TING NONG!
"Ne!" Shi Yoon yang baru selesai ganti baju segera keluar dari kamarnya dan turun untuk melihat siapa yang tiba dirumahnya melalui intercom. "Oh, Kim Bum. Jamkkanman."
Shi Yoon membukakan kunci gerbang dari intercom. Tidak lama sepasang kekasih itu pun masuk ke rumahnya.
"Kim Bum-ah, kenapa kau tiba-tiba datang, huh?"
"Aku mau main game empires yang kau ceritakan itu. Aku tidak punya game-nya. Mau beli tapi aku tidak punya uang," ujarnya.
So Eun hanya tersenyum saja karena memang tidak akrab dengan Shi Yoon. Si pemilik rumah pun melihat kearahnya sejenak, lalu menatap temannya. "Kau bawa So Eun? Wah, jangan macam-macam dirumahku ya."
"Iya tenang saja," ujar Kim Bum tenang. "Ayo ke kamarmu."
Kim Bum dan Shi Yoon saling merangkul sambil menaiki tangga menuju kamar milik Shi Yoon. Sedangkan So Eun membuntuti dibelakang.
Begitu sampai di kamar Shi Yoon, So Eun takjub dengan tampilan kamar laki-laki yang begitu bersih. Sangat berbeda dengan kamar Kim Bum yang rasanya sepi karena hanya ada kasur lantai saja. kemudian Shi Yoon menyalakan TV dan memasang playstation-nya. Rupanya kaset game masih ada di dalam playstation. Jadi ia tidak perlu lagi mencari kaset dan memasangnya. Kim Bum pun segera duduk diatas karpet yang digelar didekat TV.
"Kalian mau minum apa?" Shi Yoon menatap So Eun dan Kim Bum bergantian.
"Apa saja," jawab Kim Bum sekenanya dan mata masih fokus menatap TV.
"Kalau gitu aku beli dulu ya. Di dapur tidak ada apapun. Kami belum belanja bulanan, hehehe...," tawa Shi Yoon sambil berdiri.
Mendengar Shi Yoon akan pergi keluar, membuat jantung So Eun berpacu. Artinya hanya ia dan Kim Bum yang ada dikamar.
"Orangtua dan noona-mu kemana?" tanya Kim Bum sesaat Shi Yoon akan keluar kamar.
"Mereka sedang pergi. Noona-ku entah kemana," jawab Shi Yoon. "Aku keluar dulu sebentar ya beli minuman dan cemilan."
"Oke," jawab Kim Bum tanpa menatap temannya.
Setelah Shi Yoon keluar kamar, suasana kamar jadi terasa menegangkan. So Eun yang sedari tadi berdiri pun akhirnya duduk ditepi ranjang milik Shi Yoon. Jantungnya berpacu tidak karuan.
"Sini, katanya kau mau diajari main," Kim Bum menoleh kebelakang menatap kekasihnya yang sedang gugup.
"Ah ne," So Eun bergegas bangun dan menghampiri Kim Bum, lalu duduk lesehan disebelahnya.
"Ini stick-mu. Kau ikuti instruksiku ya."
"Arra," So Eun menerima stick game yang diberikan Kim Bum. Karena Kim Bum selalu cerita soal game RPG itu. ia merasa penasaran dan ingin mencoba memainkannya. Pertama ia harus membangun benteng, mempekerjakan prajurit, menebang pohon, menambang, dan lain-lain.
Kim Bum menoleh kearah So Eun. Ia menatapnya lekat. Sukses membuat gadis yang ditatapnya dari samping itu merasa aneh. Jantungnya tentu saja kembali berdetak cepat setelah ternetralisir oleh game. "So Eun."
"Ne?" dengan gugup dan cepat, So Eun menoleh kearah Kim Bum.
Kim Bum mulai mendekati So Eun. Bibirnya semakin dekat dan So Eun menutup matanya rapat. Kecupan hangat pun diterima olehnya. Nafas Kim Bum semakin memburu. Bahkan kecupan ringan sekarang berubah jadi ciuman panas. Kim Bum mendorong perlahan tubuhnya hingga ia terlentang diatas karpet dan Kim Bum diatasnya sambil terus menciumnya tanpa ampun. Ia sudah hampir kehabisan nafas. Wajahnya memerah dan jantungnya berpacu sangat cepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/220409739-288-k660247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You [Complete]
Novela JuvenilKim So Eun dan Kim Yeri bersahabat sejak kelas 10 SMA. Saat kelas 11 SMA, So Eun sekelas dengan pangeran sekolah yang bernama Lucas Wong. Ia menyukainya tapi memendamnya. Kemudian tiba murid baru bernama Kim Bum dan duduk satu meja dengan Lucas, seh...