《23》

19 7 1
                                    

"Lo tau apa yang lebih perih daripada ditolak gebetan lo??"
"Apa??"
"Adek gue berjuang sendiri"

___________________________________

Setelah itu Vino pergi ke coffee shop

"Gue kasih tau siapa coba??"- tanya Kinar pada dirinya sendiri

"Dok sekarang operasinya"- kata Kinar

"Kamu tanya apa nyuruh??"- kata dokter, dokter itu tidak terlalu tua mungkin seumuran Kinar tapi lebih tua dikit

"Nyuruh"- kata Kinar

"Tapi gak bisa"- kata dokter

"Kenawhy??"

"Penuh ruangnya"

"Kosongin lah"

"Kamu pikir apaan??"

"Dokter mikirnya apa??"

"Kamu itu"

"Apa??"

"Baik nanti sekitar jam 11"

"Gitu lah"

"Saya permisi"

Setelah itu Kinar pergi ke ruangan Hera terlihat Hera sedang kebingungan

"Lo dirumah sakit"- kata Kinar tiba tiba

"Lo sakit kagak bilang lo"- kata Kinar

"Lo tau kak??"- tanya Hera

"Tau lah"

"Gue gak mau dioperasi kak"

"Tapi harus"

"Gue takut kak"

"Lo tau apa yang perih selain ditolak gebetan??"

"Apa??"

"Adek gue berjuang sendiri"

"Gue takut kalo kalian khawatir sama gue"

"Gue bakal bilang sama mama"

"Jangan kak, nanti kalo kepikiran gimana??"

"Terus lo mau gimana?? Gila gue ngadepin lo"

"Bawa gue pergi dari sini"

"Maksud lo??"

"Setelah operasi gue mau masa penyembuhan gue bukan disini"

"Oke gue ikut sama lo"

"Makasih kak, nanti kalo gue udah gak ada tolong jaga semuanya disini ya"

"Omongan lo, kalo gak sakit gue buang lo ke selokan"

"Hehe bercanda kak"

"Lo istirahat gue mau balik dulu ambil baju"

"Jangan bilang kak, kalo sampe bilang ke mama gue tebas pala lo"

We Have To Be Strong {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang