG!
Bell masuk berbunyi. Para murid 11-A bergegas menuju bangku masing-masing. Duduk rapih sebelum guru pelajaran pertama memasuki kelas.
Tidak lama bell berbunyi, seorang pria tambun memasuki kelas 11-A bersama seorang laki-laki tampan yang tampak asing. Namun sukses mencuri perhatian para gadis kelas itu. Begitupun dengan So Eun dan Yeri. Mereka tahu kalau dia pasti murid baru. Semester 2 ini seharusnya sudah tidak ada murid baru. Tapi entah kenapa sekolah itu mau menerimanya.
"Dia tampan," bisik Yeri dan dianggukan So Eun.
"Bersiap!" seru ketua kelas begitu guru matematika dan laki-laki yang bersamanya sampai di tengah kelas. Kemudian teman-temannya berdiri. "Beri salam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You [Complete]
Teen FictionKim So Eun dan Kim Yeri bersahabat sejak kelas 10 SMA. Saat kelas 11 SMA, So Eun sekelas dengan pangeran sekolah yang bernama Lucas Wong. Ia menyukainya tapi memendamnya. Kemudian tiba murid baru bernama Kim Bum dan duduk satu meja dengan Lucas, seh...