Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh All🤗
Kokokan ayam terdengar dengan besahutan. Kemudian disusul dengan kokokan suara dari abang Furqan yang berasal dari balik pintu kamar Lika. Lika memang anaknya susah sekali untuk dibangunin.
"Alikaaa bangun dekkkk...." seruan dari Furqan sendari tadi didepan kamar Lika.
"tok tok tok" kembali terdengar ketokan pintu yang dibuat oleh Furqan.
Alika pun membuka sedikit matanya dan mengernyitkan dahinya. "Apaan sih banggg berisik banget dari tadi" Alika berjalan menuju pintu dan membuka pintu itu, kemudian malah tidur lagi, iya Alika memang males banget buat bangun.
"Alikaa kamu tu malah tidur lagi gimana sihhh" Kesal Furqan sambil menarik selimut yang menutupi badan Alika.
"Apaan sih bang? Lagian Alika baru nggak sholat" Kesal Alika sambil menarik kembali selimut dari abangnya.
"Iya abang tauu dekk" Jawab Furqan yang tak paham lagi dengan sifat adeknya itu.
"Lah terus kenapa abang masih disini? " Sahut Alika kesal.
"Lihat itu jam berapa sekarang, kamu nggak mau sekolah apa?" timpal Furqan yang masih sabar menjawab Alika.
"Astagfirullah abangggg, kenapa nggak ngomong dari tadi?" teriak Alika kepada abangnya.
"Bodo amat dah abang mau ke bawah, capek ngomong sama kamu gaada habisnya" Furqan langsung keluar dari kamar Alika dan langsung menuju ruang makan yang sudah ada ayah dan bunda disana.
"Sudah bangun belum Alika nak?" Tanya ayah kepada Furqan.
"Ya gitu lah yah kayak biasa, susah banget bangunin Alika" Jawab Furqan menanggapi pertanyaan ayahnya.
"Haduhh nggak ngerti lagi ayah sama Alika" Ujar Ibrahim ayah Alika dan Furqan.
"Padahal dulu Alika sering bangun pagi bantui bunda masak di dapur" timpal Sarah ibunda Alika dan Furqan.
"Mungkin juga karena sekarang Alika banyak kegiatan dan kecapean bun" Lanjut Furqan membela adik tersayang nya.
"Yaudah bunda panggil Alika dulu buat sarapan" Ucap bunda sambil jalan menuju kamar Alika.
"Alika ayo nak sarapan" Terdengar suara dari ambang pintu kamar Alika, Alika pun bergegas sambil menggendong tas pink yang berada di pundaknya itu menuju ke sumber suara yang ia kenali itu
"iya bunda bentar" Alika berjalan menuju ke ruang makan yang disitu sudah ada abang dan ayahnya.
"Pagi ayah" Sapa hangat Alika kepada ayahnya. Ya Alika sangat sayang kepada ayahnya dari kecil Alika sangat dekat dengan ayahnya itu. Menurut Alika first love nya Alika adalah ayahnya.
"Pagi nak, sini sarapan bareng kita" Ucap Ibrahim sambil menepuk-nepuk kursi di sebelah kanannya.
"Ayah aja yang di ucapin selamat pagi, abang kagak dek?" Sewot Furqan kepada Alika. Walaupun Alika sering membuat Furqan kesal tetapi Furqan sangat sayang kepada adeknya yang cerewet itu.
"Pagi abangg" Timpal Alika sambil memutarkan kedua bola matanya dengan tidak ikhlas.
"Yang ikhlas lah dek" Sahut Furqan tidak terima.
"Serah Alika lah bang" Jawab Alika sambil memanyunkan bibirnya.
"Udah-udah, pagi-pagi malah berantem ini anak bunda" Sambung bunda yang terkekeh melihat tingkah kedua anaknya yang seperti anak kecil itu.
"Hehehe" Tawa kakak beradik itu mendengar kata bunda mereka. Mereka pun melanjutkan sarapan dan terciptalah suasana hening sampai Alika membuka suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Rohis Vs Anggota Rohis
EspiritualMenceritakan tentang perjalanan hidup seorang perempuan dalam proses hijrahnya. Dengan bertemu sesosok Ketua Rohis yang menjadi motivasi nya untuk berhijrah ke jalan Allah Swt. Bagaimana kah kelanjutan cerita Alika...