Tak sadar ternyata ada pesan masuk dari hana.
-Hana-
Assalamu'alaikum, sebelumnya saya minta maaf jikalau ada kesalahan yang telah saya perbuat. Saya pamit pergi untuk melanjutkan kuliah saya ke Landon. Semoga kamu baik-baik saja.
Wassalamualaikum..-FaridBr-
Wa'alaikumsalam, MasyaAllah. Semoga kamu juga baik-baik saja, semoga Allah selalu memudahkan langkahmu dalam kebaikan.Farid menunggu balasan pesan dari hana, namun tak kunjung dibalas juga.
Mungkin hana sudah tak ingin berkomunikasi lebih dalam lagi dengan farid.***
Gelap sudah berganti terang
Malam sudah berganti siang
Hari ini fawaz dan nufus istrinya akan kembali ke Landon, itu akibat masa berakhir liburannya di Indonesia sudah habis.
Yang tujuan awalnya pengambilan hari libur untuk menghadiri pernikahan farid malah terbuang sia-sia begitu saja."Qoddarollaah wa maa syaa-a fa'ala. (Allah telah mentaqdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan.)" Begitu kata nufus saat sedang menenangkan suaminya.
Semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan, sebab hari ini adalah hari terakhir bisa makan di meja yang sama sebelum semuanya akan sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
"Um gimana sayurnya udah mateng?"
"Ayam baladonya mi?"
"Eh nasi goreng rendangnya juga mi gimana?"
Dan berbagai pertanyaan yang di lontarkan oleh kaum pria yang ada dirumah tertuju pada nisa yang tampaknya sibuk mondar-mandir memasak dibantu oleh nufus menantunya. Walau nisa mempunyai anak perempuan tapi Farah tak begitu lihai dalam memasak malah yang ada buat repot saja, sebab itulah nisa selalu menyuruh Farah untuk duduk di ruang makan daripada harus berdiri di dapur tapi tak bisa mengerjakan apa-apa lebih baik duduk sambil menjaga si kecil zahra keponakannya.
"Ara mau buah?"
"Buah apa itu ateu? Warnanya indah sekali."
Dimata anak seusia zahra memang akan lebih tertarik dengan warna.
"Ini buah pepaya. Manis loh rasanya."
"Pe-paya?"
"Pepaya, coba disambung."
"Ooh pepaya."
"Nah iya, ara mau?"
"Mau.. Mau.. Aaaaa." Ucap ara sambil membuka mulutnya lebar-lebar.
"Nih.. Aaam.." Farah menyuapi.
"Waah lasanya enak, manis. Ateu dapet buahnya dali mana?" Terang ara sambil memuji rasa buahnya yang enak.
"Iyadong pasti, bukan dapet beli. Inituh dapet dikasih dari temen ateu kemarin cuma baru dimakan sekarang."
"Ooohh, temen ateu siapa? Baik banet kasih buah."
"Temen ateu di kajian sayang. Udah cepet abisin pepaya yang ada di mulutnya abis tu kan nohh ada makanan kesukaan ara." Ucap Farah sambil menujuk ke arah makanan.
"Waaaah ada telul asin. Ara mau! Ara mau!!" Ucap si kecil ara kegirangan saat melihat makanan kesukaannya.
"Ara mau ini?" Tanya farid sambil memegang satu telur asin digenggaman tangannya.
"Mauu"
"Sebentar ya om kupasin dulu telurnya."
"Taraa udah beres." Ucap nisa sambil menaruh wadah kecil berisikan nasi goreng rendang kesukaan farid.
"Silahkan para tamu yang terhormat. Silahkan dipilih makanan favoritnya." Ucap nisa sambil tersenyum ramah.
Sementara itu semuanya tertawa saat mendengar nisa berkata seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Jodohku
FantasíaAllah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Farid yang membatalkan perjodohannya dengan wanita pilihan orangtuanya. Lalu dia dihadapkan sosok cinta pertamanya. Tapi farid tak bisa mengelak kalau sudah Allah katakan bahwa ia jodohnya. "Agar cinta...