Chapter 14

105 12 2
                                    

Musim telah berganti. Daun berguguran ada dimana-mana. Anginpun sudah terasa dingin. So Eun mencoba untuk berusaha melupakan Kim Bum. Walaupun baru seminggu mereka putus, tapi entah kenapa rasanya aneh. Padahal ia sudah pernah putus dengannya dulu. Bahkan pernah hubungannya tidak jelas selama 2 bulan.

Cincin couple di jari manis tangan kirinya dan cincin tunangan di jari manis tangan kanannya sudah ia lepas. Ia simpan dengan baik di laci kamarnya. Ia akan mencoba move on dan fokus pada kuliahnya.

Ternyata rasa sakit hatinya mirip seperti Yeri yang juga putus dengan Lucas karena hal sepele. Minggu ini So Eun main ke rumah Yeri karena sahabatnya itu memintanya datang. Dia menangis di atas kasurnya. Ia pun memberinya kesabaran sambil memeluknya dan mengusap punggungnya berulang kali. "Cup cup... jangan menangis lagi ya... biarkan saja dia. Nanti dia akan menyesal karena sudah memutuskanmu."

"Habisnya aneh banget si Lucas. Aku tidak tahu kalau dia sangat cemburuan," tangis Yeri. Ia pun melepas pelukannya dan mengambil tisu. Lalu ia mengusap air matanya dan membuang ingusnya.

"Memang kenapa sih kok dia tiba-tiba minta putus?" tanya So Eun penasaran.

"Jadi ceritanya, aku ke supermarket belanja dengan sepupuku. Nah sepupuku itu laki-laki. Lucas tahu dan marah, lalu minta putus...."

So Eun mengernyitkan dahinya heran. "Serius karena itu?"

"Ne... masa aku bohong padamu sih?"

"Setelah itu, Lucas sama sekali tidak menghubungimu lagi?" tanya So Eun dan dianggukan oleh Yeri. Ia menghela nafasnya berat. Kenapa saat ia membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan ceritanya, sahabatnya itu ternyata yang lebih butuh didengarkan. Ia pun kembali memeluk Yeri. "Tenanglah... jika berjodoh, kalian pasti akan disatukan lagi kok. Ada aku disini. Kau jangan sedih ya."

Yeri mengangguk-angguk dan membalas pelukan So Eun dengan erat. "Kau jangan pernah tinggalkan aku ya."

"Ne...," ujar So Eun dengan nada panjang dan tersenyum, berusaha meyakinkan sahabatnya yang sedang patah hati itu.

-oOo-

Lucas hari ini akan kembali ke Seoul setelah setengah tahun di Jeju. Ia mencari tempat duduknya dipesawat. Ketika sudah ketemu, ia meminta izin lewat pada seseorang yang duduk di sebelahnya karena ia mendapatkan kursi dekat jendela. "Permisi, saya duduk didekat jendela."

"Ah ne," gadis berambut ikal panjang hitam yang sedang fokus pada ponselnya pun mengangguk.

Lucas pun membungkuk saat lewat didepannya dan duduk. Kemudian ia menoleh kearah gadis yang ada disebelahnya. Ia pun merasa tidak asing dengan wajah gadis berpipi tembem itu. "Son Na Eun?"

Gadis yang memakai earphone hanya di telinga kanannya pun terkejut namanya dipanggil. Lantas ia segera menoleh kesebelah kirinya. Mulutnya membuka seakan tidak percaya ia bertemu dengan siapa. "Lucas? Kau benar Lucas dari SMP High Star?"

"Ne... apa kabar?" Lucas mengulurkan tangannya dan gadis yang kerap dipanggil Na Eun itu menjabat tangannya.

"Aku baik. Bagaimana denganmu?"

"Baik. Kau kesini untuk liburan?" tanya Lucas langsung karena tidak jarang warga Korea datang ke Jeju untuk berlibur.

"Ah aniyo. Aku menemui seseorang yang sekarang sudah tidak ada artinya untukku," jawab Na Eun santai sembari menggendikkan bahunya.

"Seseorang? Oh, kau menemui pacarmu dan sekarang kalian sudah putus?"

Na Eun terkekeh dan menunjukkan jempolnya. "Tepat sekali."

"Wae?" entah kenapa Lucas yang jadi teman sekelas Na Eun saat SMP selama 3 tahun berturut-turut itu merasa penasaran. "Ah mian, aku tidak bermaksud ikut campur urusan pribadimu."

Can I Love You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang